Bagi Muhammad Aliansyah (41), suatu hal yang diniatkan harus istiqamah dikerjakan, tidak ada yang tidak mungkin. Niat itu kemudian mengejewantah menjadi mobil yang merupakan hasil modifikasi sepeda motor miliknya.
Walau hanya mengecap pendidikan sampai kelas IV Madrasah Ibtidahiyah Negeri (MIN) IV Aceh Tamiang atau setingkat SD, mobil modifikasi tersebut kini menjadi suatu kebanggan tersendiri baginyadan viral ditengah masyarakat.
Keinginan itu bermula saat dia merantau dan bekerja sebagai tukang bengkel di Desa Blang Simpo, Aceh Timur beberapa puluh tahun lalu. Saat itu dia belum berumah tangga.
"Ketika saya bekerja di bengkel disana (Aceh Timur), saya melihat ada mobil modifikasi menggunakan mesin dongfeng melintas, saya pun tertarik dan ingin mencoba membuatnya," kata Muhammad Aliansyah warga Dusun Damai Kampung Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru itu.
Dari itu dia mulai terinspirasi. Walau dia paham, kurangnya keterampilan memadai akan membuat sulit keinginan tersebut. “Saya tidak makan bangku sekolahan bang, SD pun gak tamat, cuma sampai kelas empat. Saya pun tidak pernah ikut pelatihan atau belajar dari orang lain, semuanya secara otodidak saya lakukan,” ujarnya.
Ali, panggilan akrabnya, harus meninggalkan bangku sekolah ketika ia masih duduk di kelas IV, kakinya patah akibat kecelakaan yang di alami pada saat itu. Sempat dilanjutkan sekolahnya, setelah kakinya sudah mulai sedikit sembuh dan bisa berjalan, akan tetapi, ia selalu dibully teman-temannya karena berjalan pincang, sehingga dia malu untuk sekolah. Akhirnya dia pun memutuskan tidak sekolah lagi karena rasa malu.
Berulang kali orang tua Muhammad Aliansyah menyuruhnya untuk sekolah lagi, tetapi dia tetap tidak mau, sebab rasa malu begitu mendalam dengan kondisi fisiknya setelah kecelakaan.
"Setelah beberapa tahun, Alhamdulillah saya sembuh dan dapat berjalan normal seperti semula (tidak pincang)," tutur bapak dengan empat anak tersebut.
Kini mobil hasil karyanya itu sudah 50 persen rampung dan sudah dapat dikendarai. Meskipun baru 50 persen, Ia mengaku sudah ada orang yang datang dan memesan mobilnya. Namun, Ali tidak ingin terburu-buru untuk menerimanya, mengingat mobil tersebut belum rampung 100 persen.
"ada beberapa orang yang datang dan ingin memesan, tapi saya bilang nanti aja kalau mobil ini benar-benar jadi," ungkap Suami dari Zainabah (37)
Selama proses perakitannya, ia mengaku sempat mengalami kegagalan Namun dengan semangat dan keyakinan serta dukungan dari keluarga, akhirnya dia dapat menyelesaikannya. Dijelaskannya, mobil rakitannya itu menggunakan mesin sepeda motor, dan kapasitas untuk empat orang penumpang.
"Untuk bahannya, saya memanfaatkan sisa-besi bekas yang ada di bengkel. Ada juga yang saya beli dari tukang botot (barang rongsokan)," tutur pemilik bengkel servis sepeda motor Imanda itu.
Sampai tahap ini, Ali menuturkan uang yang sudah dikeluarkannya untuk menciptakan mobil tersebut kurang lebih 15 juta rupiah. "Kurang lebih 15 juta yang sudah saya keluarkan untuk buat mobil ini," Tukas Bapak empat anak itu.
"Kalau sampai rampung, kemungkinan total biaya yang habis bisa sekitar 20 jutaan", katanya.
Bapak empat anak itu juga mengungkapkan, jika mobil buatannya ini telah rampung, dia akan membuat hak paten untuk karya nya, dan nama usaha bengkel tersebut sebagai namanya nanti.[] (Zulfitra)