Notification

×

Iklan

Iklan

Tantangan Penambangan Nikel di Indonesia

Minggu, 04 Desember 2022 | Desember 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-04T10:08:26Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI
Tambang Nikel adalah hasil tambang berupa logam putih keperakan yang banyak digunakan untuk membuat baja tahan karat. Logam ini juga sering digunakan untuk campuran dengan bahan lainnya agar lebih kuat menahan suhu ekstrim dan lingkungan korosif. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Penampilan berkilau, metalik, dan perak dengan semburat emas, di dalam meteorit ditemukan bersama dengan besi, yang berasal dari supernova. salah satu dari empat elemen (yang lainnya adalah besi, kobalt, dan gadolinium) yang bersifat feromagnetik pada suhu normal. Campuran besi–nikel diperkirakan menyusun inti luar dan inti dalam bumi. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet. 

Nikel juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat menghasilkan paduan yang sangat berharga. Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu, nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa, dan di dalam meteorit besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer Bumi.

Pulau Gag, yang terletak terpencil di deretan kepulauan Raja Ampat, merupakan pulau yang memendam sumberdaya mineral yang berlimpah.  Sumber daya tersebut  berupa cebakan bijih nikel laterit (Ni, Co, Fe) yang menempati ± 2/3 dari pulau tersebut. Secara geologi, 2/3 bagian Pulau Gag ditempati oleh komplek ofiolit yang terdiri atas batuan ultramafik (serpentinit, harzburgit, dan piroksenit) sedangkan sisanya ditempati oleh batuan gunungapi. Komplek ofiolit di Pulau Gag ini diduga sebagai kerak samudera yang secara tektonik tersungkup di tepi benua dan busur kepulauan akibat adanya pergerakan Benua Australia kearah utara. 

Laterit nikel terbentuk akibat adanya proses pelapukan kimia yang terjadi  pada batuan ofiolit yang telah mengandung nikel. Bijih nikel sekunder berupa garnierite diendapkan kembali dalam horizon tanah penutup, limonit dan saprolit setelah mengalami pengayaan oleh proses pelapukan. Berdasarkan hasil analisa contoh, menunjukkan bahwa kandungan Ni dalam laterit adalah 1,2% Ni, >30% Fe (lapisan limonit); 1,2% Ni, <15% Fe (lapisan saprolit). Dipulau Gag sendiri memiliki cadangan bijih nikel mencapai 0,06 miliar ton bijih. Di pulau Gag ada dua jenis nikel yaitu Saporlit dan Limonit, untuk saporlit sendiri sebanyak 20.000 ton Ni/tahun dan Limonit sebanyak 2.000 ton co/tahun.

Dengan nikel, Anda bisa menghidupkan ponsel yang saat ini Anda pakai karena salah satu dasar pembuatan baterai adalah komponen lithium yang berasal dari nikel. Nikel akan mendidih pada titik lebur sangat tinggi yakni 2.900 derajat celcius lebih. Hal ini membuktikan bahwa ketahanan nikel untuk bidang industri atau lainnya sangat prospek. Nikel dikatakan sebagai bahan baku pembuatan baterai lithium, mengapa?Karena nikel memiliki susunan atom, susunan elektronegativitas yang sangat sensitif sekali pada suhu 20 derajat telah dapat menghantarkan listrik. Dalam nikel juga terdapat atom muatan negatif dan positif yang cenderung lumayan stabil sehingga pembuatan peralatan listrik, peralatan industri, peralatan rumah tangga sedikit banyak memakai nikel. Campuran nikel dengan mineral lain seperti tembaga, perak bisa dibuat untuk perhiasan, peralatan masak, atau kendaraan.

Namun kita jangan melupakan dampak positif dan negatif dari penambangan nikel itu sendiri. Salah satu dampak positif akibat pengaruh kegiatan industri pertambangan di Indonesia adalah membuka lapangan pekerjaan. Dengan adanya kegiatan industri pertambangan di Indonesia, lapangan pekerjaan seperti pemecah batu, operator mesin tambang, dan petugas pengangkutan tambang akan tersedia. lalu ada juga dampak negative nya yaitu Dampak tambang nikel di wilayah ini, mulai dari hilangnya lahan hingga kerusakan udara dan lingkungan, ketika diakumulasi, menimbulkan daya rusak yang luar biasa yang akan terasa hingga generasi mendatang. Ini tidak dihitung oleh negara dan perusahaan,

Ada beberapa tahapan besar dalam proses penambangan :

Pembakaran 

Pembakaran secara umum terjadi melalui 2 cara, yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran habis. Pembakaran sempurna adalah proses pembakaran yang terjadi jika semua karbon bereaksi dengan oksigen menghasilkan CO2, sedangkan pembakaran habis adalah proses pembakaran yang terjadi jika bahan bakar terbakar habis adalah proses pembakaran yang tidak semuanya menjadi CO2.

Peleburan

Proses peleburan merupakan proses reduksi konsentrat bijih timah dengan suhu yang tinggi. Proses dilakukan dalam dua tahap, tahapan pertama peleburan konsentrat bijih timah yang akan menghasilkan timah kasar atau crude tin dan terak 1 atau slag. 

Percetakan

Pencetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. Peralatan pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas 50 ton, pompa cetak and cetakan logam. Proses ini memakan waktu 4 jam /50 ton, dimana temperatur timah cair adalah 2700C. Sedangkan proses pencetakan otomatis menggunakan casting machine, pompa cetak. dan melting kettleberkapasitas 50 ton dengan proses yang memakan waktu hingga 1 jam/60 ton.

Dampak Penambangan Nikel Ilegal 

Dampak tambang nikel di wilayah ini,ialah mengeksploitasi sumber daya alam secara besar besaran, mendistribusikan, dan menjual hasil tambangnya secara illegal. Dengan demikian, mulai dari hilangnya lahan hingga kerusakan udara dan lingkungan, ketika diakumulasi, menimbulkan daya rusak yang luar biasa yang akan terasa hingga generasi mendatang. Ini tidak dihitung oleh negara dan perusahaan. 

Selain membawa dampak positif bagi perekonomian warga, kehadiran tambang ini juga cukup untuk membantu warga dalam  pendidikan dengan cara mendirikan sejumlah sekolah dan juga memberikan bantuan beasiswa kepada pelajar. 

Hadirnya tambang nikel di Raja Ampat dimana hampir keseluruhan pekerjanya berasal dari masyarakat yang berada di Kepulauan Gag dan sekitarnya. Tambang tersebut  cukup besar membantu warga dalam segi pendidikan dengan mendirikan sekolah serta memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi dan siswa kurang mampu melalui CSR perusahaan PT Gag Nikel selaku pengelola Tambang. 

Pembagian royalti baik ke Pemerintah Daerah Raja Ampat maupun ke masyarakat khususnya masyarakat adat Suku Kawe, Suku Maya, Suku Kawe di Kampung Selpele dan Suku Salio bisa terakomodir. DPRD Raja Ampat telah menetapkan Perda untuk mengatur itu sehingga ke depan bermanfaat bagi masyarakat adat.[] 

Pengirim

Oscar Ekasana, mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, email : oscareka18@gmail.com

×
Berita Terbaru Update