Notification

×

Iklan

Iklan

Inovasi Digital dalam Kemajuan Perekonomian

Minggu, 08 Desember 2019 | Desember 08, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-08T16:07:01Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Oleh : Yohana Denesya Novitasari*

Foto : Ilustrasi
Di era yang semakin modern ini menuntut banyak orang untuk melakukan inovasi di segala bidang. inovasi merupakan salah satu hal penting yang dapat dilakukan supaya memberikan terobosan atau gerakan baru. Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers mempunyai arti suatu ide, gagasan, objek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang ataupun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau diadopsi. Maka dari itu pengertian inovasi adalah suatu proses dari hasil pengembangan sumber daya yang telah ada sebelumnya guna memiliki nilai manfaat yang lebih. Inovasi yang banyak dilakukan di masa ini adalah inovasi dalam bidang teknologi. Inovasi dalam bidang teknologi gencar dilakukan karena teknologi semakin lama semakin berkembang dan dibutuhkan.

Perubahan teknologi dari masa ke masa berdampak kepada masyarakat luas. Dampak yang dirasakan saat ini terhadap perubahan teknologi yang terus berinovasi adalah adanya ojek online yang dapat diakses oleh semua masyarakat, dapat diakses menggunakan telepon seluler yang dimiliki. Tidak hanya inovasi dalam bidang transportasi tetapi para perusahaan atau produsen terus berinovasi untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan dengan memudahkan masyarakat dalam membeli makanan tanpa harus antri dan keluar rumah. Beberapa inovasi yang ditawarkan oleh pengusaha ini memberikan dampak positif yang dirasakan masyarakat. Salah satu dampaknya adalah masyarakat dimudahkan dalam menggunakan transportasi tanpa harus macet-macetan di jalanan serta lebih mudah jika ingin makan tanpa harus repot keluar rumah.

Perkembangan teknologi yang semakin banyak berkembang saat ini adalah dompet digital atau uang elektronik. Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat ini memudahkan masyarakat dan keamanan dalam bertransaksi. Data yang bersumber dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa transaksi uang elektronik tumbuh 230% dari tahun 2018 yang totalnya 47 Triliun dan pada semester I 2019 menjadi 56 Triliun. Angka ini menunjukkan bahwa transaksi dalam uang elektronik memberikan manfaat lebih bagi masyarakat misalnya kemudahan dalam berbelanja dan bertransaksi. Transaksi pembayaran nontunai didominasi oleh instrument ATM-Debit dengan pangsa 97%. Bank Indonesia akan terus meningkatkan peran sistem pembayaran dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk mendukung transformasi ekonomi digital.

Penggunaan uang elektronik di Indonesia pada saat ini sangat populer. Perusahaan non bank terus berlomba dan berinovasi dalam hal penggunaan uang elektronik. Uang elektronik semakin dikenal karena transaksi di jalan tol tidak lagi menggunakan uang tunai tetapi menggunakan transaksi non tunai. Penggunaan transaksi non tunai inilah yang menjadi salah satu contoh penggunaan elektronik money (e-money) yang semakin hitz dikalangan masyarakat Indonesia dan semakin memudahkan dalam segala pembayaran serta lebih mudah dan cepat dalam bertransaksi. Pembayaran uang elektronik juga dapat digunakan dalam transportasi online karena beberapa transportasi online sudah bekerjasama dengan penyedia jasa dompet digital atau uang elektronik. Transportasi umum juga tidak ketinggalan, beberapa transportasi umum seperti KRL, MRT, Trans Jakarta, dan Jak Lingko yang  sudah memakai uang elektronik atau kartu khusus untuk dapat menaiki transportasi umum.

Pemakaian uang elektronik ini tidak hanya digunakan dengan kartu saja tetapi juga
menggunakan mobile apps yang ada di telepon seluler. Pemakaian ini juga digemari karena lebih memudahkan pembeli dalam transaksi dan juga penawaran yang ditawarkan dalam aplikasi memberikan keuntungan sendiri bagi penggunanya. Tak jarang para produsen mobile apps memberikan diskon atau cashback yang dapat menarik minat pembeli supaya tetap menggunakan dompet digital dan tidak perlu repot untuk membawa uang cash.

