Notification

×

Iklan

Iklan

Biosensor Untuk Mendeteksi Dan Mengukur Kadar Glukosa Dalam Darah

Kamis, 09 Desember 2021 | Desember 09, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-09T05:47:29Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Muhammad Wildan Mahasiswa Semester: 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuna Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura Pontianak

TamiangNews.com --- Glukosa merupakan karbohidrat sederhana golongan monosakarida yang sering disebut juga gula darah.Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi dan disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen sebagai cadangan makanan (Lestari, 2013). Konsentrasi glukosa dalam darah manusia normal ialah antara 80-100 mg/dl. Setelah makan sumber karbohidrat, konsentrasi glukosa darah dapat naik hingga 120-130 mg/dl, kemudian turun menjadi normal lagi. 


Dalam keadaan berpuasa konsentrasi glukosa darah turun hingga 60-70 mg/dl. Kondisi glukosa darah lebih tinggi daripada normal disebut hiperglikemia, dan apabila kadar glukosa lebih rendah daripada normal disebut hipoglikemia. Bila konsentrasi terlalu tinggi maka glukosa dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen yaitu humoral factor seperti hormon insulin, glukagon dan kortisol sebagai sistem reseptor di otot dan sel hati. Faktor eksogen antara lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas yang dilakukan. (Lestari, 2013).


Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan sekresi insulin. Insulin adalah sejenis hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya disebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes Melitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon homon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. (Rahmat, 2020). WHO menyatakan, penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2000, menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030.


Pasien penderita diabes melitus dapat memantau kadar gula darahnya dengan alat Accu check yang merupakan penerapan ilmu biokimia dalam hal biosensor. Biosensor adalah alat pendeteksi/penyelidik yang menggabungkan komponen biologis seperti.mikroba, jaringan, sel, bakteri, protein, enzim, dan antibodi untuk menghasilkan sinyal yang terukur, yang dapat mendeteksi, mencatat, dan mengirimkan informasi secara cepat yang diintegrasikan dengan peralatan elektronik untuk menentukan kadar suatu senyawa.


Accu Check memiliki prinsip kerja dengan melakukan reflectance (pemantulan) rasio antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah test strip. Reagen yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel. 


Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah strip yang ditampilkan dalam bentuk angka pada layar. Volume darah yang dibutuhkan relative sedikit yaitu ± 0,3 – 10 µl, sampel yang digunakan dapat berupa darah kapiler, vena, arteri dan neonatus darah serta waktu yang diperlukan juga relative singkat yaitu sekitar 30 detik (Manual Accu-Check, 2016) Pemeriksaan ini ternyata cukup baik dengan sensitivitas 70 % dan spesivitas 90%. ***

×
Berita Terbaru Update