Notification

×

Iklan

Iklan

Penyakit Demam Berdarah

Sabtu, 09 Juli 2022 | Juli 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-09T05:22:41Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

Maraknya peningkatan jumlah kasus demam berdarah kini terus terjadi. Berdasarkan data yang ada hingga tanggal 14 Juni 2021 total kasus DBD di Indonesia meningkat mencapai 16.320 kasus. Peningkatan saat ini sebanyak 6.417 kasus jika dibandingkan total kasus DBD pada bulan bulan terakhir ini. Jumlah kematian akibat DBD pun meningkat pada kasus terakhir juni menjadi 147 kasus. Hingga kini jumlah kabupaten atau kota yang terjangkit terus menerus bertambah menjadi 387 di 32 provinsi. Adapun data kasus tersebut tertinggi menyerang usia 14-50 tahun.

Saat ini masyarakat sedang mengalami kekawatiran akan terjangkitnya penyakit Demam Berdarah. Pergantian musim dari panas ke musim hujan sekarang ini sangatlah rentan dengan adanya penyakit deman berdarah. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Sseseorang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah maka akan rentan terkena. Deman berdarah sering dikenal oleh masyarakat dengan DBD atau disebut sebagai dengue fever. Penyakit demam berdarah terjadi akibat adanya gigitan nyamuk jenis Aedes aegyti yang hidup di daerah tropis dan subtropis. Nyamuk tersebut memiliki ciri ciri seperti berwarna hitam dengan belang-belang warna putih pada tubuhnya. Nyamuk DBD ini juga berkembang biak digenangan air yang jernih di sekitar pemukiman padat masyarakat. Nyamuk ini beraksi atau menyerang manusia diwaktu pagi dan sore hari.

Penyakit akibat gigitan nyamuk ini dapat mengakibatkan deman yang tinggi, kulit mengalami ruam merah merah, otot mengalami nyeri, dan sakit pada area mata. Selain ini DBD juga ada yang parah yang akan mengakibatkan pendarahan, tekanan darah menurun dan akan menyebabkan kematian.

Demam berdarah dapat dikenali dengan tanda-tanda baik secara fisik maupun sikis antaranya suhu badan meningkat lebih 40C, nyeri kepala, nyeri pada tulang, mual muntah, dan pendarahan pada gusi atau hidung. Banyak orang yang mengalami gejala seperti itu dan dalam waktu seminngu atau lebih bisa sembuh dan ada kemukinan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Biasanya orang yang terkena DBD akan mengalami penurunan jumlah trombosit akibat gejala tersebut. Penurunan jumlah trombosit bisa diatasi dengan memperbanyak mengkonsumsi buah jambu dan banyak air mineral. Begitupun dengan penanganan DBD tidak ada penanganan secara terapi, tetapi bisa ditangani dengan mengkonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, periksa ke dokter untuk mendapatkan obat sebagai penanganan pertama dan jika kondisi semakin parah maka lebih baik menjalankan perawatan secara intensif di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan khusus oleh para medis.

Penyakit demam berdarah timbul karena hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan agar dapat mencegah penyakit DBD yaitu dengan tidak lupa menguras tempat penampungan air selain menguras kita perlu upaya membersihkan tempat penampungan tersebut dengan cara mengosok dengan menggunakan sikat dan sabun untuk membuang telur atau jentil jentil nyamuk tersebut atau bisa juga dilak ukan pemeliharaan ikan pemakan untuk mengurangi jentik-jentik, menutup tempat penampungan atau juga bisa mengubur barang bekas didalam tanah agar tidak mengganggu lingkungan yang dapat berpotensi menggundang nyamuk, perlu adanya pemanfaatan kembali limbah yang bernilai ekonomis atau mendaur ulang barabg- barang tersebut agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak dan tidak lupa untuk reboisasi dan menenam tanamam supaya dapat mengusir nyamuk.Dari upaya-upaya tersebut masyarakat diharapkan cukup berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kasus ini dapat telihat jelas dari sisi masyarakat itu sendiri dan dari lingkungan yang cukup kondusif sekali untuk bisa perindukan dari vektor nyamuk Aedes Aegypti.

Pada tahun 2020 itu telah mengeluarkan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi dengue dilakukan dengan langkah langkah yang inovatif disamping itu juga pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian covid 19, semua langkah-langkah yang digunakan untuk pencegahan infeksi DBD disini juga tetap menerapkan protokol penularan covid-19. Langkah- langkah ini dapat untuk mencari penderita dan dirumah atau tempat umum seperti TPU dan TPI yang menjangaku lingkungan yang terdampak virus DBD.

Maka dari langkah penanganan ini kita harus berolahraga, menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak lupa dengan gotong royong agar menciptakan lingkungan yang bersih dan kondusif. Masyarakat perlu melakuakan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan paling sedikit seminggu 1 kali seperti membersihkan selokan, membersihkan sampah yang ada dibantaran sungai, mengubur sampah sampah, dan bisa kita pilah sampah-sampah atau kita dapat mendaur ulangnya.

Pengirim : 

Putri Ratnasari, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Magelang, Email : ptrratna1@gmail.com


×
Berita Terbaru Update