Dhea Valina Dara Ninggar dan Annisa Al-Isra'Mahasiswi Semester 3 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
TamiangNews.com -- Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan (guidance) dan konseling (counseling). Secara harfiah kata bimbingan dapat diartikan sebagai “tindakan menolong” atau “memberi bantuan”. Bantuan yang dimaksud di sini bukan berarti memberikan apa yang dibutuhkan, akan tetapi bantuan atau pertolongan yang dimaksud adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendukung. Jadi, bimbingan merupakan usaha untuk membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan memberikan pengetahuan dan mengajari keterampilan-keterampilan.
Kata konseling berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘Counseling’ yang merupakan model pendekatan bidang pelayanan atau intervensi psikologis. Konseling juga berarti hubungan antara konselor yang profesional dengan klien. Konselor adalah orang yang sudah terlatih dan memiliki kewenangan untuk memberikan konseling. Sementara klien adalah individu yang diberikan konseling. Hubungan antara konselor dan klien tersebut bertujuan untuk membantu perkembangan klien dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu bantuan yang diberikan konselor kepada klien agar dapat memahami dirinya, memenuhi kebutuhannya, dan menyelesaikan permasalahannya.
Pentingnya BK Bagi Peserta Didik
Dalam menempuh pendidikan, tentu siswa tidak hanya membutuhkan bimbingan secara akademik saja (pembelajaran). Akan tetapi siswa juga memerlukan bimbingan dalam hal di luar pembelajaran, misalnya dalam hal pengembangan diri. Maka dari itu keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah sangat penting. Dilihat dari tujuan bimbingan dan konseling yaitu membantu individu mengembangkan dirinya sesuai tahap perkembangannya, maka bimbingan dan konseling bisa dikatakan sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Bimbingan dan konseling sendiri memiliki banyak fungsi yang dapat membantu peserta didik, yaitu:
a. Fungsi pemahaman, yang berarti bimbingan konseli akan membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman tentang diri dan lingkungannya.
b. Fungsi pencegahan, yang berarti bimbingan dan konseling mencegah agar peserta didik tidak menemui permasalahan yang dapat menghambat perkembangannya.
c. Fungsi perbaikan, yang berarti bimbingan dan konseling membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
d. Fungsi pemeliharaan, yang berarti bimbingan dan konseling menjaga peserta didik agak perilaku yang sudah baik dapat dipertahankan, dan jangan sampai perilakunya rusak.
e. Fungsi pengembangan, yang berarti bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
f. Fungsi penyaluran, yang berarti bimbingan dan konseling membantu peserta didik dalam memilih dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai dengan bakat, minat, dan karakteristik dirinya.
g. Fungsi penyesuaian, yang berarti bimbingan dan konseling membantu peserta didik menemukan penyesuaian diri dan perkembangannya.
h. Fungsi adaptasi, yang berarti bimbingan dan konseling membantu pihak-pihak sekolah dalam mengadaptasikan pengajaran dengan minat, bakat kemampuan, dan kebutuhan peserta didik.
Bimbingan dan konseling berkontribusi di sekolah melalui beberapa bidang layanan yaitu:
a. Bidang pribadi
Bidang pribadi ini secara khusus dirancang untuk membantu peserta didik mengatasi permasalahan-permasalahan pribadi, misalnya rasa tertekan, kurang percaya diri, dan lain-lain.
b. Bidang sosial
Bidang sosial ini diberikan saat peserta didik memiliki permasalahan terkait dengan lingkungan sosialnya, misalnya dalam pertemanan.
c. Bidang belajar
Bidang belajar dirancang untuk membantu peserta didik mengatasi permasalahan-permasalahan akademik. Layanan ini diberikan dengan cara membantu siswa dalam penyesuaian diri dengan aspek dan tugas akademik.
d. Bidang karier
Bidang karier diberikan supaya peserta didik mampu membuat keputusan karier secara tepat. Dalam mengeksplorasi karier, hal yang dilakukan adalah mencari informasi dan orientasi.
Jadi dari penjelasan fungsi dan bidang layanan bimbingan dan konseling tadi, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah sangat penting untuk menunjang perkembangan peserta didik.
Dampak Pandemi Pada Dunia Pendidikan
Adanya pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Hal ini dialami oleh seluruh negara yang ada di dunia. Banyak orang yang mendefinisikan atau mengartikan pandemi ini sebagai bentuk teguran dari Yang Maha Esa kepada kaum manusia. Di Indonesia banyak sekali sektor yang terdampak pandemi ini, salah satunya pada sektor atau dunia pendidikan. Pemerintah menghimbau agar masyarakat mampu bersama-sama untuk memutus mata rantai penyebarn virus ini. dengan adanya kebijakan tersebut, maka disusul kebijakan baru dari Kemendikbud mengenai kegiatan belajar mengajar di sekolah yang harus dilakukan secara daring.
