TamiangNews.com, BANDA ACEH -- Front Pembela Islam (FPI) Aceh menyatakan menolak penggunaan anggaran daerah sebesar Rp 9,8 miliar untuk kegiatan kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
"Kami bagian dari rakyat Aceh menolak anggaran sebesar itu digunakan untuk kongres tersebut," kata Ketua FPI Aceh, Tgk Muslim At Thahiri dalam pernyataan tertulisnya kepada Serambinews.com, Minggu (9/9/2018).
Pihaknya meminta Pemerintah Aceh untuk membuka mata, melihat nasib rakyat Aceh yang masih banyak hidup tak tahu arah, dililit utang, dan tidak memiliki tempat tinggal layak huni.
"Tidak adakah lagi mata hati dan kepala untuk melihat nasib rakyat yang menderita? Kenapa bisa untuk sekedar kongres sebuah wadah, bisa dialokasikan dana yang cukup besar?" tanyanya.
FPI Aceh juga mempertanyakan DPRA mengapa sampai menyetujui anggaran tersebut.
"Ini ada apa? Atau DPRA tidak tahu sama sekali. Sekali lagi kami tekankan Pemerintah Aceh jangan berfoya-foya dengan uang rakyat, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk kemuslihatan rakyat," demikian Muslim At Thahiri. [] SERAMBINEWS
Foto : Serambinews |
Pihaknya meminta Pemerintah Aceh untuk membuka mata, melihat nasib rakyat Aceh yang masih banyak hidup tak tahu arah, dililit utang, dan tidak memiliki tempat tinggal layak huni.
"Tidak adakah lagi mata hati dan kepala untuk melihat nasib rakyat yang menderita? Kenapa bisa untuk sekedar kongres sebuah wadah, bisa dialokasikan dana yang cukup besar?" tanyanya.
FPI Aceh juga mempertanyakan DPRA mengapa sampai menyetujui anggaran tersebut.
"Ini ada apa? Atau DPRA tidak tahu sama sekali. Sekali lagi kami tekankan Pemerintah Aceh jangan berfoya-foya dengan uang rakyat, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk kemuslihatan rakyat," demikian Muslim At Thahiri. [] SERAMBINEWS