Notification

×

Iklan

Iklan

Menhub Budi Karya Sembuh dari Corona: 14 Hari Tak Sadarkan Diri, Dokter yang Menanganinya Meninggal

Selasa, 28 April 2020 | April 28, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-04-28T07:55:45Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah dinyatakan sembuh dan negatif Virus Corona.

Foto : Serambi
Sejak dinyatakan positif Covid-19 pada 14 Maret lalu, akhirnya hasil tes PCR Budi Karya menunjukkan hasil negatif.

Menhub Budi Karya berencana kembali menjalankan tugasnya sebagai Menteri Perhubungan mulai awal Mei mendatang.

Berikut beberapa fakta mengenai kesembuhan Budi Karya dari Covid-19.

1. Sempat 14 hari tidak sadarkan diri

Dalam konferensi pers perdananya setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, Budi bercerita, sebelum dinyatakan positif Covid-19 semula ia mengira hanya sakit tifus.

"Jadi saya enggak tahu kalau kena Covid, karena dari data laboratorium menunjukan tifoid," kata Budi dalam konferensi pers virtual.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa BKS itu mengatakan selama dirawat di RSPAD Gatot Subroto, ia sempat tidak sadarkan diri selama 14 hari.

"Enggak sadarnya 14 hari," ujarnya.

Namun, setelah sadar, Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu mengaku kondisi kesehatannya berangsur membaik.

"4 hari setelah sadar saya pulang," katanya.

Menurut dia, kesembuhan yang ia dapat saat ini merupakan suatu mujizat.

"Kerja keras RSPAD perlu diapresiasi, saya beserta keluarga mengucapkan terima kasih. Kalau enggak ada RSPAD, kita enggak ketemu lagi," ucapnya.

2. Dua test PCR tunjukan hasil negatif

Kepastian mengenai Budi telah terbebas dari Covid-19 disampaikan langsung oleh RSPAD Gatot Subroto.

Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto Albretus Budi Sulistya mengatakan, Budi Karya Sumadi telah menjalani dua kali pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

Kedua hasil tes tersebut menunjukan Budi telah terbebas dari Covid-19.

"Sampai saat ini sudah dua kali pemeriksaan PCR dan dinyatakan negatif Covid-19. Artinya dari kriteria kesembuhan, beliau sudah negatif (dari Covid-19)," katanya.

Budi Karya Sumadi pun mengaku sudah siap kembali bekerja setelah menjalani karantina akhir selama 14 hari.

“Alhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kembali kesehatan kepada saya,” tutur Budi.

3. Aktif Kembali Jadi Menhub 5 Mei

Meski sudah dinyatakan sembuh, Budi mengaku masih memerlukan penyesuaian terlebih dahulu setelah resmi dinyatakan sembuh dari Covid-19 untuk kembali menjabat penuh sebagai menteri perhubungan.

Pasca dinyatakan negatif Covid-19, ia masih perlu melakukan beberapa latihan terlebih dahulu oleh tim dokter RSPAD Gatot Subroto.

"Insya Allah tanggal 5 Mei nanti itu efektif (bekerja penuh sebagai menteri perhubungan). Saya perlu exercise dulu," ujarnya.

Meski belum bertugas penuh sebagai menteri perhubungan, pria yang akrab disapa BKS itu memastikan dirinya sudah melakukan berbagai rapat koordinasi dengan seluruh eselon di Kementerian Perhubungan.

"Saya sudah rapat 7 kali dengan 7 sektor," katanya.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu juga bercerita mengenai rapat terbatas perdana yang ia hadiri setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Dalam rapat tersebut, semula Budi diminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi peserta.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Budi untuk mempresentasikan bahan menteri perhubungan.

"Maka yang presentasi saya," katanya.

Manteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan sembuh dari Covid-19.

4. Siap sumbangkan plasma darahnya

Setelah berhasil sembuh dari Covid-19, Budi siap mendonorokan plasma darahnya untuk penelitian vaksin.

Budi mengatakan, ia bersedia mendonorkan plasma darahnya kepada RSPAD Gatot Subroto untuk keperluan penanganan Covid-19.

"Plasma darah saya sudah dimandatkan oleh RSPAD, dan saya mau. Anytime saya diminta darahnya," katanya.

Menurut dia, plasma darah pasien yang berhasil sembuh Covid-19 menjadi penting bagi para dokter untuk menemukan vaksin dari virus tersebut.

Ketika diminta RSPAD Gatot Subroto untuk mendonorkan plasma darahnya, Budi mengaku tidak perlu berpikir panjang menerima permintaan tersebut.

"Karena saya tahu itu berguna untuk masyarakat," kata Budi.

5. Dokter yang sempat merawatnya meninggal

Dokter Ketty Herawati Sultana (60) meninggal karena Covid-19.

Dokter Ketty merupakan dokter yang sempat menanganai Menhub Budi Karya Sumadi saat dinyatakan terinfeksi Virus Corona.

Dikutip dari Grid Health, berdasarkan informasi yang beredar, usai merawat Menhub Budi Karya Sumadi, dr Ketty dan beberapa staf medis lainnya ikut tertular virus corona.

Meski begitu, tidak pernah disebutkan pasti asal penularan virus corona tersebut.

Perihal kematiannya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan bahwa dr. Ketty meninggal dunia lantaran terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Sabtu (4/4/2020).

Dokter Ketty dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) tempatnya bekerja, yaitu RS Medistra Jakarta.

Semasa bekerja, dr Ketty dikenal sebagai dokter yang tak kenal lelah dalam merawat pasien. [] SERAMBI



×
Berita Terbaru Update