Notification

×

Iklan

Iklan

Jembatan Penghubung Harapan Warga Tupah Terealisasi

Senin, 16 September 2019 | September 16, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-16T05:32:05Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com | KARANG BARU -- Setelah penantian panjang warga Dusun Keluarga dan Dusun Inpres Kampung Tupah, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh, memiliki jembatan penghubung sepanjang 4x6 meter akhirnya terealisasi pembangunannya menggunakan Dana Desa (DD) tahap II tahun 2019, sebesar Rp. 157.159.199.
Seperti diketahui, jembatan tersebut adalah salah satu akses penghubung yang paling vital bagi warga di kedua Dusun tersebut, bagaimana tidak, selama ini warga Dusun Keluarga harus berjalan jauh mengintari kampung untuk menuju ladang tempat mereka beraktifitas, jadi dengan dibangunnya jembatan itu akses mereka untuk menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil perkebunan menjadi lebih mudah dan cepat.  

Menurut Suhendar (30) warga dusun Keluarga, jembatan ini memang sudah sangat layak untuk di renovasi, mengingat kondisnya sudah sangat memprihatinkan. 

" memang sudah sangat layak jembatan itu untuk di renovasi, mengingat kondisnya sudah sangat memprihatinkan, kita khawatir, sewaktu waktu dapat terjadi kecekakaan ditempat itu ".

"alhamdulillah, akhirnya jembatan ini di bangun juga", kata dia

Dijelaskan Hendra, selama ini kondisi jembatan itu jangakan untuk di lintasi mobil, becak saja sulit, sementara kami untuk mengangkut hasil ladang dan sawah menggunakan mobil Pick Up dan becak, dengan kondisi jembatan seperti itu, terpaksa kami harus memutar untuk membawa hasil tani menuju kerumah yang sedikit memakan waktu, papar Hendra. 
Salah seorang tokoh masyarakat Kampung Tupah Zulfitra, S.Pd kepada TamiangNews.com mengatakan, sepengetahuannya Jembatan penghubung antara dua Dusun di Kampung Tupah sudah berusia 30-an tahun, di bangun, masa Datoknya almarhum M.Ayub. 

Dijelaskan Zulfitra yang juga seorang Jurnalis di Aceh Tamiang, bahwa Almarhum Datok Ayub bersama masyarakat kampung kala itu membangun Jembatan penghubung tersebut melalui Program Bandes (Bantuan Desa) dengan cara bergotong-royong. 

Sampai sekarang usia jembatan itu sekitar 32 tahun dimana lantai dan tiang jembatan itu sudah lapuk dimakan usia, jadi dia secara pribadi sangat setuju dan mendukung penuh jembatan itu dilakukan renovasi melalui anggaran Dana Desa (ADD) 2019 tahap II.

Program pembangunannya telah melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Dusun selanjutnya di angkat pada Musrenbang Kampung, dan akhirnya mendapatkan kesepakatan seluruh masyarakat. 

Kesepakatan tersebut bukan tanpa alasan, sekira tahun 2010, Warga Dusun Keluarga tersebut sudah mencoba mengusulkan pembangunan renovasi jembatan penghubung tersebut kepada Pemerintah Kampung di masa itu, tepatnya periode 2008-2014, yakni, Datok Penghulu, Burus (sekarang sudah almarhum), akan tetapi harapan mereka harus kandas di tingkat musyawarah dan perangkingan di Kecamatan, yang pada masa itu belum ada program ADD dari pemerintah, sehingga usulan pembangunan mereka harus melalui proses perangkingan di Kecamatan, yang lebih di kenal dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) atau PNPM Perdesaan, dengan alasan pihak Kecamatan menganggap pembangunan jembatan penghubung tersebut belum terlalu mendesak. 
Diceritakan Zulfitra lagi, alasan pemerintah kampung menggunakan Anggaran Dana Desa untuk membangun Jembatan penghubung itu disebabkan setelah gagal pembangunannya menggunakan PNPM Mandiri Perdesaan, mereka tidak putus asa, mereka tetap sabar menanti dibangunnya jembatan harapan warga.

Pemerintah Kampung konsekuen membangun jembatan dengan membuat proposal usulan bantuan pembangunan renovasi jembatan penghubung tersebut kepada Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Tamiang, namun proposal tidak kunjung mendapatkan tanggapan dari Dinas terkait, hingga masa jabatan Datok Penghulu pun berakhir.

Selanjutnya, masyarakat Kampung setempat, khususnya warga Dusun Keluarga dan Inpres pun menggantungkan harapan mereka kepada Datok Penghulu berikutnya. 

Dengan munculnya Pemimpin Desa yang baru, harapan pun tertuju pada Datok Penghulu yang baru dapat membawa harapan baru bagi mereka, dan mampu mewujudkan apa yang menjadi harapan warga. 

