TamiangNews.com, BANDA ACEH - Eks Panglima
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf mengklarifikasi soal ajakan referendum
bagi rakyat Aceh. Dia mengaku ajakan mengikuti jejak Timor Timur dilakukannya
secara spontan.
Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf
Demikian tulis relis yang diterima TamiangNews.com Rabu (12/6)
antara lain menulis “Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada
event peringatan HUT meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro (Wali Nanggroe
Aceh),” kata Muzakir dalam video yang diperoleh Awak Media, Selasa (11/6).
Muzakir terlihat berbicara di depan
kamera sambil berdiri. Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, pria yang
akrab disapa Mualem ini memperkenalkan diri sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA).
KPA sendiri adalah organisasi tempat
bernaungnya mantan kombatan GAM pasca-perdamaian MoU Helsinki pada 15 Agustus
2005. Dalam video tersebut, Mualem juga mengungkapkan empat poin.
“Saya menyadari rakyat Aceh saat ini
cinta damai dan pro-NKRI,” jelasnya.
Dia juga berharap butir-butir perdamaian
yang diteken antara GAM dan pemerintah Indonesia yang belum sesuai dituntaskan
ke depan. Selain itu, Mualem berharap Aceh lebih maju.
“Saya berharap Aceh ke depan harus lebih
maju, membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI,” bebernya.
Berikut ini klarifikasi lengkap Muzakir
Manaf:
Saya Muzakir Manaf selaku Ketua PA dan
KPA menyatakan sebagai berikut:
1. Bahwa menyatakan saya tentang
referendum tidak… (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) rakyat Aceh
saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul
meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro.
2. Saya menyadari rakyat Aceh saat ini
cinta damai dan pro-NKRI.
3. Saya berharap Aceh ke depan harus
lebih maju membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
4. Hal-hal lain yang menurut saya belum
sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat… (satu kata tidak jelas terdengar
pengucapannya) sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke
depan.
Seperti diketahui, pidato Muzakir Manaf
terkait referendum juga telah viral di media sosial. Muzakir Manaf menyampaikan
pidato saat memperingati sembilan tahun wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang
Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro. Acara digelar di Banda Aceh pada Senin (27/5/2019)
malam.
Acara HUT tersebut dihadiri sejumlah
pejabat di Aceh dan mantan kombatan GAM. Dalam sambutannya, Mualem mengaku
Indonesia saat ini sudah di ambang kehancuran.
“Alhamdulillah, kita melihat pada masa
ini, bahwa negara kita Indonesia keadilan entah ke mana dan demokrasi entah ke
mana. Jadi kita sama-sama melihat Indonesia diambang kehancuran dari segi apa
saja. Kita ikut merasa sedih melihat keadaannya. Itu sebabnya, Pak Pangdam saya
minta maaf, Aceh mungkin ke depan lebih baik kita minta referendum saja,” kata
Mualem disambut tepuk tangan tamu undangan.[] TN.W007