Notification

×

Iklan

Iklan

Inilah Awal Mula dan Alasan Konflik Antara Israel dan Palestina

Kamis, 20 Mei 2021 | Mei 20, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-05-20T16:19:59Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

TamiangNews.com, Internasional -- Konflik antara Israel dan Palestina seolah tidak mudah berakhir begitu saja, mengingat ada banyak sumber pertikaian keduanya yang sudah terjadi sejak lama dan insiden serupa terulang.

Belakangan pun mulai diramaikan mengenai alasan Israel menyerang Palestina karena dampak dari serangan terbarunya yang masih berlanjut hingga menjadi sorotan dunia internasional.

Lantas bagaimana awal mulanya terjadi konflik di antara Israel dan Palestina hingga berbuntut panjang sampai berakhir saling serang?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut rangkuman mengenai rentetan konflik Israel-Palestina yang tercatat sejak abad ke-19.

Terbentuknya Negara Israel

Awal mula konflik Israel-Palestina ini setelah berdirinya negara Israel pada 1948. Kala itu, warga Palestina keberatan dan mencegah terbentuknya negara Israel sampai terjadi perang.

Pasca perang berakhir, Israel ternyata sudah menguasai sebagian besar wilayah bekas kekuasaan Inggris termasuk Yerusalem, sedangkan Mesir menguasai Gaza.

Sementara itu menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setengah populasi Arab Palestina telah diusir dan sebagian lagi melarikan diri.

Perebutan Wilayah Gaza

Konflik belum berakhir dan kembali memanas pada 1967 karena Israel kembali merebut Jalur Gaza dan kawasan Sinai hingga Tepi Barat serta Yerusalem Timur dari Yordania.

Perebutan wilayah tersebut berimbas terjadinya peperangan dan menjadi alasan Israel menyerang Palestina kembali.

Di tengah kondisi perang itu, Israel sempat menawarkan untuk mengembalikan wilayah dengan sejumlah imbalan. Sayangnya, tawaran tersebut ditolak.

Intifada Al-Aqsa

Permusuhan Israel dan Palestina semakin meningkat setelah terjadinya intifada Al Aqsa pada September 2000, usai kunjungan pemimpin oposisi Israel ke Al-Aqsa yang memicu kerusuhan.

Masih di tahun 2000-an tepatnya pada 2008, kembali terjadi intifada atau pemberontakan setelah Israel meluncurkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza.

Kemudian di Mei 2010, Israel memblokade seluruh jalur bantuan ke Palestina dan tentara Israel menembaki kapal bantuan Mavi Marmara.

Gedung Putih Pro-Israel

Semenjak Presiden AS Donald Trump memasuki Gedung Putih pada 2017, keberadaannya sangat menunjukkan pro-Israel.

Selain itu, Trump turut mengakui bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Bahkan kedutaan AS di Tel Aviv dipindahkan ke Yerusalem.

Terbaru, Presiden AS saat ini yaitu Joe Biden, diam-diam menyetujui menjual senjata berupa bom canggih senilai Rp10 triliun kepada Israel.

Prahara Terbaru Konflik Israel-Palestina

Masih memanas sampai saat ini, Israel kembali menyerang Palestina akibat bibit konflik yang terjadi pada April 2021, setelah aparat Israel sabotase speaker masjid Al Aqsa.

Dilansir Reuters, Mei 2021 terjadi bentrokan di area komplek masjid Al-Aqsa antara jemaah Palestina dan aparat Israel hingga menyebabkan banyak korban terluka.

Di samping itu, satu hal yang turut memantik konflik yaitu sengketa di Sheikh Jarrah karena sejumlah keluarga Palestina terancam diusir oleh pemukim dari Israel.

Buntut prahara terbaru antara Israel dan Palestina ini terus berlangsung hingga menelan banyak korban tewas serta menghancurkan tempat tinggal hingga rumah sakit.

Sejumlah dukungan dan kecaman dunia internasional yang menyorot konflik terbaru antara Israel Palestina terus diserukan.

Itulah rangkuman konflik yang menjadi alasan Namun besar harapan banyak pihak yang mendukung keduanya bisa berdamai. (avd/fef)

×
Berita Terbaru Update