TamiangNews.com -- Abdurrahman Wahid, atau biasa yang dipanggil Gus Dur adalah tokoh Islam ternama. Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur pada tangal 4 Agustus 1940. Ia merupakan sosok yang mengayomi, membimbing, dan mempeteguh kasih sayang tanpa membeda-bedakan antar sesama manusia. Oleh karena itu Ia mendapat kepercayaan menjadi Presiden Indonesia yang keempat. Ia mampu dan cerdas dalam menyelaraskan nilai-nilai pesantren, kebangsaan, dan kemanusiaan baik dalam diirnya atau dalam kenegarawannya yang menginspirasi banyak orang.
Dalam hal keberagamannya Gus Dur berpegang pada prinsip bahwa kemanusiaan adalah kerukunan sesama manusia, Ia tidak memperdulikan apapun latar belakangnya baik agama, ras maupun ideologinya. Gus Dur selalu menjunjung tinggi nilai keadilan, kemanusiaan yang mengandung keislaman serta kedamaian bagi umat manusia baik muslim ataupun non-muslim.
Salah satu kemanusiaan Gus Dur yang tidak terlupakan yaitu ketika Ia membela etnis Tionghoa yang didiskriminatif. Ia meminta etnis Tionghoa untuk memperjuangkan hak-haknya. Karena mereka juga bagian dari Indonesia. Mereka juga bersama-sama memperjuangkan dan mempertahankan Indonesia dari penjajahan. Yang menyakitkannya mereka dianggap orang lain bukan bagian Indonesia.
Menurut saya, kita kan sama - sama menjaga dan mempertahankan Indonesia, mengapa kita harus saling mendiskriminasi karena adanya minoritas etnis Tiongha? Jika kita berpikir karena mereka bukan muslim? Itu salah.
Bangsa Indonesia itu sudah di tetapkan sebagai bangsa yang beragam agama. Jika kita mengganti pancasila sila kelima yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diganti dengan keadilan sosial bagi umat Islam, maka tidak akan ada Bangsa Indonesia. Karena mengusir penjajah dilakukan oleh mereka yang tidak memandang agama dan ras. Karena itu mereka juga bagian Bangsa Indonesia.
Pentingnya Toleransi beragama dapat menjadi buah manis untuk bangsa Indonesia sendiri. Karena hanya Indonesia yang menetapkan 6 agama dalam 1 negara. Mari bersama-sama memperkuat kerukunan, keadilan apapun agama dan rasnya.
Gus Dur memberi pandangan bahwa toleransi sesama manusia sangat diperlukan, karena sejatinya manusia makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan dari orang lain.
Oleh karena itu mari kita bersama-sama menegakan keadilan serta berhenti bersikap diskriminatif, agar kehidupan ini damai dan membawa Indonesia menjadi negara yang maju, serta menjaga agar NKRI aman dan sejahtera. ***