TamiangNews.com, JAKARTA -- Massa honorer K2 (kategori dua) yang ikut demo hari kedua berkurang separuh lebih. Meski massanya tidak sebanyak aksi 30 Oktober, tapi gemuruhnya tetap terasa.
Semua perwakilan 33 provinsi tetap ada. Mereka secara bergantian orasi di atas mobil komando.
"Kami di sini tidak mau beranjak sebelum ada pihak Istana yang menerima kami," ujar Nurbaiti, korlap aksi nasional Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) di depan Istana Negara, Rabu (31/10).
Nurbaiti pun terus membakar semangat honorer K2 untuk tidak lelah berjuang. Status PNS tidak akan diraih bila hanya berdiam diri menunggu nasib.
"Semua harus diperjuangkan. FHK2I harus solid, jangan takut melawan kezaliman pemerintah," ujarnya dengan nada bergetar.
Nurbaiti menegaskan, honorer K2 tidak mau lagi diberi harapan palsu. Cukup bertahun-tahun menunggu. Sabar dan terus bekerja sudah dilakukan.
"Pak presiden lihatlah kami. Andai presiden tahu, banyak ibu guru tidur di jalan. Di mana rasa kemanusiaan pemerintah. Kami ini rakyatmu pak, bukan musuhmu," serunya. [] JPNN.COM
Foto : jpnn.com |
"Kami di sini tidak mau beranjak sebelum ada pihak Istana yang menerima kami," ujar Nurbaiti, korlap aksi nasional Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) di depan Istana Negara, Rabu (31/10).
Nurbaiti pun terus membakar semangat honorer K2 untuk tidak lelah berjuang. Status PNS tidak akan diraih bila hanya berdiam diri menunggu nasib.
"Semua harus diperjuangkan. FHK2I harus solid, jangan takut melawan kezaliman pemerintah," ujarnya dengan nada bergetar.
Nurbaiti menegaskan, honorer K2 tidak mau lagi diberi harapan palsu. Cukup bertahun-tahun menunggu. Sabar dan terus bekerja sudah dilakukan.
"Pak presiden lihatlah kami. Andai presiden tahu, banyak ibu guru tidur di jalan. Di mana rasa kemanusiaan pemerintah. Kami ini rakyatmu pak, bukan musuhmu," serunya. [] JPNN.COM