Ekonomi syariah atau juga disebut ekonomi islam adalah ekonomi yang berprinsip pada nilai-nilai Islam. Landasan ekonomi syariah berasal dari Al-Qur’an dan sunnah. Tujuan ekonomi syariah adalah falah, falah merupakan kesuksesan yang hakiki yaitu berupa kebahagiaan dalam segi materiil dan spiritual serta tercapainya kesejahteraan dunia dan akhirat. Ekonomi syariah lebih mengutamakan kebutuhan, sedangkan ekonomi konvensional lebih mengutamakan keinginan.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Ini bisa menjadi peluang besar dalam mengembangkan ekonomi syariah dengan melakukan perubahan-perubahan dalam sistem ekonomi yang disesuaikan dengan sistem ekonomi syariah. Pemerintah ikut serta dalam mendorong generasi muda menjadi pelaku ekonomi syariah.
Salah satunya adalah sektor industri mulai dari jasa, industri fashion muslim, makanan dan minuman halal, wisata halal, teknologi, kosmetik, kesehatan dan pendidikan, hingga flem dan musik. Ekonomi berbasis syariah ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan ekonomi solusinya seperti membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan, pengendalian inflasi, penguatan daya beli masyarakat dan penguatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Bank Indonesia ikut serta dalam membangun strategi ekosistem halal value chain dan telah melaksanakan program pengembangan ekonomi syariah pada sektor pertanian, makanan dan fashion, dan pariwisata. Bank indonesia juga ikut serta dalam mendorong pemberdayaan ekonomi bagi 134 pesantren di 31 wilayah yang tersebar di Indonesia. Dalam mendukung program pemberdayaan industri halal, Bank Indonesia bekerjasama dengan lembaga zakat, mengoptimalkan dana sosial syariah seperti zakat, infaq, sedekah dan wakaf tunai, sebagai salah satu sumber pembiayaan syariah.
Seiring berjalanya waktu jumlah muslim di Indonesia akan terus bertambah, sehingga berdampak pada gaya hidup masyarakat Indonesia yaitu dengan memenuhi kebutuhan hidup yang sesuai dengan tuntunan agama Islam, masyarakat akan memilih industri halal dalam sektor kehidupanya. Tantangan yang dihadapi industri halal adalah mengenai kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), era industri pada saat ini sangat membutuhkan SDM yang memahami industri halal.
Dalam mengoptimalkan industri halal di Indonesia untuk bisa merasakan manfaatnya yakni pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia maupun dunia, diperlukan beberapa tindakan. Selain meningkatkan kualitas SDM, juga perlu mengkampanyekan gaya hidup untuk merubah Indonesia dari konsumen pertama industri halal menjadi produsen pertama untuk industri halal. Tak hanya itu, sektor wisata halal, makanan dan minuman halal, fashion muslim, teknologi, kosmetik, kesehatan dan pendidikan, serta film dan musik juga harus bisa ditangkap oleh pemerintah.
Agar dapat dikembangkan untuk kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia. Dengan menggaris bawahi bahwa industri halal diminati oleh banyak negara, dan ada banyak sektor dari industri halal yang bisa dikembangkan. Bank Indonesia ikut mendorong ekonomi dan keuangan syariah yang diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam memperkuat struktur ekonomi pasar keuangan global saat ini dan yang akan datang.
Untuk meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara global dan nasional, diperlukan peran aktif dari semua pihak, baik dari pembuat kebijakan, pelaku ekonomi maupun dunia pendidikan. Sebagai anggota Komite Nasional Keuangan Islam (KNKS), Bank Indonesia akan selalu bekerjasama dengan Kementrian dan otoritas untuk mencapai tujuan menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Pengirim :
Silfi Meliana
Prodi : Akuntansi Syariah
Instansi : UIN Raden Intan Lampung
Mata kuliah : Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu : Muhammad Iqbal Fasa
 |
| Foto : Ilustrasi |
Salah satunya adalah sektor industri mulai dari jasa, industri fashion muslim, makanan dan minuman halal, wisata halal, teknologi, kosmetik, kesehatan dan pendidikan, hingga flem dan musik. Ekonomi berbasis syariah ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan ekonomi solusinya seperti membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan, pengendalian inflasi, penguatan daya beli masyarakat dan penguatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Bank Indonesia ikut serta dalam membangun strategi ekosistem halal value chain dan telah melaksanakan program pengembangan ekonomi syariah pada sektor pertanian, makanan dan fashion, dan pariwisata. Bank indonesia juga ikut serta dalam mendorong pemberdayaan ekonomi bagi 134 pesantren di 31 wilayah yang tersebar di Indonesia. Dalam mendukung program pemberdayaan industri halal, Bank Indonesia bekerjasama dengan lembaga zakat, mengoptimalkan dana sosial syariah seperti zakat, infaq, sedekah dan wakaf tunai, sebagai salah satu sumber pembiayaan syariah.
Seiring berjalanya waktu jumlah muslim di Indonesia akan terus bertambah, sehingga berdampak pada gaya hidup masyarakat Indonesia yaitu dengan memenuhi kebutuhan hidup yang sesuai dengan tuntunan agama Islam, masyarakat akan memilih industri halal dalam sektor kehidupanya. Tantangan yang dihadapi industri halal adalah mengenai kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), era industri pada saat ini sangat membutuhkan SDM yang memahami industri halal.
Dalam mengoptimalkan industri halal di Indonesia untuk bisa merasakan manfaatnya yakni pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia maupun dunia, diperlukan beberapa tindakan. Selain meningkatkan kualitas SDM, juga perlu mengkampanyekan gaya hidup untuk merubah Indonesia dari konsumen pertama industri halal menjadi produsen pertama untuk industri halal. Tak hanya itu, sektor wisata halal, makanan dan minuman halal, fashion muslim, teknologi, kosmetik, kesehatan dan pendidikan, serta film dan musik juga harus bisa ditangkap oleh pemerintah.
Agar dapat dikembangkan untuk kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia. Dengan menggaris bawahi bahwa industri halal diminati oleh banyak negara, dan ada banyak sektor dari industri halal yang bisa dikembangkan. Bank Indonesia ikut mendorong ekonomi dan keuangan syariah yang diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam memperkuat struktur ekonomi pasar keuangan global saat ini dan yang akan datang.
Untuk meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara global dan nasional, diperlukan peran aktif dari semua pihak, baik dari pembuat kebijakan, pelaku ekonomi maupun dunia pendidikan. Sebagai anggota Komite Nasional Keuangan Islam (KNKS), Bank Indonesia akan selalu bekerjasama dengan Kementrian dan otoritas untuk mencapai tujuan menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Pengirim :
Silfi Meliana
Prodi : Akuntansi Syariah
Instansi : UIN Raden Intan Lampung
Mata kuliah : Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu : Muhammad Iqbal Fasa
