Notification

×

Iklan

Iklan

Pesan Persuasif dalam Komunikasi Bisnis

Senin, 08 November 2021 | November 08, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-08T02:01:30Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Annida Nuraini H.S
Mahasiswa Semester 3 Prodi Akuntansi Fakultas Economy dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

TamiangNews.com --
Komunikasi bisnis sering diartikan sebagai penyampaian pesan dari komunikator (penyampaian pesan) kepada komunikan (penerima pesan) yang digunakan dalam dunia bisnis. Dalam komunikasi bisnis, ada yang dikenal dengan komunikasi secara persuasif. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata persuasfi adalah karangan yang bertujuan membuktikan pendapat. Arti lainnya dari persuasif adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya. Jika dalam komunikasi bisnis, komunikasi secara persuasif adalah komunikasi antara komunikator dan audiens agar audiens (penerima pesan) termotivasi untuk melakukan sesuatu yang diinginkan komunikator dalam mencapai tujuan tertentu. Atau dengan kata lain, komunikasi yang dilakukan secara persuasif merupakan tindakan seseorang untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain dengan cara tertentu. 

Persuasif berfokus pada penyampaian ide yang dapat mengubah perspektif, logikan, dan emosional audiens. Penyampaian pesan persuasif dapat dikatakan berhasil apabila audiens dapat memahami dan melaksanakan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Jadi, sebagai komunikator harus mampu meyakinkan para audiens agar mereka mampu menerima dan memahami pesan-pesan bisnis yang disampaikan dengan baik.

Saat menyampaikan pesan persuasif dalam komunikasi bisnis, diperlukan waktu yang cukup lama karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan setiap orang juga akan merespon pesan yang disampaikan yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu dilakukan analisis audiens supaya pesan - pesan persuasif bisa tersampaikan dengan baik. Cara yang tepat dalam melakukan analisis audiens itu seperti, siapa audiensnya, bagaimana kepribadian audiens, pahami apa yang diinginkan audiens, bagaimana kredibilitas seseorang sebagai komunikator dalam penyampaian pesan-pesannya, apa tantangan dan permasalahan mereka, apakah pesan yang kita sampaikan dapat memecahkan masalah mereka dan bagaimana reaksi audiens terhadap pesan bisnis yang kita sampaikan. 

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas dapat membantu kita dalam menganalisis audiens dengan baik. Selain itu, perlu dilakukan pertimbangan perbedaan budaya karena budaya setiap audiens itu berbeda-beda. Sehingga, agar pesan bisnis tersampaikan dengan efektif harus pahami perbedaan budaya dengan audiens. Memahami perbedaan budaya dengan audiens, tidak hanya untuk membantu kita dalam memenuhi kebutuhan audiens tetapi juga akan membantu bagaimana mereka memandang kita sebagai komunikator yang baik. Semakin kita bisa memahami keinginan dan kebutuhan audiens, semakin besar kemungkinan pesan persuasif itu dapat tersampaikan dengan baik. Kesuksesan penyampaian pesan-pesan bisnis secara persuasif terjadi apabila pesan yang kita sampaikan dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan menimbulkan efek baik bagi audiens.
Dalam penyampaian pesan persuasi sendiri, dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu dalam bentuk verbal dan non-verbal. 

Komunikasi pesan persuasi secara verbal berarti melakukan persuasi secara lisan dengan menggunakan mulut dalam berbicara maupun tulisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga pesan-pesan yang tersampaikan dapat mencapai tujuan yang diinginkan komunikator dengan baik. 

Sedangkan bentuk komunikasi persuasi secara non-verbal sendiri adalah persuasi yang penyampaiannya menggunakan bahasa isyarat, ekspresi wajah, simbol-simbol, intonasi suara dan lain sebagainya. Bentuk komunikasi non-verbal ini kurang terstruktur, sehingga membuat pesan-pesan yang akan disampaikan sulit dipahami.

Lalu apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan persuasi ? jika melihat dari komponen yang ada dalam pesan, maka dapat kita tarik simpulkan bahwa komunikator, isi pesan, media komunikasi dan komunikan sendiri lah hal yang harus kita perhatikan dalam persuasi agar berhasil. Sebagai komunikator yang baik, kita harus bisa menetapkan Kredibilitas. 

Kredibilitas komunikator adalah kemampuan komunikator untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Jika kredibilitas komunikator diragukan, audiens akan sulit menerima begitu saja terhadap pesan yang komunikator sampaikan. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas seorang komunikator yaitu dengan fakta yang merupakan bukti objektif yang bisa mendukung kredibilitas seorang komunikator.
 
Selain itu, sikap kita dalam menilai sesuatu hal, antusias kita terhadap materi yang disampaikan, objektif dalam menilai sesuatu, sifat kejujuran terhadap segala hal akan membantu menambah kredibilitas seorang komunikator. 
Dalam penyampaian isi pesan persuasif, kita sebagai komunikator juga harus bisa meyakinkan audiens bahwa kita memiliki pesan yang berguna untuk audiens. Komunikator harus mampu mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bahwa perubahan yang akan dilakukan komunikator itu memberikan manfaat yang lebih baik kepada para audiens. Dan yang terpenting adalah bagaimana cara yang dapat mempermudah audiens untuk melakukan tindakan tersebut. Apabila audiens dapat memahami dan melakukan tindakan tersebut, maka pesan persuasif yang disampaikan tersebut dapat dikatakan berhasil.
Adapun manfaat yang kita peroleh dalam mempelajari komunikasi secara persuasif yaitu membuat kita mampu memberikan pengaruh positif terhadap pola pikir seseorang yang sedang berbicara dengan kita. Oleh karena itu, seorang audiens yang sedang berbicara dengan seorang komunikator yang menggunakan teknik komunikasi secara persuasif ini akan lebih cenderung mengikuti pola pikir yang disampaikan oleh komunikator ini, sehingga seorang komunikator ini mampu mengajak seorang audiens untuk mengikuti apa yang dia sampaikan atau apa yang diharapkan sebelumnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyampaian pesan secara persuasif dalam dunia bisnis merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua orang di perusahaan, mulai dari  direktur perusahaan, manajer sampai karyawan sales. Hal ini karena dalam dunia bisnis kecenderungan/minat orang lain harus dapat ditujukan pada hal yang dapat menguntungkan perusahaan. Jika dapat melakukan persuasif yang mengalami keberhasilan dapat menguntungkan perusahaan. Begitu juga sebaliknya, jika tidak dapat melakukan persuasi yang menguntungkan maka perusahaan akan stagnan atau mungkin bangkrut.[]***

×
Berita Terbaru Update