Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak Covid-19 Bagi Pelajar

Selasa, 26 Oktober 2021 | Oktober 26, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-28T04:58:36Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Amelia Syahrani Yusri
NIM: 21304107
Jurusan Akuntansi Fakultas Economic  UNIM 

TamiangNews.com --- Saat ini Dunia digegerkan oleh wabah Virus Corona atau Covid-19, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Kebijakan utamanya adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat. Bekerja, beribadah dan belajar dari rumah.

UNESCO menyebutkan  bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia. Seperti kebijakan yang diambil berbagai negara yang terdampak penyakit covid-19, Indonesia  meliburkan seluruh aktivitas pendidikan. Hal tersebut membuat pemerintah dan lembaga terkait menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik dengan belajar mengajar jarak jauh atau belajar online atau belajar dari rumah dengan pendampingan orang tua.

Dapat dilihat dan dirasakan sendiri betapa besar dampak COVID-19 pada masa pandemi sekarang. Pada saat ini disrupsi teknologi terjadi di dunia pendidikan, pembelajaran tatap muka yang sebelumnya dilaksanakan 100% disekolah maupun di tempat pembelajaran lainnya secara tiba-tiba mengalami perubahan secara drastis. 

Tak bisa dipungkiri di atas 50% pelajar dan mahasiswa berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.
Untuk mengatasi wabah pandemi COVID-19 semua negara menetapkan tindakan social distancing, yaitu menjaga jarak untuk mengurangi interaksi orang-orang dalam komunitas yang lebih luas. Dengan adanya social distancing maka pembelajaran tatap muka disekolah menjadi terhambat.
     
Pandemi COVID-19 yang berdampak bagi pelajar yaitu, pembelajaran yang biasannya dilakukan secara tatap muka di sekolah sekarang menjadi belajar dirumah atau sering kita dengar yaitu Belajar Daring (dalam jaringan) dengan menggunakan berbagai macam aplikasi seperti Ruang Guru, Class Room, Google Doc, Google Form, ataupun melalui grup Whatsapp.
    
Sebagian pelajar dan mahasiswa memiliki keluhan dalam pembelajaran Daring yaitu karena quota internet, tidak memiliki ponsel, ataupun koneksi buruk. Akan tetapi adapun keluhan lainnya yaitu pelajaran atau materi yang disampaikan melalui pembelajaran daring tidak terlalu mudah dimengerti dibandingkan keyika pembelajaran dilakukan secara langsung atau tatap muka.
     
Menurut saya dampak dalam pembelajaran daring selama masa pandemi ada dua yaitu, dampak positif dan dampak negatif. 

Dampak positif dari pandemi ini adalah sebagian pelajar menggunakan kreativitas atau keahlian mereka untuk membuka usaha kecil-kecilan seperti Olshop pakaian,tas dll. 

Sedangkan dampak negatifnya adalah kurangnya semangat belajar,ada juga yang putus sekolah karena adanya faktor ekonomi.
     
Adapun kebanyakan anak-anak menganggap remeh dengan sistem pembelajaran daring ini, sehingga mereka setiap masuk kelas online hanya tinggal masuk, Off Camera, makan, tidur, dan main game. 

Jadi, dari dua dampak dampak di atas kita kembali lagi pada diri kita bagaimana kita menjadi seorang pelajar yang mampu mengontrol, membimbing diri kita selama proses pembelajaran daring.*** 
×
Berita Terbaru Update