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring, tentunya memiliki hambatan dalam pengaplikasiannya. Hal ini dikarenakan masyarakat perlu beradaptasi dengan metode atau media-media yang ada dalam pembelajaran daring. Salah satu permasalahan yang muncul adalah tidak semua peserta didik memiliki jaringan yang stabil di rumahnya. Hal ini mengakibatkan peserta didik kurang bisa memahami materi yang dijelaskan oleh guru dengan baik. Berbeda bila kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasanya atau luring. Jika luring, penjelasan yang diberikan oleh guru akan mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik. Selain itu, peserta didik tidak memiliki alasan jika tidak bisa menjawab atau memahami apa yang disampaikan serta ditanyakan oleh guru.
Namun, tak dapat dipungkiri bila dalam pembelajaran daring ini juga membawa dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia. Dimana peserta didik dan guru yang mengajar dapat menguasai teknologi yang ada dalam melakukan pembelajaran daring. Mau tidak mau, guru dan peserta didik harus paham akan teknologi yang ada atau teknologi pendukung yang digunakan selama pembelajaran daring dilakukan. Terdapat beberapa platform yang dapat digunakan sebagai media penunjang pembelajaran daring, misalnya Google Meet, Zoom, Google Classroom, Youtube, Whatsapp, dan masih banyak lainnya.
Di masa pandemi ini, guru dituntut untuk lebih kreatif seiring dengan perkembangan teknologi. Guru harus mampu menimbulkan atau menjaga semangat dalam diri peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring. Guru harus lebih persuasif agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu atau rasa ketertarikan dalam diri peserta didik terhadap materi yang ada. Selain guru, peserta didik juga dapat mencurahkan kreatifitasnya dengan baik, entah dalam tugas ataupun dalam perlombaan yang diikuti.
Meskipun pendidikan di Indonesia juga terdampak akibat dari pandemi ini, tetapi ada hal baik yang dapat dambil oleh manusia sebagai pembelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Bimbingan dan Konseling di Masa Pandemi
Sejak Maret 2020, Indonesia menghadapi pandemi virus Covid-19. Hal tersebut membawa dampak yang cukup besar di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Untuk mencegah terjadinya penularan virus Covid-19, maka pemerintah mengambil langkah dengan cara memberlakukan pembatasan kegiatan di luar rumah. Sehingga, seluruh kegiatan yang semula dilakukan di sekolah, kini harus dilakukan di rumah masing-masing secara online. Salah satunya kegiatan bimbingan dan konseling. Pada saat-saat seperti ini justru besar kemungkinan untuk siswa mengalami permasalahan, karena harus beradaptasi dengan hal yang baru. Sehingga bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan. Akan tetapi karena kondisi tidak memungkinkan konselor atau guru BK bertemu dengan klien atau peserta didik, maka bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan dengan tatap muka. Hal tersebut tentunya akan menjadi tantangan bagi konselor atau guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Maka tidak dapat dipungkiri jika dalam pelaksanaan selama pandemi covid-19 ini, Bimbingan dan konseling mengalami hambatan - hambatan.
Hambatan BK Selama Pandemi
Bagi konselor atau guru BK sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling untuk seluruh peserta didik tanpa terkecuali. Namun, dalam kebijakan pelaksanaan pembelajaran secara daring ini juga membuat pelayanan BK mau tidak mau juga dilakukan secara daring. Hal ini tentunya akan muncul kendala-kendala yang ada selama pemberian layanan melalui daring.
Banyak peseta didik yang mengeluhkan paket data untuk melakukan pertemuan bersama konselor. Bahkan banyak peserta didik yang tidak memiliki handphone sehingga hal ini menyulitkan dalam pemberian layanan BK. Selain itu, masalah utama peserta didik adalah jaringan yang tidak memadai atau tidak stabil. Dalam hal ini tentunya akan menjadi hambatan dan tantangan yang cukup besar bagi guru BK dalam memberikan layanannya.
Selain itu, konselor tidak bisa mengontrol apa yang dilakukan oleh konseli secara langsung. Konselor hanya bisa menyampaikan batasan-batasan yang bisa dilakukan oleh konseli saat menyampaikan kontrak konseling. Konselor juga tidak bisa menenangkan konseli secara langsung bila konseli sedang dikuasai oleh amarah. Konselor hanya bisa memberikan kalimat-kalimat penenang saja. Hambatan yang ada mampu berpengaruh pada proses konseling.***