Demi upaya mencegah penyebaran covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Hal ini disampaikan langsung oleh bapak presiden Joko widodo saat membuka rapat terbatas melalui video conference di istana merdeka.
"Hari ini saya ingin sampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang" ujarnya, Selasa (21/04/2020).
Kebijakan ini pun di pertegas beberapa hari setelah nya, lewat menteri perhubungan Adita irawati menyatakan bahwa kebijakan ini resmi mulai berlaku pada (24/04/2020) guna menekan penyebaran covid-19.
"Peraturan ini mulai 24 April pukul 00:00 WIB sampai 31 Mei untuk transfortasi darat" kata Adita saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (23/04/2020).
Kebijakan ini menuai pro dan kontra. Banyak yang setuju dengan kebijakan ini, supaya korban dari wabah ini tidak semakin bertambah. Namun ada banyak pula yang kurang menyetujui, sebab mudik lebaran sudah lumayan dekat. Rata-rata mereka yang menyayangkan kebijakan ini adalah para perantau.
Namun tentu masih ada dari mereka yang menyadari bahwa keputusan ini untuk kebaikan Indonesia kedepannya. Seperti hal nya Altri, salah satu mahasiswa dari UIN WALISONGO yang berkampung halaman di Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia terpaksa tidak pulang ke kampung halaman meskipun perkuliahan tatap muka sudah dipindahkan menjadi perkuliahan daring atau online. Kekhawatiran orang-orang terdekatnya di kampung halaman tentu semakin bertambah seiring semakin banyak nya korban positif covid-19 di pulau Jawa.
"Orang tua selalu mengkhawatirkan keadaan saya yang jauh di rantau. Saya selalu mengabari orang tua saya supaya orang tua saya tidak terlalu cemas dengan keadaan saya saat ini. Dan orang tua saya selalu sedih jika mengingat saya yang sendiri di tanah rantau. Apalagi telah keluar surat dari pemerintah tentang psbb (pembatasan sosial berskala besar) dan saya selalu menjelaskan sama orang tua.
Bagus saya disini dengan saya berada disini saya tidak membawa ancaman untuk dirumah. Saya takut dengan saya pulang saya bisa membahayakan keluarga dirumah. Yang jelas saya disini sehat-sehat. Saya sering memberikan masukan masukan ke orang tua saya. Dan akhirnya orang tua saya mulai paham dengan keadaan yang sekarang." kata Altri, Semarang, Jumat (01/05/2020)
Besar harapan Altri agar para perantau tetap dapat berpikir positif dan mematuhi kebijakan yang telah di berikan pemerintah. Altri juga berharap dan mengajak untuk berdoa bersama agar wabah ini segera teratasi. Dan semua kembali normal seperti sedia kala, karna sessuatu yang paling indah didunia ini adalah ketika kita masih bisa bersama dengan orang tua kita.
Pengirim :
Fauzan Azhiima
Mahasiswa uin suska riau
Fakultas dakwah dan komunikasi
Jurusan ilmu komunikasi
Semester dua (2)
"Hari ini saya ingin sampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang" ujarnya, Selasa (21/04/2020).
Kebijakan ini pun di pertegas beberapa hari setelah nya, lewat menteri perhubungan Adita irawati menyatakan bahwa kebijakan ini resmi mulai berlaku pada (24/04/2020) guna menekan penyebaran covid-19.
"Peraturan ini mulai 24 April pukul 00:00 WIB sampai 31 Mei untuk transfortasi darat" kata Adita saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (23/04/2020).
Kebijakan ini menuai pro dan kontra. Banyak yang setuju dengan kebijakan ini, supaya korban dari wabah ini tidak semakin bertambah. Namun ada banyak pula yang kurang menyetujui, sebab mudik lebaran sudah lumayan dekat. Rata-rata mereka yang menyayangkan kebijakan ini adalah para perantau.
Namun tentu masih ada dari mereka yang menyadari bahwa keputusan ini untuk kebaikan Indonesia kedepannya. Seperti hal nya Altri, salah satu mahasiswa dari UIN WALISONGO yang berkampung halaman di Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia terpaksa tidak pulang ke kampung halaman meskipun perkuliahan tatap muka sudah dipindahkan menjadi perkuliahan daring atau online. Kekhawatiran orang-orang terdekatnya di kampung halaman tentu semakin bertambah seiring semakin banyak nya korban positif covid-19 di pulau Jawa.
"Orang tua selalu mengkhawatirkan keadaan saya yang jauh di rantau. Saya selalu mengabari orang tua saya supaya orang tua saya tidak terlalu cemas dengan keadaan saya saat ini. Dan orang tua saya selalu sedih jika mengingat saya yang sendiri di tanah rantau. Apalagi telah keluar surat dari pemerintah tentang psbb (pembatasan sosial berskala besar) dan saya selalu menjelaskan sama orang tua.
Bagus saya disini dengan saya berada disini saya tidak membawa ancaman untuk dirumah. Saya takut dengan saya pulang saya bisa membahayakan keluarga dirumah. Yang jelas saya disini sehat-sehat. Saya sering memberikan masukan masukan ke orang tua saya. Dan akhirnya orang tua saya mulai paham dengan keadaan yang sekarang." kata Altri, Semarang, Jumat (01/05/2020)
Besar harapan Altri agar para perantau tetap dapat berpikir positif dan mematuhi kebijakan yang telah di berikan pemerintah. Altri juga berharap dan mengajak untuk berdoa bersama agar wabah ini segera teratasi. Dan semua kembali normal seperti sedia kala, karna sessuatu yang paling indah didunia ini adalah ketika kita masih bisa bersama dengan orang tua kita.
Pengirim :
Fauzan Azhiima
Mahasiswa uin suska riau
Fakultas dakwah dan komunikasi
Jurusan ilmu komunikasi
Semester dua (2)