Notification

×

Iklan

Iklan

Petani Manyak Payed Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Rabu, 27 November 2019 | November 27, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-11-27T14:16:01Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com | MANYAK PAYED -- Distribusi pasokan pupuk bersubsidi menjadi permasalahan klasik yang dihadapi petani di Aceh Tamiang, setiap kali memasuki musim tanam tiba.
Adapun pupuk yang langka diantaranya  pupuk MPK (Phonska), SP36, UREA ZA, sangat sulit ditemukan di pasaran.

Meskipun pemerintah telah mencanangkan swasembada pangan dengan target ketersedian pupuk serta pembukaan lahan pertanian baru dan juga pembuatan embung persedian air, justru sistem pengawasan distribusi pupuk lengah.

"Setiap masuk musim tanam, pasokan pupuk bersubsidi di Aceh Tamiang selalu langka. Sehingga petani kecil selalu kesulitan, meskipun Pemerintah telah mengatur distribusinya," kata Robi Prastio (23) seorang petani muda di Kecamatan Manyak Payed.
Robi Prastio
Dia mengaku tidak hanya dirinya yang merasa kesulitan dengan situasi seperti ini, tapi ada ratusan petani di wilayah tersebut menuding langkanya pupuk bersubsidi pada musim tanam akibat adanya perilaku oknum yang salah mendistribusikan pupuk subsidi tersebut.

"Seharusnya ada upaya dari dinas terkait agar kelangkaan pupuk dapat teratasi dengan baik setiap musim tanam tiba", ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap kepada dinas terkait dapat menggandeng polisi untuk melakukan/sweeping ke distributor yang dianggap nakal dan melakukan penimbunan.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang Yunus, SP, melalui Kasie Pupuk Usaha Tani menjelaskan pupuk bersubsidi tersebut bukan langka tapi memang tidak cukup.

Quota pupuk bersubsidi jenis Urea untuk Aceh Tamiang sebanyak 1.850 ton, sementara kebutuhan pupuk di daerah ini sebayak 4.000 ton, jadi memang kurang bukan langka, sebut Irwan Hadi.

Dijelaskannya dari 1.850 ton pupuk itu tidak hanya untuk petani pangan (sawah) saja namun petani pekebun juga menggunakan pupuk subsidi tersebut.

"Harapan kami Pemerintah dapat menambahkan pasokan pupuk bersubsidi di daerah ini sesuai kebutuhan petani yakni sekitar 4.000 ton", ujarnya.

Irwan Hadi juga menjelaskan saat ini jumlah lahan persawan warga sebanyak 9.200 Hektar sementara pasokan pupuk bersubsidi hanya 1.850 ton.[]TN-W007


×
Berita Terbaru Update