TamiangNews.com, BONE -- Setelah kisa Haerul, montir asal Pinrang yang berhasil merakit pesawat jenis ultralight, kini muncul lagi kisah serupa. Kali ini bukan pesawat ultralight, tapi helikopter yang dirakit seorang pria di Kabupaten Bone bernama Kaharuddin (40).
Kaharuddin merupakan tukang las Desa Kawerang, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone. Kisahnya sempat viral saat video dia mencoba menerbangkan rakitannya tersebut tersebar di media sosial.
Ditemui iNews di kediamannya, Kaharuddin menceritakan jika helikopter tersebut ia buat dari barang-barang rongsokan besi tua. Ia merakitnya sejak Mei 2019 lalu. Ia menghabiskan biaya sebesar Rp10 juta untuk helikopternya itu.
"Saya bikin sejak bulan puasa lalu," kata Kaharuddin di rumahnya wilayah Kabupaten Bone, Sulsel, Minggu (1/3/2020).
Kaharuddin bilang, untuk sementara ini helikopternya belum bisa terbang tinggi. Saat uji coba, dia hanya mampu terangkat sekitar 30-50 sentimeter saja. Itu pun Kahar mengatakan, dia tidak berani mengangkatnya terlalu tinggi, karena mesinnya belum sempurna.
Menurut Kaharuddin, helikopternya belum sempurna karena masih membutuhkan beberapa alat. Seperti spare part berupa busi kepala empat yang dipesan dari seorang teman di Jakarta.
Kahar optimistis, helikopter yang dia rakit itu akan bisa terbang nantinya.
"Saya yakin sekali. Karena harapan ini sudah di depan mata," ujarnya.
Sejauh ini, Kaharuddin sudah menghabiskan uang sekitar Rp10 juta untuk helikopternya. Uang itu dipakai untuk membeli mesin mobil bekas, sedangkan kebutuhan lainnya dia memanfaatkan besi-besi bekas yang dilas menjadi kerangka helikopter.
"Tinggi helikopter ini sekitar 2 meter, panjang ke belakang mencapai 2,5 meter. Beratnya kalau saya naik sekitar 240 kilogram," pungkas Kaharuddin. [] SINDONEWS
 |
| Foto : Penampakan helikopter rakitan Kaharuddin, seorang tukang las di Bone |
Ditemui iNews di kediamannya, Kaharuddin menceritakan jika helikopter tersebut ia buat dari barang-barang rongsokan besi tua. Ia merakitnya sejak Mei 2019 lalu. Ia menghabiskan biaya sebesar Rp10 juta untuk helikopternya itu.
"Saya bikin sejak bulan puasa lalu," kata Kaharuddin di rumahnya wilayah Kabupaten Bone, Sulsel, Minggu (1/3/2020).
Kaharuddin bilang, untuk sementara ini helikopternya belum bisa terbang tinggi. Saat uji coba, dia hanya mampu terangkat sekitar 30-50 sentimeter saja. Itu pun Kahar mengatakan, dia tidak berani mengangkatnya terlalu tinggi, karena mesinnya belum sempurna.
Menurut Kaharuddin, helikopternya belum sempurna karena masih membutuhkan beberapa alat. Seperti spare part berupa busi kepala empat yang dipesan dari seorang teman di Jakarta.
Kahar optimistis, helikopter yang dia rakit itu akan bisa terbang nantinya.
"Saya yakin sekali. Karena harapan ini sudah di depan mata," ujarnya.
Sejauh ini, Kaharuddin sudah menghabiskan uang sekitar Rp10 juta untuk helikopternya. Uang itu dipakai untuk membeli mesin mobil bekas, sedangkan kebutuhan lainnya dia memanfaatkan besi-besi bekas yang dilas menjadi kerangka helikopter.
"Tinggi helikopter ini sekitar 2 meter, panjang ke belakang mencapai 2,5 meter. Beratnya kalau saya naik sekitar 240 kilogram," pungkas Kaharuddin. [] SINDONEWS
