TamiangNews.com, JAKARTA -- Pemerhati politik, Rocky Gerung menganggap keberadaan ide duet Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto terkesan seperti ingin menampar muka kedua tokoh tersebut.
Foto : Galamedia |
“Itu namanya menampar dua muka. Yang satu nampar muka Pak Jokowi dan yang satu lagi nampar muka Pak Prabowo,” ucap Rocky Gerung, seperti dikutip Galamedia dari saluran YouTube, @Rocky Gerung Official, Sabtu, 19 Juni 2021.
“Padahal posisi Pak Prabowo sekarang sebagai Menteri Pertahanan sudah berada di atas Wakil Presiden tuh karena dengan jabatan itu dia bisa menunjukkan postur politik,” sambungnya.
Di samping itu, Rocky Gerung juga menilai sang pencetus ide tersebut yakni Muhammad Qodari terkesan seperti ingin menekan publik untuk percaya dengan ide duet Jokowi - Prabowo.
“Qodari itu kan dari (lembaga survei) Indo Barometer, tapi dia gak bisa pake barometer. Barometer itu kan alat untuk ukur tekanan udara, ini malah menekan-nekan orang untuk percaya sama ide Jokowi 3 Periode,” tutur Rocky Gerung.
Lantas, Rocky Gerung memandang Qodari itu hanya ingin mencari keuntungan di balik ide duet Jokowi - Prabowo.
“Ide Jokowi 3 Periode dimanfaatkan Qodari buat cari untung aja. Dengan begitu, dia bisa masang harga ke oligarki-oligarki yang beternak ke tempat dia,” ungkap Rocky Gerung.
“Qodari itu dari lembaga survei, tapi malah bikin tim pemenangan Pak Jokowi sama Pak Prabowo. Ini berarti lembaganya itu dibentuk dulu demi suatu kepentingan, baru deh lakukan survei,” lanjutnya.
Walaupun bagaimanapun, Rocky Gerung memaparkan bahwa elektabilitas dan popularitas Jokowi dan Prabowo akan kalah dengan Covid-19.
Pasalnya, hingga saat ini masyarakat masih dipusingkan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin memprihatinkan.
“Kalo kita survei, mereka (Jokowi dan Prabowo) tuh bakal kalah sama popularitas Covid-19. Sekarang kan elektabilitas dan popularitas Covid-19 menjadi yang paling tinggi,” papar Rocky Gerung.
Hal tersebut semakin diperparah dengan asumsi dari WHO yang menyebut jika pemerintah Indonesia tidak bisa menangani Covid-19 dengan baik.
“Padahal WHO itu sudah mengolok-ngolok Indonesia karena gak bisa tangani Covid-19 dengan baik,” tandasnya. [] GALAMEDIA