TamiangNews.com, KARANG BARU -- Terkait pernyataan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem. Mendapat respon positif dari Wakil Ketua KPA/PA Aceh Tamiang Budi Satria yang akrab disapa Pang Sumatera sangat sepakat dan mendukung pernyataan tersebut karena menurutnya sudah saatnya Aceh berdiri sendiri.
"Kami dari KPA Aceh Tamiang sangat mendukung Aceh berdiri di atas kaki sendiri, karena sudah cukup Aceh membesarkan Indonesia dengan segala pengorbanan, dulu para pendahulu kita rela Aceh berdiri untuk membela NKRI demi kemerdekaan NKRI diakui oleh dunia," tuturnya kepada media ini Kamis (30/5).
Budi Satria juga mengatakan, Aceh telah menyumbang besar untuk kemerdekaan Indonesia, baik berupa harta, bahkan darah dan nyawa, namun pengorbanan itu selalu dibalas dengan pengkhianatan.
Padahal bila kita kaji sejarah bahwa Aceh tidak pernah menyerahkan kedaulatan kepada Belanda, yang ada cuma maklumat perang dari Belanda untuk Aceh karena Aceh tak mau tunduk kepada Belanda.
Maka setelah Belanda keluar dari Aceh status Aceh adalah sebuah negara merdeka, maka sebenarnya dikala Aceh ingin berdiri sendiri ini bukanlah sebuah pemberontakan dan merongrong NKRI, tetapi hak bagi rakyat Aceh sendiri.
"Oleh karena itu Referendum merupakan solusi terbaik agar tidak ada kekerasan dan peperangan," ungkap Pang Sumatera tersebut.
"Maka kami sarankan kepada pemerintah Indonesia, kalau Indonesia tak bisa diurus dengan baik, tak ada lagi keadilan, tak ada lagi kasih sayang, tak ada lagi perikemanusiaan, negara ini mau dibuat seperti perusahaan pribadi, maka jangan gangu kami jika bangkit ingin berdiri atas kaki sendiri," tegas Pang Sumatera Budi Satria.
Untuk itu Pang Sumatera Budi Satria mendukung Gaung Referendum, saya dan Anggota menyambut baik serta mendukung pernyataan tersebut. Jika pilihan tersebut bisa membawa Bangsa Aceh ke arah yang lebih baik serta tidak menodai Perdamaian Helsinki.
Kami akan mendukung sepunuhnya kebijakan serta keputusan Panglima kami, atas dukungan dari rakyat Aceh pula tentunya sangat dinantikan.
"Taudep wajep tameumate daripada udep hana guna lebeh goet tameu mate asai jeut keu utong demi bangsa dan nanggroe indhatu", tutur Pang Sumatera. [] TN-W007
![]() |
Pang Sumatera Budi Satria | Foto : Saiful Alam (dok. TN) |
"Kami dari KPA Aceh Tamiang sangat mendukung Aceh berdiri di atas kaki sendiri, karena sudah cukup Aceh membesarkan Indonesia dengan segala pengorbanan, dulu para pendahulu kita rela Aceh berdiri untuk membela NKRI demi kemerdekaan NKRI diakui oleh dunia," tuturnya kepada media ini Kamis (30/5).
Budi Satria juga mengatakan, Aceh telah menyumbang besar untuk kemerdekaan Indonesia, baik berupa harta, bahkan darah dan nyawa, namun pengorbanan itu selalu dibalas dengan pengkhianatan.
Padahal bila kita kaji sejarah bahwa Aceh tidak pernah menyerahkan kedaulatan kepada Belanda, yang ada cuma maklumat perang dari Belanda untuk Aceh karena Aceh tak mau tunduk kepada Belanda.
Maka setelah Belanda keluar dari Aceh status Aceh adalah sebuah negara merdeka, maka sebenarnya dikala Aceh ingin berdiri sendiri ini bukanlah sebuah pemberontakan dan merongrong NKRI, tetapi hak bagi rakyat Aceh sendiri.
"Oleh karena itu Referendum merupakan solusi terbaik agar tidak ada kekerasan dan peperangan," ungkap Pang Sumatera tersebut.
"Maka kami sarankan kepada pemerintah Indonesia, kalau Indonesia tak bisa diurus dengan baik, tak ada lagi keadilan, tak ada lagi kasih sayang, tak ada lagi perikemanusiaan, negara ini mau dibuat seperti perusahaan pribadi, maka jangan gangu kami jika bangkit ingin berdiri atas kaki sendiri," tegas Pang Sumatera Budi Satria.
Untuk itu Pang Sumatera Budi Satria mendukung Gaung Referendum, saya dan Anggota menyambut baik serta mendukung pernyataan tersebut. Jika pilihan tersebut bisa membawa Bangsa Aceh ke arah yang lebih baik serta tidak menodai Perdamaian Helsinki.
Kami akan mendukung sepunuhnya kebijakan serta keputusan Panglima kami, atas dukungan dari rakyat Aceh pula tentunya sangat dinantikan.
"Taudep wajep tameumate daripada udep hana guna lebeh goet tameu mate asai jeut keu utong demi bangsa dan nanggroe indhatu", tutur Pang Sumatera. [] TN-W007