Notification

×

Iklan

Iklan

Dakwah Islam di Era Milenial

Minggu, 18 Desember 2022 | Desember 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-18T14:34:13Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI
Di era milenial ini, mengajar agam islam tidak lagi menjadi otoritas seorang ulama. Dimana saja, kapan saja dan dengan berbagai cara orang bisa belajar agama islma. Masyarakat sekarang ini tidak hanya mengandalkan ulama sebagai sumber satu-satunya untuk mendapatkan pengetahuan keagamaan. Masyarakat bisa memanfaatkan hand phone bahkan internet sebagai media yang begitu mudah dan praktis untuk mengetahui berbagai persoalan keagamaan, dari masalah-masalah ringan seputar ibadah sampai dengan persoalan yang pelik sekalipun, semua sangat mudah untuk diketahui dan didapatkan.

Berbeda dengan era agraris, peran ulama dan toko agama begitu kuat dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat. pendapat dan sikap mereka ditiru, didengarkan dab dilaksanakan. Masyarakat rela berkorban dan mau datang ke tempat pengajian yang jaraknya jauh sekalipun, hanya karena cinta mereka kepada para ulama dan ingin mendapatkan taushiyah yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan yang baik dan benar.

Perubahan masyarakat yang fenomenal tersebut, seharusnya diimbangi dengan adanya perubahan cara berdakwah yang dilakukan oleh para da'i. Dakwah tidak boleh jalan ditempat dan menggunakan cara-cara yang konvesional saja (ceramah). Dakwah harus dinamis, progresif, dan penuh inovasi.

Perkembangan teknologi yang serba canggih ini adalah sebuah peluang besar para kader dan juru dakwah untuk terus memikirkan cara berdakwah. Tiada lain sebuah ijtihad dalam mencari peluang-peluang pesan dakwah yang bisa disalurkan diberbagai media.

1. Paradigma Dakwah Era Milenial

Dinamisasi kehidupan modern yang semakin tinggi dan sangat kompetitif telah banyak mempengaruhi umat manusia senantiasa memandang persoalan hidup secara pragmatis, logis, serba instan dan bahkan metematis.

Untuk mengatasi dinamisasi kehidupan yang semakin kompleks tersebut maka dibutuhkan paradigma baru dalam menyusun dakwah islam yang mempertimbangkan jenis dan kualitas permasalahan yang dihadapi oleh umat dewasa ini.

Dakwah perlu dilakukan rebrending dengan cara membangun landasan filosofi dari keilmuan dakwah dan memperkuat peran organisasi dakwah secara profesional. Perlunya brand baru disebabkan karena term dakwah dikenal dimasyarakat sebagai term normatif, kurang compatible dengan era modern dan cenderung bersifat keakhiratan. Kalaupun dikenal, dakwah identik dikenal dengan ceramah atau tabligh.

2. Da'i dan Teknologi Informasi

Untuk mendukung adanya perubahan dalam dakwah, para da'i perlu terus meningkatkan wawasan, ilmu dan kemampuan dalam melakukan dakwah. Da'i tidak merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya, melainkan terus belajar (long life education). Apalagi pada era milenial seperti sekarang, kemampuan da'i dalam mengoperasikan internet merupakan persyaratan yang tidak bisa ditawar-tawar. Dengan teknologi da'i bisa menulis dan menyimpan gagasan-gagasan yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Pada era milenial, ilmu yang berkembang bersifat multidispliner dan komplementer. Ilmu agama yang selama ini menjadi pengangan da'i sebagai sumber utama perlu diperkuat dengan keilmuan lainnya agar apa yang disampaikan ke masyarakat menjadi kokoh dan dapat dioperasionalkan dilapangan. Ilmu agama islam dapat diperkuat dengan menggunakan kejian ilmu psikologi, sosiologi, sejarah dan sebagainya.

3. Konfergensi Media Dakwah

Fenomena yang sering disebut sebagai konfergensi media ini memerlukan beberapa kemajuan penting. Diranah praktis, konfergensi media tidak saja memperkaya informasi yang disajikan. Namun juga memberi alternatif pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan seleranya.

Konferensi media memberikan kesempatan baru dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh informasi, baik yang bersifat visual, audio, data dan sebaginya. Salah satu bentuk kebermanfaatan dari munculnya era konfergensi media ini adalah jurnalisme online. Fenomena jurnalisme online yang dimanfaatkan oleh media massa yang menyajikan materi informasinya dalam bentuk online sekarang ini, merupakan contoh menarik. Dimana khalayak selaku pengakses media atau pembaca, tinggal meng-clik informasi yang diinginkan diinternet dalam waktu sekejab ribuan informasi yang dicari pun akan mudah didapatkan.[]***

Pengirim :

Nadia Limatahu Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN), email : nadialimatahu@gmail.com
×
Berita Terbaru Update