TamiangNews.com | ACEH TAMIANG -- Kasus stunting di Aceh Tamiang mencapai 1.716 kasus jika dibiarkan akan menjadi persoalan sendiri di Aceh Tamiang oleh karenanya Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dapat diselesaikan.
Suprianto.ST, Ketua DPRK Aceh Tamiang |
Hal tersebut, disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang, Suprianto ST kepada awak media diruang kerjanya, Kamis (19/03).
"Kasus stunting merupakan salah satu permasalahan yang harus ditangani, karena menyangkut generasi penerus bangsa," terangnya.
Tak hanya itu, Ketua Dewan ini akan melakukan pengecekan terkait penyebab terjadinya stunting, apa karena kemiskinan, ibu hamil kurang gizi atau kurangnya sosialisasi kepada ibu hamil.
"Kita akan meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan Sosialisasi kepada ibu hamil-hamil baik di setiap Puskesmas pembantu (Pustu) di Desa-Desa," ungkap Suprianto.
Lebih jauh dikatakan Suprianto, hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten, apalagi pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya menekan stunting ini.
"Untuk mengantisipasi masalah stunting dan masalah kesehatan lainnya itu, DPRK telah memberi dukungan agar penanganan dapat diberikan semaksimal mungkin.
Saat ini saja, anggaran di bidang kesehatan telah mencapai 20 persen dari total APBK setiap tahun," ungkap Politisi Ketua DPC Partai Gerindra Aceh Tamiang ini.
Suprianto menilai, beberapa fungsi keluarga yang patut ditinjau ulang dalam rangka mengurai masalah tingginya angka stunting di Aceh Tamiang antara lain, fungsi kasih sayang, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
"Yang terpenting perlunya peninjauan ulang terhadap fungsi pembinaan lingkungan oleh keluarga kepada sesama anggota keluarga.
Semalah satu penyebab stunting adalah buruknya kondisi lingkungan tempat tinggal, terutama terkait udara, ketersediaan air bersih, dan sanitasi," tuturnya.
Sebelumnya, dari 1.716 kasus stunting di Aceh Tamiang dengan rincian, sangat pendek 496 kasus dan pendek 1.220 kasus.
Dimana, Kasus tertinggi penderita balita sangat pendek berada di Kecamatan Manyak Payed, yakni 77 orang, dan peringkat kedua Kecamatan Kejuruan Muda, yakni 72 orang.[]TN-W007