TamiangNews.com --- Banyak sekali mahasiswa yang ingin menyelesaikan perkuliahan mereka dengan cepat. Diamana salah satu persyaratan kelulusan bagi mahasiswa akhir yang ingin mengikuti wisuda maka mereka harus membuat skripsi.
Dalam membuat skripsi mahsiswa pasti memiliki dosen pembimbing masing-masing sehingga bisa dikatakan skripsi yang mereka buat sudah bagus. Namun pada akhir-akhir ini ada video yang beredar di masyarakat ada seorang mahasiswi di Riau mengalami pelecehan Ketika sedang menghadap dosen pembimbing skripsi.
Dimana pada saat mahsiswi tersebut sedang menghadap kepada dosen pembimbing skripsinya didalam rauangan dosen tersebut mereka hanaya berdua saja, saat mahasiswi tersebut ditanya soal latar belakang, pekerjaan, kehidupan dan lain-lain, bebrapa kali dosen pembimbing skripsinya membuat mahsiswi tersebut tidak nyaman, “bebrapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman seperti I Love you yang membuat saya terkejut” kata mahsiswi tersebut.
Bukan hanya mebuat mahsiswi tersebut tidak nyaman dengan kata-kata dosen pembimbing ucapakan, namun mahasiswi tersebut juga mendapatkan perilaku yang tidak baik, diamana dosen tersebut menciumnya. “Ketika saya ingin salim untuk berpamitan, langsung beliau genggam bahu saya mendekatkan badan saya dengan memegang kepala saya dengan kedua tangannya dan mencium pipi sebelah kiri dan kening. Saya sangat ketakutan, sya langsung menundukan kepala , kepala saya langsung didongakkan dan langsung berkata “mana bibir, mana bibir” yang membuat saya terkejut” ucapnya
Ternyata kejadian ini sudah lama sekali terjadi di Universitas Riau ini sudah terjadi lama tapi baru kali ini ada mahasiswi yang berani speak up. Dan pada saat ini permasalahan ini sedang di proses oleh hukum.
Seharusnya sebgai dosen atau bisa dibilang orang tua kedua mahasiswa Ketika di kampus bisa lebih mengerti lagi akan perilaku yang baik terhadap mahasiswanya. Jadi kesimpulannya untuk siapapun itu baik mahsiswi ataupun pekerja yang sedang mengalami pelecehan janganlah kalian takut untuk berbicar kepada orang lain tentang perilaku tidak baik yang sedang kalian alami, selagi kita benar jangan takiut untuk berbicara.***