Notification

×

Iklan

Iklan

Kenaikan Harga Minyak Goreng dan BLT Minyak Goreng

Sabtu, 02 Juli 2022 | Juli 02, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-26T05:44:29Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI
Minyak goreng merupakan bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida yang berasal dari bahan nabati dengan tanpa perubahan kimiawi termasuk hidrogenasi, pendinginan dan telah melalui proses rafinasi atau pemurnian yang digunakan untuk menggoreng. Minyak goreng berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan memiliki bentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng konsumsi. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.

Kenaikan harga minyak goreng membuat gempar di Indonesia, pasalnya minyak goreng juga kebutuh pokok bagi setiap keluarga. Ketika mereka ingin memasak, menggoreng, maupun membuat makanan, mereka akan memerlukan minyak goreng. Ketika harga minyak goreng naik, membuat semua makanan siap jadi atau makanan yang pengolahan atau bahannya menggunakan minyak goreng akan mengalami kenaikan harga pula. Bukan hanya makanan, kini kebutuhan pokok di masyatakat juga ikut meningkat karena kenaikan minyak goreng. Selain itu, minyak goreng juga mulai langka sehingga membuat harga minyak goreng menjadi tinggi.

Pada bulan Oktober 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa harga minyak goreng akan meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) juga memperkirakan harga minyak goreng akan mahal sampai bulan Maret 2022. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) juga mencatat bahwa kenaikan harga minyak goreng tidak hanya pada kemasan bermerek, tetapi minyak goreng curah harganyapun ikut meningkat. Dengan kelonjakan harga minyak goreng, banyak pedagang yang menaikkan harga jualan makanannya mereka. Kementerian Sosial memberikan BLT Minyak Goreng kepada masyarakat miskin. 

Kementerian Sosial mengumumkan penyaluran BLT minyak goreng dilakukan bulan April 2022. Penyaluran untuk BLT minyak goreng disebut dilakukan melalui PT Pos Indonesia. Adapun semula, pemerintah menerapkan program subsidi agar harga minyak goreng curah sesuai HET, yakni Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg, sejak Maret 2022. BLT minyak goreng tidak berlangsung lama. BLT minyak goreng dihentikan pada tanggal 31 Mei 2022. 

Berdasarkan data yang diolah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), harga CPO CIF Rotterdam sebagai patokan harga CPO Internasional pada Maret 2022 sudah di posisi US$1.815 per ton atau naik 75 persen dibandingkan harga Januari 2021 di angka US$1.035 per ton. Perkembangan serupa juga terjadi pada harga CPO referensi Kemendag sebagai dasar pengenaan pungutan ekspor pada Maret 2022 sebesar US$1.432 per ton atau meningkat 50 persen dibandingkan awal 2021 di angka US$952 per ton. Adapun, Kemendag telah menetapkan harga CPO referensi pungutan ekspor sebesar US$1.787 per ton pada April 2022.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa ada dua kemungkinan penyebab minyak goreng menjadi langka dan mahal di pasaran. Pertama, lantaran ada kebocoran untuk industri, yang kemudian dijual dengan harga tak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dan penimbunan dari sejumlah oknum. HET Minyak Goreng saat ini sudah dicabut oleh pemerintah lagi sejak 16 Maret 2022 lalu, tidak sampai tiga bulan yaitu pada 19 Januari 2022 hingga 16 Maret 2022 bertahan dengan HET Minyak Goreng dan Minyak Goreng menghilang di pasaran. Minyak Goreng menjadi langka tetapi harga murah.

Tetapi tetap saja minyak goreng mulai kembali mahal lagi, karena BLT Minyak goreng sudah diberhentikan. Masyatakat miskin semakin kesusahan karena dihapusnya atau berakhirnya bantuan subsidi minyak goreng. Masyarakat juga sekarang mulai membeli minyak goreng yang tidak ada merek atau yang biasanya masyarakat bilang yaitu minyak goreng curah, mereka membeli minuak goreng seperti itu karena harganya yang lebih murah. Selain itu juga harga minyak goreng curah bisa lebih murah dibandingkan harga minyak goreng kemasan premium. Sebab, tidak ada biaya untuk pengemasan.[]

Pengirim :

Mega Putri Purwani, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Magelang, Email : mega9a16@gmail.com

×
Berita Terbaru Update