Saat ini kita masih terus memantau perkembangan terbaru terkait Virus Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Rabu (13/5/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 15.438 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Jumlah tersebut disebabkan adanya 689 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Hal ini tentu menjadi pertambahan yang sangat tinggi terhadap pasien positif Corona. Virus ini tentu akan terus menghantui jika tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Salah satu kebijakan social distancing merupakan cara yang dianggap efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19. Kebijakan ini tentu akan meminimalisir kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan interaksi antar individu maupun kelompok dalam jumlah yang banyak dan jarak yang dekat. Bentuk dari social distancing ini adalah belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, berkomunikasi dengan media elektronik, serta menghindari aktivitas konferensi dan pertemuan langsung. Beberapa industri serta sekolah kemudian menjalankan kebijakan tersebut.
Tentu saja kita tidak bisa mengelak, bahwa Virus ini akan mengevolusi tatacara dalam belajar maupun bekerja yang sudah sewajarnya dijalankan. Banyak perusahaan dan sekolah yang terpaksa meninggalkan sistem penerapan tradisional yang mengharuskan bertatap muka secara langsung dan muncullah cara baru yaitu belajar dan bekerja jarak jauh dengan meminimalisir pertemuan. Kita harus mulai beradaptasi dengan sistem modern seperti ini sampai Virus ini meredam.
Sistem ini mengajarkan bahwa tidak selamanya suatu aktivitas harus dilakukan secara tatap muka dengan tetap menjalankan fungsi dan peran masing-masing dalam aktivitas tersebut. Aktivitas tetap dapat berjalan meskipun tanpa bertemu langsung.
Peran setiap personal adalah untuk menjalankan tujuan dan fungsi aktivitas tersebut. Inilah yang disebut dengan memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Pertemuan secara langsung tidak lagi menjadi suatu keharusan karena kegiatan tetap akan berjalan dibantu dengan adanya teknologi. Setiap personal dituntut untuk menggunakan teknologi dalam menjalankan aktivitasnya. Kedepannya, teknologilah yang akan menguasasi sistem dan tatakelola dalam kegiatan sehari-hari.
Jelas kita lihat bahwa Covid-19 membuat Revolusi Industri 4.0 berkembang lebih cepat. Kegiatan sehari-hari akan bergantung pada konektivitas jaringan dan sistem. Kesiapan dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 dapat dilihat dari kemampuan industri dan sekolah dalam menerapkan sistem di tengan Pandemi saat ini.
Jumlah tersebut disebabkan adanya 689 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Hal ini tentu menjadi pertambahan yang sangat tinggi terhadap pasien positif Corona. Virus ini tentu akan terus menghantui jika tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Salah satu kebijakan social distancing merupakan cara yang dianggap efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19. Kebijakan ini tentu akan meminimalisir kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan interaksi antar individu maupun kelompok dalam jumlah yang banyak dan jarak yang dekat. Bentuk dari social distancing ini adalah belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, berkomunikasi dengan media elektronik, serta menghindari aktivitas konferensi dan pertemuan langsung. Beberapa industri serta sekolah kemudian menjalankan kebijakan tersebut.
Tentu saja kita tidak bisa mengelak, bahwa Virus ini akan mengevolusi tatacara dalam belajar maupun bekerja yang sudah sewajarnya dijalankan. Banyak perusahaan dan sekolah yang terpaksa meninggalkan sistem penerapan tradisional yang mengharuskan bertatap muka secara langsung dan muncullah cara baru yaitu belajar dan bekerja jarak jauh dengan meminimalisir pertemuan. Kita harus mulai beradaptasi dengan sistem modern seperti ini sampai Virus ini meredam.
Sistem ini mengajarkan bahwa tidak selamanya suatu aktivitas harus dilakukan secara tatap muka dengan tetap menjalankan fungsi dan peran masing-masing dalam aktivitas tersebut. Aktivitas tetap dapat berjalan meskipun tanpa bertemu langsung.
Peran setiap personal adalah untuk menjalankan tujuan dan fungsi aktivitas tersebut. Inilah yang disebut dengan memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Pertemuan secara langsung tidak lagi menjadi suatu keharusan karena kegiatan tetap akan berjalan dibantu dengan adanya teknologi. Setiap personal dituntut untuk menggunakan teknologi dalam menjalankan aktivitasnya. Kedepannya, teknologilah yang akan menguasasi sistem dan tatakelola dalam kegiatan sehari-hari.
Jelas kita lihat bahwa Covid-19 membuat Revolusi Industri 4.0 berkembang lebih cepat. Kegiatan sehari-hari akan bergantung pada konektivitas jaringan dan sistem. Kesiapan dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 dapat dilihat dari kemampuan industri dan sekolah dalam menerapkan sistem di tengan Pandemi saat ini.
Pengirim :
Arina Manasikana
Prodi : Akuntansi Syariah
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I
Prodi : Akuntansi Syariah
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I