Tamiang News.com | Santri adalah seseorang yang memenuhi panggilan ilahi, menjalani kehidupan yang sederhana, namun, penuh makna, belajar, ibadah, mengaji, menjadi rutinitas setiap hari, santri, yang dalam kesehariannya, senantiasa beristiqomah untuk menuntut ilmu, mempunyai tekat untuk menghilangkan sifat kenakalan, dan kebodohan.
Santri hidup dengan sangat sederhana bahkan sederhana sekali, namun, implementasi terkadang memang tidak sesuai ekspektasi, tantangan dan perkembangan zaman di era milenial menjadi tombak dan bumerang para santri untuk terus bertawakkal, menahan segala hasrat keduniawian yang sia-sia, menjadi santri, tidak cukup hanya dengan biasa mengaji, tantangan demi tantangan muncul seiring waktu.
Tidak hanya permasalahan tentang agama, namun permasalahan sosialpun kerap menghampiri, dan santri harus bias menjawab tantangan zaman, santri di tempa siang dan malam, bukun semata-mata untuk kepentingan pribadinya, namun mereka di persiap kan untuk terjun kedalam masyarakat.
Santri is amazing person, karena mereka bisa menjadi apa saja dan dimana saja.
Seperti pada waktu itu, tak elok rasanya, jika kita mengesampingkan santri, dalam perjuangan untuk kemerdekaan untuk Indonesia, santri yang notabenya adalah seorang pelajar, harus mengesampingkan waktu belajar mereka untuk turun ke jalan menumpas para penjajah, serta tetap sedia untuk senantiasa membantu masyarakat mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaannya.
Oleh karena itu, marilah kita semua, dan kalian semua para-para santri tetap bersemangat untuk terus belajar, berusaha dan berdoa, untuk menyongsong masa depan yang cerah menjanjikan.
Namun masih banyak para orang tua yang merasa takut, bahkan merasa was-was ketika memasukkan putra-putrinya kedalam pondok, apa lagi orang tua yang belum mengetahui seluk beluk pesantren.
Dengan berkembangnya teknologi dan era serba modern ini, memang banyak pilihan lembaga yang bagus, berprestasi, dan unggulan seolah menjadi jaminan kehidupan yang menjanjikan untuk masa depan.
Kini saatnya membangun keraguan itu, pondok pesantren kini salah satu pendidikan solusi terbaik, dikarenakan banyak hal yang ternyata hanya ada di pondok pesantren.
Berikut beberapa hal yang didapati di luar Pesantren.
1. Berkah Kyai
Jika di rumah seorang anak hanya mendapatkan kasih sayang orangtua saja, maka di pesantren para santri akan mendapatkan kasih sayang dan didikan dari Kyai dan guru, besertakan para ustad dan ustazah, mengapa tidak, sejak waktu subuh tiba mereka sudah dibangunkan untuk beraktifitas, mulai bersih-bersih, ibadah, dan saran bahkan lain sebaginya.
Tidak cukup sampai di situ saja, kasih sayang Kyai juga terlontar kepada para santri ketik terlelap tidur, di saat malam sunyi menyelimuti, Kyai bangun dari tidurnya untuk mendoakan para santri di pertengahan malam sambil berdoa jadikanlah mereka manusia manusia yang istimewa berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Mendapatkan Sahabat Sepanjang Masa.
Orang-orang yang pernah menempuh pendidikan di pesantren dapat di pastikan ia mempunyai banyak sahabat, berbeda dengan yang menempuh pendidikan di dunia formal wilayahnya saja dan sekedar teman namun bukan sangat erat, bagaimana tidak, para santrikan berintraksi satu sama lain selana 14 jam full.
Mereka menghabisakan waktu-waktu mereka bersama mulai bangun sampai tidur kembali, suka dan duka mereka alami bersama.
3. Menjadi Multitalenta
KH M Yusuf ch pernah mengatakan “ santri kuwi luwesan” artiya, para santri kerja apapun pantas, menjadi apapun harus bisa, mampu menjadi apa saja dan berkiprah di mana saja, hal ini tak lain dan tidak bukan karena didalam podok mereka di gembleng, dibina banyak hal, mulai dari disiplin keilmuan, dan lainnya.
4. Insan yang Berakhlak Mulia.
Pernah kah diantara kita mendengar atau melihat parasantri terlibat tauran ? atau santri terjerat criminal ? Insya Allah jawabnya masih belum dan semoga tidak pernah, jika iya hal itu jangan bahkan langka dan hamper tidak pernah terjadi, ahlak baik sopan santun baik bagi dirinya sendiri, mereka para santri sadar bahwasanya melakukan hal hal yang tidak berbaurkan jiwa jia kesopan dan tata keremaha yang baik dapat berdampak butuk bagi ditinya seluruh santri yang ada di dunia.
Dengan demikian banyak hal lainnya yang lebih bermanfaat jika menjadi santri, dan apakah maisih ada keraguan bagi para orang tua untuk menyelam bersama putra-putinya kedalam lautan santri, yang dimana tidak akan pernah habis mutiaranya jika diambili, dan tidak akan pernah sirna keindahan dan kebahagiannya bila terus di rusaki. “Semakin tinggi karang, maka sekain kuat pula ombak yang akan menerpnya".[]***
Penulis : Dandi Pratama, Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.