Notification

×

Iklan

Iklan

Jika Tidak Diperbaiki Warga Simpang Lhee Ancam Pisah Dengan Aceh Tamiang

Selasa, 17 Desember 2019 | Desember 17, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-17T04:29:54Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com | ACEH TAMIANG -- Warga Desa Simpang Lhee  Kecamatan Manyak Payed , Kabupaten Aceh Tamiang lakukan aksi menanam pohon pisang di tengah jalan dan ancam minta Pisah dengan Kabupaten Muda Sedia.

Begini kondisi Jalan Utama di Kecamamatan Manyak Payed  di Kampung Simpang Lhee. 
Aksi yang dilakukan warga desa ini sebagai bentuk protes, karena ruas jalan sepanjang kurang lebih 3 kilometer dan masuk dalam kategori jalan Kecamatan itu rusak parah dan tak kunjung diperbaiki sejak 2006.

"Pasca banjir bandang, jalan ini tidak pernah disentuh Pemerintah, jadi wajar kalau merasa terisolir," cetus Dedi yang akrab disapa Kombet yang merupakan combantan GAM. 

Kombet mendesak Pemkab Aceh Tamiang agar segera memperbaiki jalan tersebut, masyarakat sudah kenyang dengan janji-janji para pejabat tanpa ada tindak pasti.

Kondisi terakhir Jalan Utama Kecamamatan Manyak Payed di Kampung Simpang Lhee
"Ka troe tapajoh janji awak nyan, meunyoe ta pasoe lam guni kapunoh guni," papar Kombet dalam bahasa Aceh (udah kenyang kita makan janji, kalau kita hitung sudah penuh satu goni).

Kombet menyebut, Pemkab Aceh Tamiang seperti tidak menganggap Kampung Simpang Lhee sebagai bagian dari Bumi Muda Sedia. Ini terlihat sejak pemekaran dari Aceh Timur, kondisi warga masyarakat seperti terisolir.

Untuk itu, Kombet yang didampingi beberapa warga masyarakat meminta Bupati Aceh Tamiang dan Anggota DPRK Aceh Tamiang agar dapat segera memperbaiki jalan kami. 

"Mise kali nyoe hana ie bangun, talake pisah matong ngen teuming," tegas Kombet. (misal kali ini tidak dibangun jalan di maksud, kami minta pisah dengan Aceh Tamiang).

“Waktu itu pas kampanye pemilihan Bupati di Kampung Simpang Lhee, Pak Bupati bilang kalau nanti terpilih, beliau akan selesaikan itu ruas jalan. 

Karena belum diperbaiki makanya warga di sini protes dan menagih janji Bupati dan anggota dewan terpilih,” ungkap Kombet bersama sejumlah warga di Kantor Datok setempat Senin (16/12). 

Masalahnya kalau musim penghujan, lubang jalan tertutup genangan air dan membahayakan pengguna jalan yang melintas di desa itu. 

Anehnya Pemkab Aceh Tamiang terkesan tutup mata dengan kondisi ini. Jalan yang terbentuk sejak puluhan tahun silam itu tak tersentuh perbaikan.

Datok Penghulu Kampung Simpang Lhee Muhammad yang dihubungi TamiangNews.com mengaku kondisi jalan di desanya yang rusak, sudah terjadi sejak 2006 silam.

Namun hingga kini belum ada tanda, jalan di desa mereka diperbaiki. Aksi yang dilakukan warganya ini sebagai bentuk protes, dan mereka menagih janji tiga Bupati Aceh Tamiang dan sejumlah anggota dewan saat berkampanye di Kampung Simpang Lhee.[]TN-W007
×
Berita Terbaru Update