TamiangNews.com, YOGYAKARTA - Baru-baru sedang viral surat pernyataan untuk mengajukan SKTM dengan sumpah siap dikutuk.
Untuk membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) warga Gunung Kidul, Yogyakarta diminta mengisi formulir yang berbeda dari biasanya hingga menjadi viral akhir-akhir ini.
Dalam surat formulir yang menjadi viral tersebut warga Gunung Kidul, Yogyakarta harus berumpah siap dikutuk jika data dalam SKTM tersebut ternyata berbohong.
Kasus ini menajdi viral ketika Narmi (55) warga Dusun Ngadipura, Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Gunung Kidul merasa kaget ketika membaca surat formulir pembuatan SKTM.
Dikutip dari Kompas.com, Narmi menceritakan alasanya membuat SKTM karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya tidak dapat digunakan beribat di Puskesmas Semin II.
"KIS anak saya yang kedua, dan suami saya tidak diblokir,"
"Kenapa punya saya kok malah diblokir," katanya kepada Kompas.com di rumahnya, Jumat (14/6/2019).
Saat Narmi mengurus pengajuan surat KTM, oleh disodori surat pernyataan siap dikutuk.
"Saya kaget membaca surat pernyataan tersebut," ucapnya.
Berikut ini isinya:
Surat pernyataan Miskin AGAMA ISLAM Yang bertanda tangan di bawah ini Nama, tempat/tanggal lahir, alamat, pekerjaan, penghasilan per bulan.
Dengan ini menyatakan dengan seungguhnya bahwa:
1. Jawaban dan keterangan yang saya berikan dalam formulir skrinning kelayakan adalah benar adanya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
2. Dalam memberikan jawaban dan keterangan tersebut saya tidak dalam pengaruh dari pihak manapun
3. Saya bersumpah, apabila jawaban dan keterangan yang saya berikan tidak benar, saya siap mempertanggung jawabkan dihadapan TUHAN dan Manusia.
“Demi Allah saya bersumpah, sesungguhnya bahwa keadaan ekonomi keluarga saya miskin.
Apabila saya tidak memberikan pernyataan yang sebenarnya, saya akan mendapat kutukan dari Allah SWT”
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Rupanya surat formulir yang telah viral tersebut mendapat kritik masyarakat yang diwakilkan oleh Kepala Desa Rejosari, Paliyo.
Pihaknya pun tidak sependapat dengan isi surat yang dinilainya tidak etis karena terdapat kalimat melaknat.
"Kami pihak desa sebenarnya tidak sependapat dengan isi surat tersebut. Tetapi mau bagaimana lagi," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPRD Gunungkidul Dhemas Kursiswanto. Dirinya menganggap isi surat pernyataan tersebut tidak etis.
"Yang sifatnya umum sajalah, jangan begitu," katanya. [] TRIBUNEWS.COM
foto | tribunews.com |
Untuk membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) warga Gunung Kidul, Yogyakarta diminta mengisi formulir yang berbeda dari biasanya hingga menjadi viral akhir-akhir ini.
Dalam surat formulir yang menjadi viral tersebut warga Gunung Kidul, Yogyakarta harus berumpah siap dikutuk jika data dalam SKTM tersebut ternyata berbohong.
Kasus ini menajdi viral ketika Narmi (55) warga Dusun Ngadipura, Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Gunung Kidul merasa kaget ketika membaca surat formulir pembuatan SKTM.
Dikutip dari Kompas.com, Narmi menceritakan alasanya membuat SKTM karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya tidak dapat digunakan beribat di Puskesmas Semin II.
"KIS anak saya yang kedua, dan suami saya tidak diblokir,"
"Kenapa punya saya kok malah diblokir," katanya kepada Kompas.com di rumahnya, Jumat (14/6/2019).
Saat Narmi mengurus pengajuan surat KTM, oleh disodori surat pernyataan siap dikutuk.
"Saya kaget membaca surat pernyataan tersebut," ucapnya.
Berikut ini isinya:
Surat pernyataan Miskin AGAMA ISLAM Yang bertanda tangan di bawah ini Nama, tempat/tanggal lahir, alamat, pekerjaan, penghasilan per bulan.
Dengan ini menyatakan dengan seungguhnya bahwa:
1. Jawaban dan keterangan yang saya berikan dalam formulir skrinning kelayakan adalah benar adanya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
2. Dalam memberikan jawaban dan keterangan tersebut saya tidak dalam pengaruh dari pihak manapun
3. Saya bersumpah, apabila jawaban dan keterangan yang saya berikan tidak benar, saya siap mempertanggung jawabkan dihadapan TUHAN dan Manusia.
“Demi Allah saya bersumpah, sesungguhnya bahwa keadaan ekonomi keluarga saya miskin.
Apabila saya tidak memberikan pernyataan yang sebenarnya, saya akan mendapat kutukan dari Allah SWT”
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Rupanya surat formulir yang telah viral tersebut mendapat kritik masyarakat yang diwakilkan oleh Kepala Desa Rejosari, Paliyo.
Pihaknya pun tidak sependapat dengan isi surat yang dinilainya tidak etis karena terdapat kalimat melaknat.
"Kami pihak desa sebenarnya tidak sependapat dengan isi surat tersebut. Tetapi mau bagaimana lagi," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPRD Gunungkidul Dhemas Kursiswanto. Dirinya menganggap isi surat pernyataan tersebut tidak etis.
"Yang sifatnya umum sajalah, jangan begitu," katanya. [] TRIBUNEWS.COM