TamiangNews.com | SERUWAY
-- Pembangunan Rumah Nelayan di Kampung Lubuk Damar
Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh, terkesan
ajang cari untung berlimpah bagi rekanan Pencuri Uang Negara, bagaimana tidak,
hampir tiga tahun berlangsung pelaksanaannya belum ada tanda tanda dapat
ditempati oleh penerima manfaat, untuk diharapkan kepada instansi terkait dapat mengusut pemainan haram ini.
Berdasarkan hasil investigasi TamiangNews.com, Sabtu (12/10) di lokasi Pembangunan Rumah Nelayan dengan luas lahan 18
rante tersebut, terlihat sudah berdiri 50 unit rumah nelayan yang mengunakan
dana APBN tahun 2016 sebesar Rp.6,7 milyar sampai saat ini masih terkatung
katung penyelesaiannya, sebahagian besar rumah rumah tersebut sudah mulai rusak
kembali akibat keterlambatan pengerjaan. Sebahagian rumah tersebut plafon sudah
banyak yang lepas, begitupun dengan selasar dan jalan rabat beton sudah pecah
pecah.
"Kalau parit beton memang belum siap," kata Datok Penghulu Kampung
Lubuk Damar Muhammad Nurdin, saat ini hanya ada tiga rumah yang dihuni,
namun pemilik rumah tersebut harus mengeluarkan biaya sendiri untuk
membuat sumur bor dan instalasi listrik.
"Sudah hampir tiga tahun dikerjakan tapi tidak siap juga, ironisnya rumah tersebut tidak mengunakan besi, ungkap Datok penghulu yang juga sebagai pemasok material pada kegiatan itu.
Nurdin berharap pengerjaan bisa diselesaikan agar nelayan yang
sudah lama menunggu bisa menikmati fasilitas tersebut, di sisi lain
dia khawatir keterlambatan pengerjaan ini berdampak pada terhambatnya program
serupa yang akan diarahkan di Sungai Kuruk III dan di Kecamatan Manyak
Payed.
Datok Nurdin mengaku, ia sudah mencoba menanyakan hal itu kepihak PUPR Aceh Tamiang, akan tetapi tetap saja tidak mendapatkan hasil. "mereka
malah balik bertanya, kenapa bangunan itu belum selesai. PUPR Kabupaten tidak
bisa menanggulangi, sebab bukan ranah Kabupaten", ungkapnya
Tidak hanya PUPR Kabupaten, sambung Nurdin, pihaknya juga sudah
menyampaikan ke pihak Kementerian, dan mereka berjanji akan
menyelesaikannya. Kami berharap Pemerintah dapat lebih peduli, kepada para
nelayan yang sudah lama menunggu bisa menikmati rumah tersebut.[]TN-W007