TamiangNews.com| ACEH TAMIANG -- Alasan klasik pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14 244 497 Kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang, terkait langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat kurangnya Armada pengangkutan di Depot Logistik Pertamina di Binjai.
Hal ini terungkap ketika Komisi III DPRK Aceh Tamiang melakukan peninjauan di sejumlah SPBU di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (21/10/21).
Peninjauan tersebut di pimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang Irwan Efendi didampingi anggota serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrain, Rafei menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang Irwan Efendi saat di SPBU Kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru mengatakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui penyebab kurangnya pasokan BBM sekaligus untuk mengetahui tentang Tera atau timbangan BBM di SPBU," kata Irwan Efendi yang akrab disapa Wan Ali.
Dijelaskannya, sejak beberapa bulan terakhir iin masyarakat keluhkan langkanya BBM yang diterimanya yakni tentang kelangkaan BBM, baik jenis solar, pertalit bahkan pertamax yang sering mengalami kekosngan di SPBU.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha untuk mencari tahu akan penyebab terjadinya kelangkaan BBM yang sempat membuat masyarakat pengguna kenderaan menjadi resah,” sebut Wan Ali.
Namun, kata Wan Ali, setelah pihaknya mendapatkan penjelasan melalui perbincangan bersama pihak Administrasi SPBU Alur Bemban, bahwa saat ini SPBU yang berada di Aceh Tamiang mengalami kendala terkait pasokan atau pengiriman BBM dari Pertamina, sebutnya.
“ Pasokan BBM untuk SPBU tidak sesuai dengan kuota permintaan dari SPBU,” akibat pasokan BBM yang minim berdampak pula pada penjualan di SPBU", ujar Wan Ali.
Sementara itu, Bagian Administrasi SPBU Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru, Ridayuliana (foto) dikonfirmasi TamiangNews.com di ruang kerjanya membenarkan, bahwa persoalan pasokan BBM dari Pertamina mengalami kendala, kami tidak tahu pasti apa kendalanya,” ucap Rida.
Saat ini SPBU Alur Bemban memang kekurangan pasokan BBM dan tidak sesuai dengan permintaan dari kebutuhan, karena kendalanya di pihak Depot Penjualan Pertamina juga kurangnya armada, sehingga terjadi lambannya pengiriman BBM ke SPBU”.
Diterangkannya, dalam sehari SPBU Alur Bemban memesan BBM sebanyak 40 ton, untuk jenis Pertamax 8 ton, Pertalite 16 ton dan Solar sebanayk 16 ton, namun dalam pengirimannya tidak sesuai dengan permintaan.
Untuk mengatasi kelangkaan BBM itu, saat ini pihaknya telah membatasi pengisian jerigen untuk jenis Pertalit dan Pertamax.“ Kalau pengisian jerigen jenis BBM solar, itu khusus bagi nelayan yang mendapat rekomendasi dari Dinas Pangan dan Kelautan Kabupaten Aceh Tamiang,” sebutnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengalami dilema, jika pengisian jerigen untuk jenis Pertalit dan Pertamax tidak diperbolehkan, pastinya para konsumen bisa protes karena BMM yang mereka beli itu non subsidi,”ungkap Ridayuliana. []TN-007