Rika Aulia Dewi, Mahasiswa Semester 1 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
TamiangNews.com -- Gemilang negeri kita ada di tangan pemuda Indonesia. "Kenapa berada di tangan pemuda, bukan di gengaman orang tua ataupun anak-anak?" sebelumnya saya akan menjelaskan "apa arti seorang pemuda?". Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik, mereka sedang mengalami perkembangan dan begitu pula secara psikis mengalami perkembangan emosional.
Pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh memikirkan masa depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya Kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek.
Sedangkan pemikiran pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh tak acuh terhadap masalah-masalah sosial di lingkungannya. Pemuda di zaman sekarang telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun menjadi salah satu penyebab kenapa mereka bisa seperti itu, yang seharusnya membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi, justru di salah gunakan dengan hal yang tidak bermanfaat.
Memang tidak semua pemuda zaman sekarang seperti ini, tetapi saya katakan sebagian besar pemuda zaman sekarang melakukannya. Dikarenakan tingkat narkotika yang meningkat di negara kita saat ini. Dan pergaulan bebas yang sangat merajalela dimana - mana.
"Dimana peran seorang pemuda zaman sekarang yang seharusnya menjadikan negeri ini gemilang?". Sedangkan masa depan bangsa ada di tangan pemuda, dan di pundak mereka.
Sejatinya pemuda itu tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkis yang kita perhatikan selama ini. Tetapi, daya pikir Revolusionernya yang menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar. Jika di setiap pemikiran pemuda yang saat ini, hanya berpikir anarkis ataupun kekerasan, maka negara ini sama saja seperti dijajah oleh rakyatnya sendiri. Karena itu negara tidak butuh yang namanya kekerasan, tetapi yang dibutuhkan adalah pola pikir yang baru. Dengan menggunakan secara maksimal fasilitas yang telah disediakan di negara kita.
Begitu pula dengan pemuda yang harus menyadari bahwa perubahan dan kebangkitan negara ini menuju istana kejayaan akan terjadi jika kekuatan pemuda dan rakyatnya bersatu padu, tanpa keterpaduan pemuda dan rakyatnya atau bisa dikatakan acuh tak acuh terhadap lingkunganya. Maka, pemuda sulit untuk memberikan perubahan dan kebangkitan negara ini untuk menuju istana kejayaan.
Jadi, saya simpulkan bahwa kejayaan atau gemilangnya sebuah negara memang berada di tangan pemuda, dengan dukungan semua rakyat negeri ini. Seorang pemuda adalah panutan negara yang dapat merubah peradaban di suatu negara tersebut dengan pemikiran yang kreatif dan cemerlang. Begitu pula bagi diri saya sendiri, yang merupakan pemuda zaman sekarang akan membangkitkan negara ini menuju negeri yang gemilang.***