TamiangNews.com | ACEH TAMIANG -- Diduga belasan Hektar Lahan Kelapa Sawit milik warga di Aceh Tamiang yang masuk kedalam Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan sudah dilakukan penumbangan setahun yang lalu namun kini belum dilakukan penanaman ulang oleh Koperasi Wangi Sari Selamat Jaya (Wasalam), akibatnya pemilik lahan merasa dikecewakan dan terkesan dibohongi dan dirugikan, Senin (21/6/21).
Salah seorang warga yang lahannya sudah di tumbang oleh Koperasi Wasalam, Abdul Rahman kepada TamiangNews.com mengaku kecewa dan dibohongi, saya dirugikan oleh Koperasi selaku pengelola PSR.
Lahan dia yang berada di dusun Suka Mulia Kampung Rantau Bintang Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang, awalnya dibujuk oleh orang Koperasi untuk masuk dalam salah satu Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), namun hingga saat ini lahannya terbengkalai setelah setahun lebih dilakukan penumbangan oleh Koperasi Wasalam selaku pengelola Program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Abdul Rahman.
Bagaimana tidak sudah hampir setahun lahan miliknya belum dikerjakan padahal sejak 2019 dirinya bersama para petani lain telah membuka rekening dan memberikan kuasa rekening kepada Koperasi Wasalam sesuai Juknis pelaksanaan PSR.
Abdul Rahman didampingi petani lain mengaku sangat dirugikan sebab harus kehilangan pendapatan selama satu tahun dari hasil kelapa sawit yang telah di tumbang oleh Koperasi Wasalam.
Abdul Rahman berharap menginginkan agar Pemerintah dapat mengambil sikap terkait kepastian untuk keberlanjutan program PSR ini.
Sementara Ketua Koperasi Wangi Sari Selamat Jaya (Wasalam) Syaiful Zuhri ditanya TamiangNews.com melalui telpon selularnya menjelaskan, terkait belum ditanamnya sawit di Kampung Rantau Bintang, saat ini pihaknya lagi mengurus Ademdum dengan BPDPKS.
" Untuk lebih jelasnya silahkan jumpai staf saya nanti dia juga bisa dimintai keterangannya terkait masalah tersebut", jawab Syaiful Zuhri.[] TN-007
Teks foto : Abdul Rahman menunjukan Lahan Sawitnya yang sudah ditumbang setahun yang lalu hingga kini belum tanam ulang oleh Koperasi Wasalam. (Saiful Alam/dok. TamiangNews.com).