Oleh : Rizky Riyandi*
Istana Karang adalah istana tempat tinggalnya raja Tamiang. Aceh Tamiang merupakan nama Kerajaan Tamiang. Kerajaan melayu yang masih punya hubungan kekeluargaan dengan kerajaan kesultanan Deli di Medan Sumatera Utara. Istana Karang adalah sebuah istana peninggalan Kerajaan Karang di Aceh Tamiang.
Meskipun bernama Istana Karang, tetapi istana ini tidak dibangun menggunakan batu-batu karang seperti Istana Karang yang ada di Cirebon melainkan dari beton biasa. Malah aritektur istana ini terlihat seperti arsitektur khas bangunan peninggalan Belanda tanpa ada ciri khas bangunan Aceh.
Pada saat ini bangunan Istana Karang telah dijadikan museum dan situs cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang. Meskipun telah dijadikan sebagai museum dan situs cagar budaya, akan tetapi kondisi bangunan Istana Karang ini sendiri cukup memprihatinkan.
Kurangnya perawatan dan perhatian membuat istana karang menjadi mengerikan. padahal kehadiran museum di Bumi Muda Sedia, Aceh Tamiang, sebenarnya sangat disambut baik dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat, akan tetapi sayangnya museum Istana Karang ini tidak dibuka untuk umum.
Lokasi Istana Karang yang strategis dan mudah dijangkau membuat Istana Karang ini semangkin menarik untuk didatangi, ditambah lagi dengan ada nya nilai nilai sejarah serta cerita cerita sejarah yang sangat melekat pada bangunan Istana Karang tersebut akan terus membuat masyarakat ingin mencari tahu tentang sejarah yang ada di Istana Karang.
Oleh sebab itu apabila pemerintah mengupaya menjadikan Istana Karang sebagai tempat museum di zaman milenial ini sangat memiliki suatu keuntungan baik dari segi ekonomi, sosial di masyarakat serta dari pemerintah tersebut.
Berikut ini keuntungan yang dapat di peroleh baik dari segi ekonomi serta social :
1. Sebagai tempat untuk pembelajaran bagi sekolah sekolah yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang atau di luar Aceh Tamiang. Dengan memberikan pembelajaran mengenai sejarah kerajaan Karang Aceh Tamiang di dalam proses pembelajaran, serta sekolah membuat studi tour ke lokasi museum kerajaan Karang tersebut.
2. Pendapatan pemerintah Aceh Tamiang, dengan pengolahan pendapatan digunakan secara baik.
3. Tempat wisata sejarah.
4. Membuat perkembangan di Kabupaten Aceh Tamiang sehingga lebih di kenal.
5. Masyarkat dapat mengetahui sejarah Aceh Tamiang.
6. Membuka lowongan pekerjaan serta pendapatan masyarakat sekitar, misalnya : membuat cinderamata istana karang, menjual minumam segar dan makanan, menjual kerajinan khas Tamiang, dll.
7. Istana akan akan terus terawat dan sejarahnya tidak akan pernah punah di zaman milinial.
Dalam upaya pembuatan museum pemerintah juga harus bekerja sama dengan komunitas-komunitas dalam bidang ahli dari sejarah. Komunitas ini bisa dijadikan sebagai pemandu dalam memberikan penjelasan mengenai sejarah kepada masyarakat.
Selain itu perencanaan pembangunan bangunan baru juga harus direncanakan, bangunan baru sebagai fasilitas yang mendukung dalam pembuatan museum tersebut.
Berikut ini bangunan serta fasilitas yang harus direncanakan untuk museum :
1. Bangunan pokok, adalah tempat untuk pameran tetap, pameran temporer, auditorium, kantor, perpustakaan, laboratorium konservasi, dan ruang penyimpanan koleksi, dan ruangan pembelajaran
2. bangunan penunjang adalah tempat untuk pos keamanan, kios cenderamata, kantin, toilet, dan tempat parkir.
3. Peralatan museum, harus memiliki sarana dan prasarana berkaitan erat dengan kegiatan pelestarian, seperti vitrin, sarana perawatan koleksi (AC, dehumidifier), pengamanan (CCTV, alarm), lampu, label, dll. Sekian artikel dari saya.
