TamiangNews.com | BANDA ACEH -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo bersama sejumlah rombongan mendatangi Sekolah Anti Korupsi Aceh (SAKA) di kantor Gerakan Anti Korupsi (GeRak) Aceh di Banda Aceh, Senin (26/8).
Rombongan ketua KPK disambut langsung oleh Koordinator GeRak Aceh Askhalani dan Kepala Sekolah Anti Korupsi Aceh Mahmuddin, dan sejumlah anggota GeRak lainya.
Di sekolah SAKA, Agus Raharjo bertemu dengan sejumlah peserta didik SAKA dari pelajar dan mahasiswa.
Di sekolah SAKA, Agus Raharjo bertemu dengan sejumlah peserta didik SAKA dari pelajar dan mahasiswa.
Di depan audiens, Agus Raharjo berbicara tentang peran KPK memberantas korupsi di tanah air. Menurut Agus, KPK selain berperan di bidang pencegahan, juga berperan di bidang penindakan, monitoring dan pengawasan terhadap penyelenggara negara.
"Masalah korupsi, sebenarnya masalah ini sudah lama kita alami, pengalaman kita uang memperkenalkan budaya korupsi, sebenarnya bukan budaya kita," kata Agus.
Dia mengungkapkan, dulu pelajaran anti korupsi tidak didapat di sekolah-sekolah, tapi sekarang sudah mulai digalakkan sekolah anti korupsi.
"Tapi sekarang adanya sekolah anti korupsi itu sangat penting, karena itu untuk mengajarkan generasi muda kita sehingga bisa membangun bangsa tanpa korupsi. Kita juga mendorong dari Paud, SD, SMP hingga perguruan tinggi agar ada pelajaran anti korupsi," tegasnya.
Agus mengatakan, pendidikan anti korupsi penting dibangun sejak dini. Jika generasi muda sudah memiliki budaya anti korupsi maka pembangunan bangsa bisa terwujud, tidak ada lagi pejabat-pejabat yang korup, termasuk di Provinsi Aceh.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan KPK juga pernah datang ke sekolah anti korupsi Aceh (SAKA), diantaranya, Laode M. Syarif, Basaria Panjaitan dan Saut Situmorang. []TN-KBRN
"Masalah korupsi, sebenarnya masalah ini sudah lama kita alami, pengalaman kita uang memperkenalkan budaya korupsi, sebenarnya bukan budaya kita," kata Agus.
Dia mengungkapkan, dulu pelajaran anti korupsi tidak didapat di sekolah-sekolah, tapi sekarang sudah mulai digalakkan sekolah anti korupsi.
"Tapi sekarang adanya sekolah anti korupsi itu sangat penting, karena itu untuk mengajarkan generasi muda kita sehingga bisa membangun bangsa tanpa korupsi. Kita juga mendorong dari Paud, SD, SMP hingga perguruan tinggi agar ada pelajaran anti korupsi," tegasnya.
Agus mengatakan, pendidikan anti korupsi penting dibangun sejak dini. Jika generasi muda sudah memiliki budaya anti korupsi maka pembangunan bangsa bisa terwujud, tidak ada lagi pejabat-pejabat yang korup, termasuk di Provinsi Aceh.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan KPK juga pernah datang ke sekolah anti korupsi Aceh (SAKA), diantaranya, Laode M. Syarif, Basaria Panjaitan dan Saut Situmorang. []TN-KBRN