TamiangNews.com - SUNGAI
LIPUT - Proyek tambal sulam jalan lintas Medan - Banda Aceh, pasnya 500 meter
dari SPBU Simpang Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang,saat
ini jalan tersebut sudah kembali rusak, hal tersebut mengundang protes warga
sekitar yang mengeluhkan kondisi tambal sulam jalan itu dapat saja mengundang
maut.
“ Kami sangat kecewa hasil pekerjaan tambal sulam jalan ini
mengingat pekerjaan tersebut baru saja selesai dikerjakan belum satu bulan
selesai dikerjakan jalan itu sudah mulai pecah pecah dan berlubang berlubang disejumlah
badan jalan yang ditambal sulam,” kata Sugino (56) penjual Somai di lokasi jalan
yang di tambal sulam itu kepada TamiangNews, Selasa (11/6).
Dijelaskan Sugino, lokasi jalan ini sangat rawan kecelakan,
lantaran dari jalan yang ditambal tersebut jaraknya hingga ke jalan Kebun 3 tidak
ada penerangan lampu jalan jadi sangat gelap gulita.
“ Memang dijalan ini belum ada dipasang penerangan lampu
jalan, jika tambal sulam yang rusak itu tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan
terjadi kecelakaan dan akan menelan
korban jiwa ditempat itu, terutama di malam hari apalagi saat turun hujan,
aspal yang rusak menjadi licin,” tambahnya.
“ Seperti pas malam lebaran Rabu lalu, sekitar kurang lebih
500 meter dari jalan yang ditambal ini terjadi kecelakaan, si korbannya meninggal
dunia,” kata Sugino lagi.
Warga lain, Suherman (42) warga sekitar yang permukiman
tidak jauh dari SPBU juga menuturkan, “saat pihak kontraktor mengerjakan proyek
tambal sulam Dinas terkait hendaknya turun melihat langsung kelapangan agar
bahan matrial tambal sulam digunakan yang berkualitas, jangan seperti ini, saat
dilintasi roda 4 saja aspal yang ditambal sudah keriting, pecah, dan juga
sebagian sudah terlihat ambeles dilintasi padahal, umur tambal sulam nya baru
hitungan minggu,” tutur suherman.
“ Sejak awal saya dan warga disini melihat merasa kurang
yakin tambal sulam ruas jalan ini dapat bertahan lama dari bahan material yang
mereka gunakan untuk tambal sulamnya,” lanjutnya, sambung Suherman lagi, lubang
yang digaruk atau dikeruk dimasukan bahan materialnya kebanyakan batu campur
tanah dari pada Base Cost baru di tambal aspal.
“Ya menurut saya wajar-wajar saja jalan yang ditambal sulam
itu keriting, pecah, ambles dan menimbulkan gundukan saat dilintasi karena
pondasi bagian bawah tidak padat kebanyakan tanah dari pada basenya,” papar Suherman.
Terkait pekerjaan tambal sulam ruas jalan ini pihak Rekanan
yang coba dikonfirmasi melalui telepon selularnya merijek panggilan masuk dari
wartawan, sementara Dinas terkait terhadap Perehaban Jalan belum dapat
dihubungi hingga berita ini diturunkan. []
TN-W007