TamiangNews.com, JAKARTA -- Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang bersaing dengan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 telah bergabung dengan kabinet Indonesia Maju secara bertahap. Hal ini memunculkan beragam tanggapan, termasuk dari politikus pendukung pasangan Prabowo Sandi pada pemilihan presiden lalu
Foto : Gelora.co |
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun angkat bicara mengenai hal tersebut. Mardani merupakan Inisiator Gerakan #2019 Ganti Presiden. Sedangkan PKS merupakan salah satu partai pengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"Pertama, ini eksperimen pertama. Kompetitor diajak masuk kabinet. Bagi demokrasi ini bisa melemahkan karena membentuk persepsi bahwa pada akhirnya kekuasaan yang jadi tujuan," ujar Mardani Ali Sera kepada MNC Portal, Rabu (23/12/2020).
Dia menuturkan, seharusnya untuk menyehatkan demokrasi semua figur dan partai pendukung Prabowo dan Sandi menguatkan barisan #KamiOposisi agar ada checks and ballance yang seimbang. "Ini akan sehat bagi kebijakan publik yang dihasilkan karena ada kontrol dan pengawasan yang kokoh," ujar anggota Komisi II DPR RI ini.
Kedua, kata Mardani, bagi personal para menteri yang terpilih tentu perlu diberikan kesempatan untuk bekerja 100 hari pertama dengan benar dan cepat men-deliver janji Presiden Jokowi.
Diketahui, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan sejak awal Kabinet Indonesia Maju . sedangkan Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio pada momen reshuffle kabinet. Sandiaga dan lima menteri baru lainnya akan dilantik hari ini. [] GELORA.CO