*Penulis adalah warga Kampung Dalam, Kec. Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, email : riyandirizky1609@gmail.com
Istana Karang adalah istana tempat tinggalnya raja Tamiang. Aceh Tamiang merupakan nama Kerajaan Tamiang. Kerajaan melayu yang masih punya hubungan kekeluargaan dengan kerajaan kesultanan Deli di Medan Sumatera Utara. Istana Karang adalah sebuah istana peninggalan Kerajaan Karang di Aceh Tamiang.
Meskipun bernama Istana Karang, tetapi istana ini tidak dibangun menggunakan batu-batu karang seperti Istana Karang yang ada di Cirebon melainkan dari beton biasa. Malah aritektur istana ini terlihat seperti arsitektur khas bangunan peninggalan Belanda tanpa ada ciri khas bangunan Aceh.
Pada saat ini bangunan Istana Karang telah dijadikan museum dan situs cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang. Meskipun telah dijadikan sebagai museum dan situs cagar budaya, akan tetapi kondisi bangunan Istana Karang ini sendiri cukup memprihatinkan.
Kurangnya perawatan dan perhatian membuat istana karang menjadi mengerikan. padahal kehadiran museum di Bumi Muda Sedia, Aceh Tamiang, sebenarnya sangat disambut baik dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat, akan tetapi sayangnya museum Istana Karang ini tidak dibuka untuk umum.
Lokasi Istana Karang yang strategis dan mudah dijangkau membuat Istana Karang ini semangkin menarik untuk didatangi, ditambah lagi dengan ada nya nilai nilai sejarah serta cerita cerita sejarah yang sangat melekat pada bangunan Istana Karang tersebut akan terus membuat masyarakat ingin mencari tahu tentang sejarah yang ada di Istana Karang.
Oleh sebab itu apabila pemerintah mengupaya menjadikan Istana Karang sebagai tempat museum di zaman milenial ini sangat memiliki suatu keuntungan baik dari segi ekonomi, sosial di masyarakat serta dari pemerintah tersebut.
Berikut ini keuntungan yang dapat di peroleh baik dari segi ekonomi serta social :
1. Sebagai tempat untuk pembelajaran bagi sekolah sekolah yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang atau di luar Aceh Tamiang. Dengan memberikan pembelajaran mengenai sejarah kerajaan Karang Aceh Tamiang di dalam proses pembelajaran, serta sekolah membuat studi tour ke lokasi museum kerajaan Karang tersebut.
2. Pendapatan pemerintah Aceh Tamiang, dengan pengolahan pendapatan digunakan secara baik.
3. Tempat wisata sejarah.
4. Membuat perkembangan di Kabupaten Aceh Tamiang sehingga lebih di kenal.
5. Masyarkat dapat mengetahui sejarah Aceh Tamiang.
6. Membuka lowongan pekerjaan serta pendapatan masyarakat sekitar, misalnya : membuat cinderamata istana karang, menjual minumam segar dan makanan, menjual kerajinan khas Tamiang, dll.
7. Istana akan akan terus terawat dan sejarahnya tidak akan pernah punah di zaman milinial.
Dalam upaya pembuatan museum pemerintah juga harus bekerja sama dengan komunitas-komunitas dalam bidang ahli dari sejarah. Komunitas ini bisa dijadikan sebagai pemandu dalam memberikan penjelasan mengenai sejarah kepada masyarakat.
Selain itu perencanaan pembangunan bangunan baru juga harus direncanakan, bangunan baru sebagai fasilitas yang mendukung dalam pembuatan museum tersebut.
Berikut ini bangunan serta fasilitas yang harus direncanakan untuk museum :
1. Bangunan pokok, adalah tempat untuk pameran tetap, pameran temporer, auditorium, kantor, perpustakaan, laboratorium konservasi, dan ruang penyimpanan koleksi, dan ruangan pembelajaran
2. bangunan penunjang adalah tempat untuk pos keamanan, kios cenderamata, kantin, toilet, dan tempat parkir.
3. Peralatan museum, harus memiliki sarana dan prasarana berkaitan erat dengan kegiatan pelestarian, seperti vitrin, sarana perawatan koleksi (AC, dehumidifier), pengamanan (CCTV, alarm), lampu, label, dll. Sekian artikel dari saya.
*Penulis adalah warga Kampung Dalam, Kec. Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, email : riyandirizky1609@gmail.com