Foto: Laporan Pertangungjawaban BUMG Bina Karya Mandiri Gampong Jawa dipertahankan Masyarakat |
TamiangNews.com|LANGSA -- Dugaan adanya laporan palsu yang disampaikan Direktur Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), Bina Karya Mandiri, Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota, Pemerintah Kota Langsa, pada Musdes menjadi sorotan warga dan menjadi pembicaraan hangat ditengah masyarakat.
Laporan pertanggung jawaban BUMG itu terkesan abal abal dan tidak layak untuk menjadi bahan disampaikan ditingkat Kampung namun hanya pantas untuk laporan pembelian cabai dirumah tangga, sebut warga Kampung Jawa yang tidak mau namanya dipublikasikan.
Terungkapnya hal itu pada Musyawarah Desa (Musdes) Pembahasan, Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) Perubahan Tahun 2020, yang berlangsung, Jumat, 3 Juli 2020 lalu, di Kantor Tuha Peut setempat.
Terang saja hal ini menuai protes dari sejumlah masyarakat yang hadir pada musyawarah itu. Laporan yang seyogyanya disampaikan secara detail dan transparan nyatanya tidak dapat dijelaskan secara rinci oleh Direktur BUMG Bina Karya Mandiri, ungkap sumber TamiangNews.com.
Ironisnya, dalam musyawarah itu sebut sumber tadi, Direktur BUMG yang aslinya bukan warga Kampung Jawa itu hanya memberikan selembar kertas yang berisikan keterangan berupa angka Saldo Awal, dan rincian pendapatan serta pengeluaran tanpa dilengkapi buku manual.
Parahnya lagi, dalam penyampaian laporan itu, Direktur BUMG tidak melampirkan bukti rekening koran, namun dalam secarik kertas itu tertulis Rekening korang Bank BRI dan Bank Aceh terlampir, akibatnya menimbulkan adanya dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di kepengurusan BUMG Bina Karya Mandiri.
"Kami masyarakat menilai laporan itu seperti kita melaporkan jualan cabai di pasar saja, hanya selembar kertas. Kan aneh," ujar sumber.
Yang anehnya lagi, hingga kini Angaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) BUMG Bina Karya Mandiri itu belum dilakukan Musdes. Namun angaran segar kurang lebih 400 juta telah diserap.
Selain itu, saat pencairan anggaran BUMG itu tepat pada musim kampanye pemilihan legeslatif 2018 kemarin dan Sekretaris beserta Bendahara BUMG Bina Karya Mandiri telah memundurkan diri. Yang menjadi pertanyaannya siapa yang menandatangani pencairan anggaran itu.
Lebih lanjut dijelaskan sumber, anggaran BUMG itu disebut-sebut ada terlibat campur tangan salah seorang anggota Dewan di Kota Langsa dan kesemuannya mengalir kepada kroni anggota Dewan itu.
Geuchik Gampong setempat, Syahrul kepada Wartawan, Rabu, (15/7) membenarkan hingga saat ini direktur BUMG Bina Karya Mandiri, DS belum dapat mempertanggung jawabkan pengunaan anggaran.
"Saat Musdes kemarin direktur hanya menunjukkan selembar kertas saja, saya kecewa karena BUMG di Gampong tidak bermanfaat kepada masyarakat," ujarnya.
Meskipun demikian, kata Syahrul, untuk pengangkatan direktur BUMG tidak ada intervensi darinya. Masyarakat membentuk tim penyaringan yang berjumlah 9 orang dan dipilih oleh tim penjaringan itu.
"Sebelumnya saya tidak kenal dengan DS itu. Setelah terpilih saya baru tau kalau DS bukan warga asli Gampong Jawa. Dia pendatang dari Medan dan saya baru tau kalau dia keluarganya salah seorang anggota Dewan di Langsa setelah terpilih" jelasnya.
Artinya, sambung Syahrul, semua kewenangan untuk mengelola BUMG sudah sepenuhnya diberikan kepada Direktur terpilih. Namun demikian dirinya tidak tau usaha yang dikembangkan oleh Direktur BUMG.
"Saya tidak tau karena Direktur tidak pernah memberikan laporan kepada saya, malah saya sudah menyarankan kepada Direktur untuk melaporkan secara tertulis setiap 3 bulan sekali," paparnya kecewa.[]TN-W.007