Oleh : Linda Noor Eka SP*
Wabah covid-19 yang menggemparkan dunia sejak tahun 2020 lalu, sangat berdampak pada seluruh sektor terutama dalam bidang pendidikan. Dengan adanya wabah tersebut, dilaksankannya kebijakan pendidikan dalam masa covid yaitu proses belajar mengajar yang dilakukan secara online atau jarak jauh dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran covid. Proses belajar mengajar dengan jarak jauh ini bertransformasi yang awalnya dilakukan secara langsung oleh guru melalui papan tulis ataupun media lainnya, dimasa pandemi ini pembelajaran sepenuhnya menggunakan jaringan internet melalui handphone ataupun laptop. Pembelajaran ini yang mengharuskan guru lebih berinovasi untuk ketersediaan sumber belajar yang lebih variatif di masa covid-19 ini supaya peserta didik tidak mudah bosan dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang menggunakan aplikasi tertentu oleh guru untuk memfasilitasi dalam belajar jarak jauh selain melalui media whatsapp grup, tetapi juga menggunakan seperti zoom ataupun lainnya meninmbulkan permasalahan bagi siswa yang tidak memiliki HP ataupun jaringan internet yang tidak mendukung. Hal ini sangat berdampak kepada siapapun, tidak sedikit peserta didik pun merasa kuwalahan dalam mengikuti belajar mengajar karena merasa susah paham materi yang disampaikan. Dimasa pandemi seperti ini peran guru dan orang tua sangatlah penting dalam mendampingi anaknya dalam pembelajaran.
Guru sangat berperan dalam mendidik peserta didiknya yang tidak hanya sekedar mentransfer ilmu tetapi juga sebagai fasilitator dan mediator. Dimasa pandemi seperti ini guru bertransformasi dalam cara mengajar yang sangatlah berbeda dan guru dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi karena pembelajaran yang dilakukan secara online ini mengharuskan guru memahami permasalahan pada teknologi yang nantinya sebagai media dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran secara online ini, guru dituntut lebih berinovasi, kreatif ketika menyampaikan materi yang dibungkus sekreasi mungkin untuk menarik peserta didik dalam belajar. Tidak hanya soal angka dalam tolak ukur kepandaian, kepahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang dilalui, tetapi soal benar-benar memahami, isi dari pembelajaran tersebut, karena dimasa pandemi seperti ini ketika melakukan ujian atau uji kompetensi dengan mudah peserta didik banyak melakukan kecurangan yang tidak semua guru mengetahui hal tersebut. Tidak sedikit peserta didik yang nilainya baik, hampir sempurna, bukan berarti peserta didik tersebut tidak melakukan sebuah kecurangan. Peran guru disinilah sangat berpengaruh dan penting bagaimana caranya agar peserta didik tetap menerapkan sikap kejujurannya. Dan guru pun tidak dapat hanya memberikan tugas ataupun proyek yang terus menerus kepada peserta didiknya, jika seperti itu akan sangat berpengaruh dalam pola berpikir peserta didik, guru yang seharusnya dimasa seperti ini dapat memberikan keringanan tetapi tetap dapat membuat peserta didik itu berkualitas, berpikir kritis, dan masih banyak lagi.
Peran penting dalam belajar peserta dimasa pandemi ini tidak hanya guru, tetapi orang tua juga sangat berperan penting karena menjadi hak dan kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya. Yang biasanya anak melakukan proses belajar mengajar di sekolah dengan guru, tetapi dimasa pandemi ini orang tua yang saat ini menjadi seorang guru juga untuk anaknya di rumah. Tidak sedikit orang tua yang tidak mampu mendampingi dan mengajarkan ataupun memberikan solusi kepada anaknya ketika pembelajaran yang terdapat materi belum dipahaminya.
Sehingga anak merasa kesulitan dalam melakukan pembelajaran di rumah dan akan menimbulkan turunnya rasa semnagat dalam belajar. Peran orang tua disini harus dapat membuat anak merasa nyaman melakukan pembelajaran di rumah, bagaimana caranya anak tidak merasa bosan, suntuk ketika pembelajaran. Orang tua harus dapat melakukan cara-cara yang lebih kreatif agar anak tetap bersemangat dalam belajar dimasa pandemi ini.
*lindaputri054@gmail.comPenulis merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga - Yogyakarta, Program studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Email :
