TamiangNews.com, SPORT -- Sean Gelael memang cuma finis posisi ke-12 pada hari kedua tes pramusim F2 Bahrain. Tapi, hal itu tak jadi masalah karena fokus Sean adalah simulasi balapan.
Tes pramusim hari kedua di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Senin (2/3/2020) dituntaskan Sean di posisi ke-12 dengan waktu 1 menit 42,069 detik, selisih tipis dari rekan setimnya di DAMS, Dan Ticktum, dengan 1 menit 41,976 detik.
Meski posisinya melorot enam peringkat dari hari pertama, Sean tak begitu memusingkannya. Sebab di hari kedua, Sean memang fokus pada program yang kerap dinamai race run atau long run di pagi harinya.
Sean dua kali melakukan race run. Pada usaha pertama Sean terlihat belum terlalu ngotot karena trek masih tergolong belum ideal. Baru pada usaha kedua Sean mulai tancap gas.
Sean melahap 17 lap pada simulasi lomba itu dengan fastest lap 1 menit 47,590 detik pada lap kedua simulasi lomba. Rataan waktunya adalah 1 menit 49,712 detik. Yang menarik juga soal tyre deg (tingkat keausan ban) yang tidak terlalu besar, dari 1 menit 48,533 detik di awal simulasi ke 1 menit 50,478 di akhir simulasi, alias berselisih tak sampai dua detik.
Bila mengambil contoh mantan rekan setim Sean, Mick Schumacher, akan terlihat perbandingan menarik. Mick yang masih di tim PREMA mencoba dua race run.
Yang pertama dia tanpa tyre deg, dimulai dengan 1 menit 51, 667 dan diakhiri dengan 1 menit 51,300 detik. Konsekuensinya adalah lap time rata-rata Mick menjadi 1 menit 50,826 detik dengan jumlah lap sama, 17.
Pada percobaan kedua juga dengan 17 lap, Mick menjajal dengan deg tinggi, yakni berselisih 3,7 detik. Dimulai dengan 1 menit 47,968 detik dan diakhiri dengan 1 menit 51,646. Ini membawa Mick memiliki rataan waktu lebih baik, yakni 1 menit 49,214 detik, namun risiko deg tinggi tetap besar jika mengacu ke balapan sesungguhnya.
Pebalap dengan long run terbaik pada hari ini adalah Nobuharu Matsushita. Pebalap Jepang yang membela tim MP Motorsport ini menjalani program 17 lap, dengan rataan 1 menit 48, 548, dan deg 1,3 detik.
Walau banyak faktor yang tidak terlihat tapi berpengaruh besar, seperti penggunaan jumlah bahan bakar, usaha Sean hari ini tergolong baik, karena dia unggul atas pebalap lain semisal Louis Deletraz (Charouz Racing System) dengan rataan 1 menit 49,851.
Pada qualifying run di sore hari, Sean sempat ada di posisi ketiga dengan waktu 1 menit 42,069 detik, sebelum para pebalap lain memakai ban option (soft) baru dan memperbaiki waktu mereka.
"Hari yang produktif bagi dua pebalap kami. Fokus hari ini memang di long run," ujar tim DAMS dalam rilis kepada detikSport.
Sean dan Ticktum akan menjalani hari terakhir tes pramusim, Selasa (3/3) sebelum tampil di seri pembuka F2 2020 pada 21-22 Maret. [] DETIK
![]() |
Foto : Detik |
Meski posisinya melorot enam peringkat dari hari pertama, Sean tak begitu memusingkannya. Sebab di hari kedua, Sean memang fokus pada program yang kerap dinamai race run atau long run di pagi harinya.
Sean dua kali melakukan race run. Pada usaha pertama Sean terlihat belum terlalu ngotot karena trek masih tergolong belum ideal. Baru pada usaha kedua Sean mulai tancap gas.
Sean melahap 17 lap pada simulasi lomba itu dengan fastest lap 1 menit 47,590 detik pada lap kedua simulasi lomba. Rataan waktunya adalah 1 menit 49,712 detik. Yang menarik juga soal tyre deg (tingkat keausan ban) yang tidak terlalu besar, dari 1 menit 48,533 detik di awal simulasi ke 1 menit 50,478 di akhir simulasi, alias berselisih tak sampai dua detik.
Bila mengambil contoh mantan rekan setim Sean, Mick Schumacher, akan terlihat perbandingan menarik. Mick yang masih di tim PREMA mencoba dua race run.
Yang pertama dia tanpa tyre deg, dimulai dengan 1 menit 51, 667 dan diakhiri dengan 1 menit 51,300 detik. Konsekuensinya adalah lap time rata-rata Mick menjadi 1 menit 50,826 detik dengan jumlah lap sama, 17.
Pada percobaan kedua juga dengan 17 lap, Mick menjajal dengan deg tinggi, yakni berselisih 3,7 detik. Dimulai dengan 1 menit 47,968 detik dan diakhiri dengan 1 menit 51,646. Ini membawa Mick memiliki rataan waktu lebih baik, yakni 1 menit 49,214 detik, namun risiko deg tinggi tetap besar jika mengacu ke balapan sesungguhnya.
Pebalap dengan long run terbaik pada hari ini adalah Nobuharu Matsushita. Pebalap Jepang yang membela tim MP Motorsport ini menjalani program 17 lap, dengan rataan 1 menit 48, 548, dan deg 1,3 detik.
Walau banyak faktor yang tidak terlihat tapi berpengaruh besar, seperti penggunaan jumlah bahan bakar, usaha Sean hari ini tergolong baik, karena dia unggul atas pebalap lain semisal Louis Deletraz (Charouz Racing System) dengan rataan 1 menit 49,851.
Pada qualifying run di sore hari, Sean sempat ada di posisi ketiga dengan waktu 1 menit 42,069 detik, sebelum para pebalap lain memakai ban option (soft) baru dan memperbaiki waktu mereka.
"Hari yang produktif bagi dua pebalap kami. Fokus hari ini memang di long run," ujar tim DAMS dalam rilis kepada detikSport.
Sean dan Ticktum akan menjalani hari terakhir tes pramusim, Selasa (3/3) sebelum tampil di seri pembuka F2 2020 pada 21-22 Maret. [] DETIK