COVID-19 (Coronavirus disease 2019) telah menyebar dengan sangat pesat di seluruh dunia dan telah diumumkan sebagai pandemik oleh WHO (World Health Organization) pada 11 Maret 2020. SARS-CoV-2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) merupakan virus penyebab COVID‐19 yang termasuk ke dalam famili virus Coronaviridae dan memiliki bentuk seperti mahkota (corona). Gejala utama dari COVID-19 yaitu demam, batuk yang terus menerus, dan kesulitan bernapas. Namun, pada sebagian besar pasien, gejala ini disertai dengan penyakit kritis pneumonia dan ARDS (Acute respiratory distress syndrome). Oleh sebab itu, COVID‐19 saat ini memiliki laju kematian yang tinggi sekitar 697.700 kematian dengan lebih dari 6,06 juta kasus aktif (per 3 Agustus 2020).
Saat ini belum ada vaksin atau pengobatan antivirus untuk COVID-19, sehingga untuk saat ini terapi pengobatan yang digunakan adalah terapi untuk mengurangi keparahan dari gejala COVID-19. Obat-obatan yang telah beredar di pasaran seperti remdesivir, lopinavir, interferon, dan hydroxychloroquine saat ini sedang diuji klinis untuk COVID-19, akan tetapi keamanan dan keefektifan cara kerjanya secara spesifik terhadap COVID-19 masih harus diteliti lebih lanjut. Perkembangan COVID-19 terus menunjukkan peningkatan jumlah pasien dan laju kematian, sehingga strategi terapi yang baru diperlukan untuk mengurangi angka kematian dan meningkatkan pemulihan pasien yang lebih baik. Terapi pengobatan regeneratif yang berbasis sel punca dapat menjadi pilihan untuk pasien COVID-19. Terapi regeneratif berbasis sel punca baru-baru ini dimulai di negara Cina dan mendapatkan persetujuan EUA (Emergency Use Authorization) oleh FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk penggunaan sel punca pada pasien COVID-19.
Sel punca mesenkimal merupakan salah satu jenis sel punca yang mendapatkan perhatian spesial untuk terapi berbasis sel punca dikarenakan sifat imunomodulatori (mengubah sistem imun tubuh menjadi normal dan kuat kembali) dan potensi regeneratif sel yang dimilikinya. Sel punca mesenkimal ini bisa didapatkan dalam jumlah yang besar dari berbagai sumber seperti jaringan adiposa (lemak), sumsum tulang, darah tali pusat, dan jaringan tali pusat. Selain itu, sel punca mesenkimal bersifat multipotent (dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel), dan dapat di disimpan untuk berbagai penggunaan sehingga dapat tersedia pada saat terapi/perawatan.
Sebagian besar uji klinis sel punca untuk COVID‐19 yang terdaftar telah mengusulkan penggunaan sel punca mesenkimal sebagai pengobatan untuk COVID-19. Mengapa? Sel punca mesenkimal ini merupakan tipe sel punca yang telah terkarakterisasi dengan baik dan telah dipelajari secara luas. Sel punca mesenkimal juga tidak memiliki masalah etika dan tersedia untuk penggunaan sel dari tubuh sendiri maupun dari tubuh orang lain. Sel punca mesenkimal juga dapat meregenerasi dan memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak dengan mekanisme transdiferensiasi atau sekresi berbagai molekul bioaktif. Sel punca mesenkimal juga terkenal dengan sifat anti‐inflamasi yang menjanjikan.
Sel punca mesenkimal sendiri tidak bekerja secara langsung membunuh SARS-CoV-2, akan tetapi memiliki fungsi sebagai imunomodulator yang menekan produksi substansi-substansi reaktif penyebab hiperinflamasi dan cedera jaringan paru. Selain itu, sel punca mesenkimal memiliki efek antifibrotik yang dapat meregenerasi jaringan paru yang fibrosis atau cedera akibat hiperinflamasi. Sel punca mesenkimal telah terbukti aman, dengan efek samping yang minimal, dan memberikan dampak dalam menurunkan kematian dan perbaikan fungsi paru pada pasien COVID-19 dengan ARDS.
Aplikasi klinis sel punca mesenkimal berhubungan dengan karakteristik biologisnya yaitu kemampuan migrasi menuju lokasi inflamasi setelah terjadinya cedera jaringan; berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel; mensekresikan molekul-molekul bioaktif yang mampu merangsang pemulihan jaringan yang cedera, menghambat inflamasi serta berperan pada mekanisme imunomodulator. Sel punca mesenkimal bekerja dengan menginduksi perbaikan jaringan, pembersihan cairan paru-paru, pembersihan bakteri, dan memberikan efek anti-inflamasi. Kunci peranan dari pengobatan sel punca mesenkimal pada COVID-19 adalah anti-inflamasi. Sel punca mesenkimal dapat mengurangi produksi sitokin yang dapat menyebabkan inflamasi, sehingga dapat meringankan badai sitokin yang terinduksi akibat SARS-CoV-2. Sel punca mesenkimal dapat menstabilkan fungsi permukaan bagian dalam pembuluh darah dengan mengembalikan permeabilitas kapiler paru. Karena SARS-CoV-2 utamanya mempengaruhi paru-paru, distribusi sel punca mesenkimal dalam darah ditargetkan terutama terkonsentrasi di paru-paru setelah infusi intravena, hal ini mengindikasikan bahwa sel punca mesenkimal merupakan pilihan pengobatan yang menjanjikan untuk pasien yang menderita COVID-19 dengan gejala penyakit kritis pneumonia dan ARDS.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saat ini terdapat banyak uji klinis terapi pengobatan regeneratif berbasis sel punca yang sedang dilakukan untuk pasien COVID-19. Salah satunya menggunakan sel punca mesenkimal yang didapatkan dari jaringan tali pusat. Sel punca mesenkimal ini diinfusikan ke pasien COVID-19 yang sedang sakit kritis di ICU (intensive care unit) atau unit perawatan intensif. Terapi sel punca ini diusulkan oleh tim medis, kemudian pasien diberikan tiga infus yang mengandung sel punca mesenkimal dengan jarak 3 hari. Hasilnya, pasien menunjukkan respon terhadap administrasi sel punca mesenkimal dan dalam seminggu pneumonia yang diderita pasien sangat membaik. Akhirnya, pasien dapat dipindahkan dari ICU dan pemeriksaan klinis lebih lanjut menunjukkan tingkat indeks laboratorium pasien yang normal. Selain itu, hasil gambar computed tomography (CT) menunjukkan kondisi yang membaik pada kedua paru-paru kiri dan paru-paru kanan.
Jadi, dapat disimpulkan dari artikel ini bahwa sel punca mesenkimal dapat menjadi pilihan yang baik untuk pasien COVID-19 terutama yang memiliki pneumonia dan ARDS, karena sel punca mesenkimal ini memiliki mekanisme aksi yang terbukti bekerja secara efektif dan aman. Selain itu, sel punca mesenkimal dapat tersedia dalam jumlah besar dari berbagai jaringan dan dapat disimpan sampai saat dibutuhkan untuk terapi. Karakteristik serta potensi sel punca mesenkimal juga telah dipelajari secara luas dalam studi preklinis dan klinis sehingga pengembangan terapi ini dapat dilakukan dengan cepat. Harapannya sel punca mesenkimal ini dapat menjadi terapi pengobatan regeneratif berbasis sel punca yang baik untuk COVID-19.
Pengirim :
Cantika Zinedine Yuswindia