Notification

×

Iklan

Iklan

Pengaruh Narkoba Terhadap Generasi Penerus

Minggu, 07 November 2021 | November 07, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-07T17:11:57Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Suhaila, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). 

TamiangNews.com -- Narkoba atau narkotika juga dapat diartikan sebagai zat atau obat bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.

Generasi muda sebagai generasi penerus pembangunan bangsa di harapkan memiliki kepribadian yang mantap serta berbudi pekerti luhur, terampil serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Lebih-lebih dalam menghadapi era global, generasi muda dituntut memiliki keunggulan kompetitip dalam persaingan anatar bangsa di segala bidang kehidupan. Generasi muda yang tangguh dan bermutu unggul, sehat jasmani dan rohani, meerupakan prasyarat mutlak bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, kebijakan bagi masa depan generasi muda senantiasa memperoleh perhatian yang besar.
   
Terwujudnya generasi muda yang berkemampuan unggul, sehat lahir batin, merupakan tanggung jawab bersama antara orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Lembaga pendidikan memiliki peran yang strategis dan mengarahkan, menciptakan iklim yang kondusif, mensosialisasikan nilai dan norma kehidupan bagi terbentuknya manusia Indonesia yang berakhlak serta berkepribadian. Demikian pula orangtua, masyarakat, dan pihak-pihak terkait melalui berbagai cara dan media, membina serta membimbing anak-anak agar menjadi generasi yang tangguh dan berakhlak.
   
Meskipun semua pihak telah berupaya dan berperan dalam membimbing dan membina anak bagi terbentuknya generasi muda yang berkualitas, namun, penyimpangan perilaku {kenakalan} di kalangan pelajar cenderung menunjukkan peningkatan. Dalam hal ini tidak saja terbatas pada penyimpangan perilaku yang ringan, seperti kurang hormat pada guru, membolos, merokok, atau aksi coret-coret, tetapi sudah mengarah pada kenakalan yang menjurus pada tindakan kriminal [kejahatan], dan berakibat buruk terhadap masa depannya, salah satu bentuk penyimpangan yang dianggap serius oleh berbagai kalangan masyarakat adalah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
   
Kecenderungan meningkatnya penggunaan zat adiktif di kalangan kaum muda di duga sejalan dengan meningkatnya tekanan dalam segala bidang kehidupan. Remaja yang tidak mampu menghadapinya dapat dengan mudah melarikan diri, memperoleh kenikmatan dan ketenangan dengan menggunakan obat [zat] tersebut.
  
Dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba oleh pelajar, perlu dilakukan suatu studi mengenai penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Salah satu aspek penting yang perlu di lakukan adalah pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta pelaksanaan berbagai langkah berkerjasama dengan beberapa instansi terkait untuk melakukan pembinaan pelajar agar mengetahui dan menyadari bahaya penyalahgunaan dan pemakaian narkoba.
   
Penyebab seseorang pertama kali menyalahgunakan narkoba hampir di pastikan karena rasa ingin tahu yang sangat besar, penjelajahan, petualangan, ingin menunjukkan keberanian, ingin ambil risiko, nekat. Masa remaja juga dikenal dengan masa labil, mudah terpengaruh, mudah meniru, tanpa memikirkan akibat yang masa mendatang.

Penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu, gaya hidup keluarga, predisopsi pada alkohol, tekanan kelompok teman sebaya, kekacauan remaja, dan masalah-masalah psikologis dan emosional yang serius.
   
Menurut siswoyo [2001] dalam kajian tentang gambaran beberapa factor risiko pada penderita penyalahgunaan narkoba di RSKO Fatmawati Jakarta ,bahwa sekolah merupakan lingkungan formal ke dua setelah keluarga, yang besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak. 

Sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahyan dan keterampilan yang bertujuan untuk mempengaruhi watak anak yang melalui latihan kebiasaan, tata tertib, disiplin, dan budi pekerti serta agama. Setiap sekolah mempunyai kebudayaan sendiri yang unik yaitu memiliki aturan, tata tertib,dan kebiasaan yang memberi orak lain yang berbeda dengan sekolah lain. Dengan demikian jelaslah bahwa kondisi kurikulum dan peraturan sekolah mempengaruhi pembentukan kepribadian anak [Roebiyanto, dalam Afiatin 2004a].
   
Faktor-faktor dari sekolah yang menyebabkan anak terlibat di dalam penyalahgunaan narkotika adalah situasi dan keadaan yang membuat anak bosan, serta adanya sarana dan prasarana yang menunjang anak terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.
   
Pencegahan bertujuan untuk mengurangi insedensi[kasus-kasusu baru] dengan cara melakukan pembinaan baik individual maupun lingkungan. Pembinaan terhadap individu dilakukan agar setiap individu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, di samping mempertinggi daya tahan individu terhadap stressor kehidupan yang sedang di alaminya. Individu yang memiliki daya tahan tinggi terhadap stressor dari pada individu dengan daya tahan terhadap stressor yang rendah.
   
Penyalahgunaan narkoba di perlukan dalam upaya intreverensi, baik berkaitan dalam upaya  pencegahan maupun penyembuhan. Dalam upaya preverensi, untuk menimbulkan perhatian, rasa ingin tahu, dan kepedulian dari pada memberikan sanksi atau hukuman. Sementara lain dalam upaya penyembuhan, penilaian di lakukan untuk dapat merencanakan prosedur penyembuhan yang di perlukan bagi korban penyalahgunaan narkoba.
   
Penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar perlu di lakukan informasi yang tepat dan akurat tentang kondisi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar pada saat ini, penyebab dan alasan para pelajar menyalahgunakan narkoba serta berbagai masalah yang di alami oleh pelajar berkaitannya dengan penyalahgunaan narkoba, sumber informasi tentang narkoba yang di peroleh para pelajar serta sikap pelajar rerhadap upaya penanggulanggan penyalahgunaan narkoba yang di lakukan di sekolah. 

Informasi yang di peroleh berkaitan dengan hal-hal yang telah di kemukakan tersebut akan berguna sebagai acuan untuk merancang program penanggulanggan penyalahgunaan narkoba.

Dengan demikian, program yang di rancang dapat sesuai dengan akar permasalahan, kebutuhan, dan sumber daya yang ada. []*** 
×
Berita Terbaru Update