Hesmi Sabilla Mahasiswa Semester 1 Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
TamiangNews.com -- Seperti kita ketahui disaat yang seperti ini dengan wabah covid 19 yang sangat membahayakan membuat masyarakat susah untuk bepergiaan karena takut dan khawatir akan dirinya dan juga keluarga. tetapi di samping itu juga teknologi semakin maju dan berkembang, Saat ini berkembangan teknologi pada zaman sekarang sangatlah pesat, saat ini teknologi telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek.
Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Namun penyebaran virus corona ini pada awalnya hanya berdampak pada dunia ekonomi yang mulai menurun, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan. Aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini mulai dibatasi seperti bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya.
Pemerintah sudah mengimbau untuk bekerja,belajar, dan beribadah dari rumah untuk menurunkan angka pasien yang terpapar COVID-19.
Kebijakan social distancing ataupun physical distancing untuk mengurangi penyebaran COVID-19 mendorong semua pendidikan untuk tetap mengaktifkan kelas walaupun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah paling efektif untuk meminimalisi penyebaran wabah pada anak-anak.
Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang mendukung. Selama masa pandemi COVID-19 pembelajaran dirumah menjadi solusi melanjutkan sistem pembelajaran. siswa memiliki waktu belajar yang banyak, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.
Yang mana sistem pembelajaran online sekarang dengan menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Tetapi sangat disayangkan banyak para guru hanya memberikan tugas-tugas saja kepada para peserta didik tetapi tidak memperhatikan perkembangan pembelajaran tersebut, hal ini lah membuat para anak terkadang kurang bersikap tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak atau ibu guru di sekolah sehingga dibantu dikerjakan dengan orang tua. Keberhasilan dari suatu anak ataupun media pembelajaran memang tergantung dari karakteristik peserta didiknya.tetapi tanpa pengawasan langsung dari para guru yang mengajar membuat anak didiknya tidak bisa fokus dalam memahami pelajarannya.
Sedangkan jika disekolah langsung atau tatap muka anak-anak mendapatkan proses bersosialisasi dimana seorang anak belajar tingkah laku,kebiasaan serta pola-pola kebudayaan lainnya dan juga keterampilan-keterampilan sosial seperti berbahasa, bergaul, berpakaian, cara makan dan sebagainya.
Selain itu jika anak-anak daring tanpa disadari anak akan merasa bosan bila terus menerus berada dirumah, dan melakukan kegiatan atau aktifitas dirumah saja untuk mencegah penularan covid-19. Hal ini tentu berdampak pada emosional anak, terutama rasa bosan sering dialami semua orang terutama anak-anak dalam keadaan yang seperti ini. Kebosanan dapat timbul dikarenakan situasi lingkungan yang tidak menarik, cenderung tidak ada sosialisasi dan tidak termotivasi dari diri sendiri padahal jika bertemu teman-temannya buat diri anak lebih semangat dalam hal belajar.