Sumber dari databooks menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, tahun 2016 jumlah pengguna smartphone sebanyak 65.2 Juta, 2017 menjadi 74.9 Juta, 2018 83.5 Juta dan di tahun 2019 jumlahnya semakin banyak yaitu 92 Juta.

Dengan melihat data di atas jumlah pengguna telepon pintar atau smartphone dari tahun ke tahun semakin banyak sehingga masyarakat dapat mudah mengakses internet maupun mencari informasi yang dibutuhkan. Tidak hanya mencari informasi ataupun mengakses internet dan chatting melalui media social, pengguna telepon seluler juga bisa menggunakan smartphonenya untuk berbelanja secara online dan memenuhi gaya hidupnya. Dalam hal ini industri e-commerce berperan penting dalam mendorong laju perekonomian nasional.

Dengan adanya e-commerce yang semakin memudahkan masyarakat, maka dari itu e-commerce semakin berkembang setiap tahunnya. Dengan masyarakat membayar dalam e-commerce memberikan dampak atau pengaruh bagi pertumbuhan ekonomi misalnya pertama, pembayaran elektronik dapat mendukung pendanaan kredit perbankan. Uang elektronik secara tidak langsung membantu perbankan menjaring pendanaan masyarakat yang enggan atau tidak ingin membuka rekening di bank. Dengan adanya uang elektronik tidak perlu susah lagi atau repot untuk membawa uang kertas dan logam. Akibatnya dana bank bisa bertambah dan kapasitas penyaluran kredit perbankan membesar. Kewajiban menaruh dana uang elektronik di Bank dan bank Indonesia juga membuat otoritas monoter tetap dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan.

Kedua, pembayaran dengan uang elektronik lebih cepat. Dalam hal ini sangat dibutuhkan masyarakat karena tidak perlu lagi menghitung jumlah uang yang dimiliki serta tidak berlama lama antri karena dengan uang elektronik semua menjadi praktis dan tidak ribet. Pembayaran uang elektronik juga didukung oleh jasa online yang semakin memudahkan masyarakat untuk membeli barang kebutuhan secara online. Hasilnya, uang berputar lebih cepat dan mendorong pertumbuhan konsumsi.

Ketiga, pembayaran elektronik menghemat biaya. Walaupun jika ingin mentransfer dari bank satu ke bank lain membutuhkan biaya tambahan tetapi jika dibandingkan dengan pemakaian uang non tunai yang pembuatannya lebih mahal misalnya uang kertas dan logam yang pembuatannya tidak murah serta perjalanan yang dibutuhkan jika ingin mentransfer melalui ATM akan memakan biayanya yang lebih besar, belum lagi biaya transportasi dan tidak menghemat waktu. Uang elektronik bisa dipakai dimana saja dan mudah digunakan tanpa harus ribet dengan antri di ATM yang menyita banyak waktu.

Dengan adanya uang elektronik memungkinkan bagi usaha online untuk mengembangkan usahanya dan tidak hanya itu masyarakat juga mendapatkan dampak yang positif dalam perekonomian misalnya pertumbuhan pekerjaan, pertumbuhan lapangan kerja baru dan peningkatan efisiensi.

Peningkatan pembayaran elektronik tidak hanya memberikan peningkatan efisiensi ekonomi, tetapi juga mempercepat aktivitas usaha. Dengan ini penggunaan uang elektronik tidak hanya berpengaruh bagi masyarakat tetapi juga bagi perbaikan struktur ekonomi dan penciptaan sumber pertumbuhan.

*Penulis adalah Mahasiswa Vokasi Universitas Indonesia, Prodi Administrasi Keuangan dan Perbankan 2019, email : denesyaines@gmail.com
×
Berita Terbaru Update