Keyakinan warga semakin kuat kepada Datok Penghulu terpilih, karena pada tahun 2014 awal mula Pemerintah Pusat meluncurkan program Alokasi Dana Desa (ADD) melalui Kementrian Desa, yang mana bantuan tersebut berupa dana tunai yang langsung di transfer ke Rekening setiap Desa, dengan harapan setiap Desa dapat melakukan pembangunan sendiri, khususnya pembangunan infrastruktur tanpa harus mengharapkan bantuan pembangunan dari pemerintah. 

Tahun demi tahun berlalu, sampai pada akhirnya jembatan penghubung antara dua Dusun itu pun tak dapat di lalui lagi oleh masyarakat Dusun setempat, tetapi pembangunan yang diharapkan tak kunjung di dapat, padahal masyarakat setempat terus merengek dan meminta melalui usulan usulan pembangunan prioritas di Dusun mereka setiap Musrembang Dusun sampai Musrembang Kampung kepada Datok Penghulu masa itu, Sagino, agar pembangunan itu dapat di laksanakan. 

Akan tetapi sampai berakhirnya masa jabatan Datok Penghulu tersebut dari 2014 -2019, jembatan yang diharapkan belum juga kunjung dibangun, dengan alasan pembangunan jembatan penghubung tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar, dan tidak dapat dibangun dengan menggunakan ADD, karena anggaran ADD harus di bagi bagi untuk pembangunan lainnya, jika di gunakan untuk membangun jembatan tersebut, khawatir pembangunan lainnya tidak dapat terlaksana. 

Padahal jika dilihat, jembatan tersebut sudah sangat memperhatikan, dengan posisi bangunan yang amblas karena terkikis oleh lajur air, tidak hanya membuat amblas Jembatan tersebut, akan tetapi, bahu jalan di sekitar jembatan itu pun lama kelamaan ambruk hingga memakan setengah badan jalan, dikarenakan tidak ada penahanan bahu jalan (bronjong).

Sampai pada akhirnya, pembangunan jembatan penghubung tersebut kini terealisasi, ditangan Pejabat Datok Kampung Tupah, Andi Rusmanto yang di tunjuk oleh Kecamatan sembari menunggu Datok terpilih di defenitifkan. 

Masyarakat bersyukur pembangunan jembatan yang diharapkan itu sekarang sudah di bangun 

Walaupun statusnya Andi Rusmanto hanya sebagai Pejabat Datok Penghulu yang di tunjuk pihak Kecamatan, namun dia pantas untuk mendapatkan apresiasi, sebab dianggap dirinya mudah dan cepat beradaptasi serta peka terhadap permasalahan yang ada di Kampung setempat, meski baru beberapa bulan memegang tampuk kepemimpinan Pejabat Datok Penghulu Kampung Tupah. 

Hal itu dibuktikan dengan terealisasinya pembangunan Jembatan Penghubung di Dusun Keluarga yang telah bertahun-tahun diharapkan pembangunanya oleh warga setempat, dan baru tahun ini dapat terlaksana.

Dan keberhasilan Pj Datok Penghulu itu juga tidak terlepas dari peran perangkat Kampung itu juga, khususnya sekretaris Kampung yang aktif dalam setiap hal. 

Sementara itu, Pejabat Datok Kampung Tupah, Andi Rusmanto, SE melalui Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Kampung, Edi Erwansyah mengatakan bahwa kegiatan pembangunan jembatan penghubung antara dua Dusun tersebut saat ini sedang dalam masa pengerjaan. 

" sedang dalam pengerjaan, dan dipastikan jika tidak ada kendala dengan cuaca dan material, akan selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan", kata Edi

Dijelaskan Edi, anggaran pembangunan jembatan penghubung dengan volume bangunan 4x6 meter tersebut bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II tahun 2019, dengan pagu sebesar Rp. 157.159.199 (seratus lima puluh tujuh juta, seratus lima puluh sembilan ribu, seratus sembilan puluh sembilan rupiah). 

Serta proses tersebut sudah sesuai tahapan, mulai dari Musrenbang Dusun sampai Musrenbang Kampung, dan hasil kesepakatan masyarakat kampung tersebut.

Akhir penjelasannya, Edi berharap kepada Datok Penghulu terpilih, Ponijan yang saat ini sedang menunggu jadwal untuk di lantik, agar kedepannya dapat membawa perubahan yang lebih baik dan merata, baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun perekonomian, serta tidak tebang pilih dalam membuat kebijakan.

" kami menggantungkan harapan besar kepada Datok terpilih untuk kemajuan Kampung Tupah ini", tandasnya.[] TN-W016
×
Berita Terbaru Update