Muhammad satriabudi Permana (Mahasiswa Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)
TamiangNews.com --- Saat ini, dunia sedang menghadapi masalah, dengan munculnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu virus corona atau disebut juga Covid 19, hampir semua aspek kehidupan mengalami perubahan-perubahan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia.
Dunia perekonomian semakin lemah, semuanya
telah merasakan dampak dari virus ini, terutama pada dunia pendidikan. Kita
harus siap menghadapi perubahan ini, karena cepat atau lambat pendidikan akan
mengalami perubahan drastis akibat pandemi.
Saat ini pemerintah pusat telah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan, salah satunya meliburkan aktivitas tatap muka, hal ini
dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan virus corona. Hal ini
tentunya berdampak besar pada perkembangan pendidikan, yang saat ini dituntut
untuk belajar mandiri, belajar secara daring atau online.
Pembelajaran daring atau online merupakan
sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa
tetapi pembelajaran dilakukan melalui jaringan internet. Hal ini merupakan
tantangan besar bagi seorang guru, karena dalam kondisi seperti ini guru pun
dituntut untuk bisa mengelolah, mendesain media pembelajaran sedemikian rupa
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mencegah atau mengantisipasi kebosanan
siswa dalam pembelajaran model daring tersebut.
Bukan hanya itu saja, dalam penerapan
belajar online ini, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang
dipicu oleh beberapa faktor contohnya siswa yang belum memiliki gadget, siswa
yang belum mengetahui banyak tentang penggunaan teknologi. Selain itu, masalah
utama yang dialami siswa adalah jaringan yang tidak memadai.
Di balik semua ini, kita harus mampu
mengambil hikmah dari pandemi ini. Pandemi ini mungkin saja datang sebagai
ujian untuk kita semua. Semoga pandemi ini segera berlalu dan memperbaiki
sistem pendidikan kita.***