Notification

×

Iklan

Iklan

Meski Hidup Miskin, Pencari Pakis Ini Prihatin Kondisi Jalan Negara Yang Rusak

Jumat, 21 Oktober 2022 | Oktober 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-21T13:14:55Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik


TamiangNews | ACEH TAMIANG --
Lahirnya rasa kepedulian terhadap kepentingan sosial bukan hanya dari kalangan masyarakat kelas menengah keatas saja. Namun dari kalangan warga miskin juga kerap melakukannya.

Bahkan terkadang munculnya ide-ide mulia itu bisa secara dadakan karena merasa jenuh  menanti pengertian dan kepedulian dari pemerintah maupun pemangku kepentingan selaku pihak yang bertanggungjawab.

Seperti yang dilakukan Andri (37), warga dusun cempaka desa tupah yang lebih mendahulukan kepentingan keselamatan bagi jutaan orang pengguna jalan raya ketimbang kepentingan pribadinya.

Andre adalah seorang yang berkehidupan jauh dibawah layak ini menyempatkan diri menguruk jalan yang berlubang tatkala dirinya dan istrinya, Betty hendak pergi mencari sayuran pakis guna untuk dipasarkan di pasar pagi Kualasimpang. 

Sembari menanti suaminya yang sedang mencari tanah bebatuan diseputaran jalan yang rusak di Titi putih Sungai Liput Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, Betty (37) mengaku dirinya dan suaminya, Andre memiliki niat mencari pakis di daerah Simpang Kiri Kecamatan Tenggulun.

"Kemarin pas melintas jalan ini terfikir untuk menimbun. Jadi tadi sengaja membawa pacul sebagai alat untuk mengambil tanah buat menimbun lubang yang mengangah dijalankan aspal ini," ujar Betty.

Menurut Betty, sebelumnya juga pernah melakukan hal yang sama di daerah kedai bawah Sungai Liput. 

Banyaknya lubang yang mengangah dibadan jalan negara Medan-Banda Aceh dikawasan Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang tersebut menurut Andre dan Betty harus segera ditangani oleh pemerintah, sebab rawan dengan kecelakaan yang dapat merenggut nyawa orang banyak.

Andre dan Betty merupakan warga pendatang di desa Tupah Kecamatan Karang Baru berasal dari daerah Binjai, Sumatera Utara.

Selain memiliki kesibukan sebagai pencari sayuran pakis di areal perkebunan kelapa sawit yang tidak jauh dari bantaran sungai untuk ditukarkan dengan rupiah pasangan suami istri ini juga mengaku berprofesi sebagai pencari butut (barang bekas) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. [] SUPARMIN

×
Berita Terbaru Update