Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak Uang Elektronik Terhadap Perekonomian Indonesia

Selasa, 10 Desember 2019 | Desember 10, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-10T14:28:44Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Oleh : Aisy Khairunnisa*

Kemajuan tekonologi tentu memberikan pengaruh pada perekonomian Indonesia. Munculnya uang elektronik sebagai pengganti uang tunai, yaitu sebagai alat pembayaran yang sah. Uang elektronik memiliki dampak, baik dampak positif maupun dampak negative, itu lah mengapa terus dilakukan kajian tentang uang elektronik. Bank Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan yang jelas, yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.

Foto : Ilustrasi
Uang elektronik, atau biasa disebut dengan e-money, memudahkan produsen dan konsumen dalam bertransaksi secara elektronik maupun dengan internet. Untuk menggunakan e-money hal pertama yang harus dilakukan ialah harus menyetorkan (menyimpan) sejumlah uang terlebih dahulu, kemudian nominal yang sudah disetorkan akan diubah dalam bentuk saldo e-money.

Saldo e-money inilah yang digunakan para konsumen untuk bertransaksi. Banyak hal yang bisa dibayar dengan e-money seperti memesan transportasi ojek online, memesan makanan, bayar makanan di restoran, bayar barang di store offline maupun e-commerce, dan masih banyak lagi. Maka sudah tak heran lagi banyak oang yang tertarik untuk menggunakan uang elektronik ini.

Di Indonesia sendiri Uang Elektronik atau e-money sangat bermacam-macam, ada yang berbentuk kartu (Chip Based) ataupun berbentuk digital (Server Based).

Disamping dari berbagai macam bentuk Uang Elektronik yang ada, Uang Elektronik atau e-money juga memiliki pengaruh atau dampak bagi perekonomian Indonesia, baik itu dampak positif maupun dampak negative.

Berikut dampak yang diakibatkan oleh penggunaan Uang Elektronik pada perekonomian Indonesia :

1. Uang Elektronik (e-money) dapat menimbulkan inflasi

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue). Inflasi pada suatu negara harus terkontrol dengan baik. Jika tidak terkontol dengan benar, maka akan terjadi ketidak seimbangan ekonomi yang mengancam stabilitas negara.
Umumnya inflasi terjadi karena lima faktor. Kelima faktor itu adalah : a) Inflasi Karena Permintaan (Demand Pull inflation); b) Inflasi Karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory Inflation; c) Inflasi Karena Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation); d) Inflasi Campuran (Mixed Inflation), dan e) Inflasi Karena Struktural Ekonomi yang Kaku (Structural Theory Inflation).

Dilihat dari penjelasan di atas, uang elektronik (e-money) tak dapat disebut menjadi penyebab inflasi secara langsung, Meskipun demikian, e-money mempengaruhi terjadinya inflasi. Terutama apabila nilai e-money tidak sesuai dengan nilai uang tunai.

2. Efek Uang Elektronik Pada Perputaran Uang

Meskipun uang elektronik sama saja dengan uang tunah, namun faktanya e-money lebih efektif sehingga membuat orang mudah dalam melakukan transaksi. Kini masyarakat sudah tidak perlu khawatir dalam membawa uang banyak atau kehabisan uang tunai, pasalnya orang bisa berbelanja hanya melalui e-wallet. Hal ini tentu meningkatkan kecepatan perputaran uang.

Jika dulu masyarakat ingin membeli sesuatu harus melakukan transaksi melui transfer atm, namun sekarang bisa dilakukan dimanapun, lewat e-money. Ditambah banyak e-money yang menerapkan bebas biaya administrasi untuk transfer ke rekening bank.

3. Pengaruh Uang Elektronik Terhadap Permintaan Uang Tunai

Tingginya minat para konsumen terhadap Uang Elektronik (e-money) tentu saja berpengaruh ntaan uang tunai. Permintaan uang tunai akan menurun. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi akan semakin baik, dan masyarakat akan lebih lancar dalam melakukan transaksi.

Uang Elektronik merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang ada, maka uang elektronik pun tidak luput memberikan dampak baik itu positif maupun dampak negative, berikut dampak positif dan negative dari Uang Elektronik (e-money).

Dampak Positif : Bagi pengguna elektronik, e-money merupakan salah satu cara paling efesien dalam melakukan berbagai transaksi. Pada saat bepergian pun semuanya bisa lebih praktis, tanpa membawa banyak uang tunai cukup membawa e-money saja. Terkadang juga banyak diskon atau promo untuk pengguna uang elektronik.

Bagi perekonomian Indonesia, uang elektronik membawa dampak yang cukup baik. Dengan proses transaksi yang semakin cepat dan mudah, tingkat konsumsi masyarakat akan naik. Perputaran uang semakin cepat dan memicu perkembangan sektor keuangan

Dampak Negatif : Adanya kemudahan dalam melakukan transaksi membuat kita menjadi konsumtif dan kecenderungan bersikap boros. Maka, diperlukan sikap bijak dalam penggunaan uang elektronik sebagai alat transaksi.

Tingginya minat dalam penggunaan uang elektronik memicu terjadinya penipuan lewat dunia cyber. Adanya pencurian data, pencurian uang lewat elektronik dan sebagainya membuat kita pengguna layanan uang elektronik harus lebih berhati-hati dan waspada. Juga penting bagi pemerintah untuk lebih mengetatkan sistem cyber.

*Penulis Mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Program Studi Keuangan dan Perbankan, email : aisykhairunnisa17@gmail.com

×
Berita Terbaru Update