TamiangNews.com, KARANG BARU -- Perayaan Hari Ulang Tahun (Milad) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Ke-42, sekaligus juga dilaksanakannya Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Mesjid Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang diawali dengan Tahlilan dilanjutkan dengan Pembacaan Doa dan Santunan bagi 115 orang Anak yatim oleh KPA/PA Wilayah Tamiang, yang di komandoi oleh Budi Satria Pang Sumatera.
Dalam Milad tersebut KPA/PA juga mengundang salah satu tokoh asal Kota Lhokseumawe yang ikut menggagas perundingan antar GAM dan RI di Swedia. Dia adalah Tgk Alfian Lukman SHI MA yang juga sahabat Pang Sumatra Budi Satria dimasa Konflik hingga sekarang masih terjalin.
Alfian menyebutkan bahwa dalam MoU Helsinki, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sama sekali tidak dibubarkan, namun yang dibubarkan adalah Tentara Negara Aceh (TNA) yang saat ini sering disebut sebagai Kombatan GAM.
"GAM tidak dibubarkan yang dibubarkan TNA, dan masyarakat harus tau itu," Kata Alfian yang saat ini sedang menyelesaikan S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Diponegoro Semarang.
Untuk menyatukan para Ex Kombatan yang ada hampir di seluruh pelosok Aceh, GAM membentuk satu wadah dengan nama Komite Peralihan Aceh (KPA). KPA tersebut kemudian membentuk Partai Aceh sebagai salah satu amanah MoU untuk berjuang.
"Saat ini kita sudah tidak lagi berjuang dengan senjata, namun kita telah di beri hak untuk berjuang melalui partai lokal, dengan tujuan untuk merealisasikan butir-butir MoU yang telah disepakati," ungkap Alfian yang merupakan pitra kelahiran Aceh Utara yang saat ini berprofesi sebagai Dosen di Unimal (Universitas Malikussaleh) Lhokseumawe.
Alfian berharap agar masyarakat dapat memilih para Caleg dari Partai Lokal agar Parlemen dapat dikuasai, sehingga kebijakan-kebijakan untuk menjalankan butir-butir MoU dapat terealisasi tegasnya, dalam wawancara usai perayaan Milad GAM ke 42 di Kampung Mesjid Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang. [] TN-W007
Dalam Milad tersebut KPA/PA juga mengundang salah satu tokoh asal Kota Lhokseumawe yang ikut menggagas perundingan antar GAM dan RI di Swedia. Dia adalah Tgk Alfian Lukman SHI MA yang juga sahabat Pang Sumatra Budi Satria dimasa Konflik hingga sekarang masih terjalin.
Alfian menyebutkan bahwa dalam MoU Helsinki, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sama sekali tidak dibubarkan, namun yang dibubarkan adalah Tentara Negara Aceh (TNA) yang saat ini sering disebut sebagai Kombatan GAM.
"GAM tidak dibubarkan yang dibubarkan TNA, dan masyarakat harus tau itu," Kata Alfian yang saat ini sedang menyelesaikan S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Diponegoro Semarang.
Untuk menyatukan para Ex Kombatan yang ada hampir di seluruh pelosok Aceh, GAM membentuk satu wadah dengan nama Komite Peralihan Aceh (KPA). KPA tersebut kemudian membentuk Partai Aceh sebagai salah satu amanah MoU untuk berjuang.
"Saat ini kita sudah tidak lagi berjuang dengan senjata, namun kita telah di beri hak untuk berjuang melalui partai lokal, dengan tujuan untuk merealisasikan butir-butir MoU yang telah disepakati," ungkap Alfian yang merupakan pitra kelahiran Aceh Utara yang saat ini berprofesi sebagai Dosen di Unimal (Universitas Malikussaleh) Lhokseumawe.
Alfian berharap agar masyarakat dapat memilih para Caleg dari Partai Lokal agar Parlemen dapat dikuasai, sehingga kebijakan-kebijakan untuk menjalankan butir-butir MoU dapat terealisasi tegasnya, dalam wawancara usai perayaan Milad GAM ke 42 di Kampung Mesjid Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang. [] TN-W007