TamiangNews.com, PORT MORESBY -- Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan bendera nasional Indonesia dibakar dalam demo di Port Moresby, Papua Nugini (PNG). Demo pada hari Sabtu (24/8/2019) itu sebagai wujud solidaritas untuk warga Papua Barat.
Foto pembakaran bendera warna merah putih itu di-posting di halaman Facebook PNG Awesome. "Bendera Indonesia Merah Putih dibakar hari ini di Port Moresby oleh pengunjuk rasa Papua Nugini yang marah, Kampanye Papua Barat Bebas Melawan Indonesia," bunyi posting tersebut.
"Rakyat Papua Nugini sekarang menyerukan Perdana Menteri James Marapea untuk mendukung Papua Barat dengan menandatangani referendum. Papua Barat adalah saudara-saudari Melenisia kami," lanjut posting tersebut.
Demo di Port Moresby ini sebagai imbas dari insiden penyerbuan di asrama mahasiswa Papua Barat di Surabaya yang diwarnai ujaran penghinaan rasial. Keaslian foto itu belum bisa diverifikasi secara independen, namun demonstrasi di Port Moresby memang benar-benar terjadi.
Gubernur Port Moresby, Powes Parkop, mendesak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan orang-orang Papua Barat dan menyelesaikan masalah dengan damai. Parkop mengatakan, jika Jokowi tidak memperhatikan apa yang dimintanya, maka orang-orang Papua Timur dan Papua Barat akan berdiri bersama.
Powes Parkop telah lama menjadi pendukung seruan pengakuan Papua sebagai negara merdeka.
"Saya ingin berdamai dengan Anda (Widodo) karena Anda adalah tetangga saya, saya ingin bertukar (pemikiran) dengan Anda, saya ingin berinteraksi dengan Anda dan membangun hubungan. Kami tidak ingin hidup dengan kebencian, diskriminasi, dan perpecahan," kata Parkop, dikutip Papua New Guinea Today.
Parkop mengatakan orang Papua ingin berbagi kekayaan dan sumber daya mereka dengan Indonesia, tetapi sekarang ada begitu banyak kebencian karena pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan terhadap orang Papua.
Para warga Port Moresby, komunitas gereja, dan beberapa pemimpin parlemen ikut berdemo dalam solidaritas untuk warga Papua Barat. Mereka berjalan dari lapangan Kone ke Jack Pidik Park dengan beberapa orang Papua Barat.
Presiden Jokowi sendiri akan mengundang tokoh-tokoh terkemuka Papua ke Istana menyusul demo rusuh di sejumlah wilayah di Papua. Kantor Kepresidenan mengatakan undangan akan diberikan kepada para pemimpin lokal, komunitas, dan agama. Pertemuan itu rencananya akan membahas cara-cara untuk mempercepat kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. [] SINDONEWS
Foto : Sindonews |
"Rakyat Papua Nugini sekarang menyerukan Perdana Menteri James Marapea untuk mendukung Papua Barat dengan menandatangani referendum. Papua Barat adalah saudara-saudari Melenisia kami," lanjut posting tersebut.
Demo di Port Moresby ini sebagai imbas dari insiden penyerbuan di asrama mahasiswa Papua Barat di Surabaya yang diwarnai ujaran penghinaan rasial. Keaslian foto itu belum bisa diverifikasi secara independen, namun demonstrasi di Port Moresby memang benar-benar terjadi.
Gubernur Port Moresby, Powes Parkop, mendesak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan orang-orang Papua Barat dan menyelesaikan masalah dengan damai. Parkop mengatakan, jika Jokowi tidak memperhatikan apa yang dimintanya, maka orang-orang Papua Timur dan Papua Barat akan berdiri bersama.
Powes Parkop telah lama menjadi pendukung seruan pengakuan Papua sebagai negara merdeka.
"Saya ingin berdamai dengan Anda (Widodo) karena Anda adalah tetangga saya, saya ingin bertukar (pemikiran) dengan Anda, saya ingin berinteraksi dengan Anda dan membangun hubungan. Kami tidak ingin hidup dengan kebencian, diskriminasi, dan perpecahan," kata Parkop, dikutip Papua New Guinea Today.
Parkop mengatakan orang Papua ingin berbagi kekayaan dan sumber daya mereka dengan Indonesia, tetapi sekarang ada begitu banyak kebencian karena pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan terhadap orang Papua.
Para warga Port Moresby, komunitas gereja, dan beberapa pemimpin parlemen ikut berdemo dalam solidaritas untuk warga Papua Barat. Mereka berjalan dari lapangan Kone ke Jack Pidik Park dengan beberapa orang Papua Barat.
Presiden Jokowi sendiri akan mengundang tokoh-tokoh terkemuka Papua ke Istana menyusul demo rusuh di sejumlah wilayah di Papua. Kantor Kepresidenan mengatakan undangan akan diberikan kepada para pemimpin lokal, komunitas, dan agama. Pertemuan itu rencananya akan membahas cara-cara untuk mempercepat kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. [] SINDONEWS