Notification

×

Iklan

Iklan

Divonis Bersalah, Google Balas Tangguhkan Layanan untuk Turki

Kamis, 19 Desember 2019 | Desember 19, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-19T05:03:18Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com, ANKARA -- Turki bertindak tegas terhadap Google yang selama ini dianggap menyalahgunakan posisi dominannya dalam bisnis mesin pencari dan iklan di dunia maya. Tak tinggal diam, Google membalas dengan menangguhkan semua Layanan Seluler Google untuk handphone baru di pasar Turki.


Laman GSM Arena menginformasikan, Google mengumumkan mereka tidak akan lagi mengeluarkan lisensi Layanan Seluler Google untuk ponsel yang ditujukan bagi pasar Turki. Artinya, bukan hanya produsen lokal, tapi semua pembuat ponsel Android. Perlu dicatat, ini tidak ada hubungannya dengan perang dagang AS-China, namun lebih kepada pilihan mesin pencari default pada ponsel.

Google sendiri masih memberikan jaminan Layanan Seluler Google pada model yang ada atau handphone yang sudah dibeli konsumen dan masih di toko tetap akan berfungsi . Namun, tampaknya Google juga menangguhkan pembaruan OS yang mungkin menjadi masalah pada handphone di tangan konsumen.

Masalah tersebut dimulai ketika Yandex Rusia mengajukan keluhan, mengatakan, Google mengubah perjanjian distribusi perangkat lunaknya dengan cara yang menghapus opsi untuk mengubah mesin pencari default. Otoritas antimonopoli Turki memihak Yandex dan mendenda Google USD17,4 juta.

Raksasa pencarian AS membuat beberapa perubahan, tapi mereka tidak memuaskan regulator Turki -pengguna masih tidak dapat memilih mesin pencari default. Regulator pun memberlakukan denda tambahan 0,05% dari pendapatan harian Google hingga sampai masalah ini diselesaikan. Mereka juga memberikan perusahaan periode 60 hari untuk banding atas keputusan tersebut.

Kemudian Google memberikan tekanan kepada Menteri Perdagangan Turki dan pemimpin otoritas antimonopoli untuk mengubah keputusan tersebut, lapor surat kabar lokal Haberturk, yang pertama kali melaporkan masalah ini.

Regulator mengumumkan hasil awal penyelidikan lain, mengatakan, Google telah menyalahgunakan posisi dominannya dalam pencarian dan iklan untuk mendorong layanannya dengan mengorbankan persaingan lokal. [] SINDONEWS

×
Berita Terbaru Update