Notification

×

Iklan

Iklan

Berbagai Aplikasi Investasi untuk Millenials Kian Menjanjikan

Senin, 09 Desember 2019 | Desember 09, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-12-09T16:58:35Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Oleh : Intan Rachmaniar*

Foto : Ilustrasi
Maraknya aplikasi penunjang investasi membuat generasi millenials lebih mudah untuk memilih wadah yang dapat memfasilitasi kebutuhan mereka. Di era sekarang, anak muda lebih menyukai sesuatu hal yang simple dan tidak ribet. Contohnya dalam hal berinvestasi secara digital.

Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menyimpan dana dalam periode tertentu yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan, atau biasa kita kenal dengan penanaman modal. Sebelum era digital memasuki Indonesia, investasi hanya bisa dilakukan secara konvensional seperti membuka rekening ke bank. Contohnya, jika seseorang ingin membeli reksa dana, maka ia harus datang langsung ke customer service di suatu bank atau kantor yang menyediakan layanan reksa dana dengan tujuan  untuk membuka rekening. Rekening pun tidak bisa langsung jadi, melainkan harus menunggu selama dua pekan. Setelah rekening tersebut selesai dalam waktu dua pekan, ia baru bisa membeli reksa dana dengan minimal pembelian yakni Rp500.000. Menyulitkan  bukan?

Namun seiring perkembangan zaman, teknologi hadir sebagai fasilitator yang memudahkan millenials untuk melakukan investasi secara digital. Kini, telah tersedia banyak aplikasi-aplikasi investasi yang beredar dan mampu memikat para investor muda. Aplikasi-aplikasi investasi tersebut tentunya telah mendapatkan izin dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Aplikasi-aplikasi tersebut memiliki fokus-fokus khusus sesuai dengan macam-macam investasi. Namun pada saat ini ranah investasi tidak hanya    dimiliki oleh e-commerce, melainkan e-marketplace yang sudah merambah di dunia investasi dengan menambahkan layanan beberapa investasi pada aplikasi mereka.

Macam-macam investasi tersebut antara lain seperti reksa dana, tabungan emas digital, dan juga saham yang dimana investasi-investasi tersebut memiliki perbedaan dalam cara kerjanya. Contohnya seperti ShariaCoin, Pegadaian Digital, INDOGOLD untuk tabungan emas digital. Aplikasi reksa dana seperti Bibit, Bareksa, Tanamduit, sedangkan untuk aplikasi-aplikasi yang berfokus pada saham atau trading meliputi FBS, Trading 212, Investasi Keuangan Forex, dan lain-lain.

Pendaftaran akun pada aplikasi investasi digital tersebut terbilang cukup mudah, faktanya ada beberapa aplikasi yang justru tidak mewajibkan penggunanya untuk memberikan data diri selengkap-lengkapnya, selain itu tanda tangan juga dapat dilakukan secara online. Bahkan pada e-commerce seperti Tokopedia, jika kita ingin menabung emas disana, kita hanya perlu menyiapkan saldo sebesar Rp500,-. Tak hanya itu, tabungan emas Tokopedia juga bekerjasama dengan Pegadaian dalam penyimpanan bentuk fisik emas tersebut. Selanjutnya tidak hanya tabungan emas saja yang memiliki modal awal dengan sangat terjangkau, pada investasi reksa dana pun kita hanya membutuhkan modal awal sebesar Rp10.000,-. Tokopedia juga  bekerjasama dengan FinTech OVO, dimana kita bisa melakukan pembayaran melalui ovo tanpa harus repot-repot pergi ke atm, atau bahkan pergi ke minimarket.

Sama halnya dengan Tokopedia, untuk berinvestasi tabungan emas digital di ShariaCoin, investor hanya perlu memiliki modal awal sebesar Rp500,-. Pembayaran pun bisa dilakukan melalui transfer ke bank. Lebih menariknya lagi, di aplikasi ShariaCoin kita dapat mentransfer emas kepada pengguna lainnya. Tidak hanya itu kita juga bisa menjual emas tersebut dengan minimal berat 0,01 gram. Penarikan emas di ShariaCoin akan dikirimkan ke alamat pengguna, sisa saldo emas yang belum dicetak karena gramasi belum mencukupi atau karena keinginan pengguna maka akan tetap tersimpan di Saldo Emas dan untuk setiap penarikan dikenakan biaya cetak sertifikat sesuai jumlah kepingan yang tertera. Minimal penarikan saldo wadiah sebesar Rp10.000,- tidak dikenakan biaya admin untuk bank-bank tertentu seperti BNI, BCA, BRI, dan Mandiri. Dari hal-hal tersebut dapat dilihat bahwa tidak terlalu banyak adanya perbedaan ketentuan-ketentuan yang terdapat di aplikasi-aplikasi tersebut, baik itu investasi tabungan emas maupun investasi reksa dana.

Ketentuan minimum dana investasi yang rendah, kemudahan, rasa aman, serta pembayaran yang efisien tentunya membuat para generasi muda menjadi tertarik untuk mencoba hal baru. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari investasi juga lebih besar daripada harus menabung di bank dengan keuntungan yang rendah. Berbagai aplikasi tersebut membuktikan bahwa kemajuan teknologi telah membawa perubahan dan dampak yang signifikan terhadap perekonomian.

Keuntungan itu tidak hanya diperoleh oleh milenial maupun penggunanya saja, tetapi juga bagi negara. Adanya platform online seperti yang disebutkan diatas, diharapkan mampu mempercepat pemerataan perekonomian digital di Indonesia. Namun, berinvestasi juga perlu didasari oleh pembekalan ilmu yang baik. Jangan sampai melenceng dari niat awal yakni menambah keuntungan ternyata malah memberi kerugian. Investor harus tetap berpegang pada prinsip investasi, yakni excess fund. Prinsip ini berguna untuk mempertimbangkan risiko diri pribadi dengan karakteristik setiap asset nya, investor juga perlu menetapkan batas toleransi-cut loss, melakukan diversifikasi dan yang terpenting adalah menetapkan tujuan dari investasi tersebut. Dengan berinvestasi sejak muda, milenial secara langsung sudah mengambil peran dalam membangun ekonomi negara.

Bagi kamu yang belum berinvestasi digital, tunggu apa lagi? Yuk, majukan perekonomian digital Indonesia!

*Penulis adalah Mahasiswa Diploma III Universitas Indonesia Jurusan Administrasi Keuangan dan Perbankan, email : intanwijayars@gmail.com

×
Berita Terbaru Update